Nadia terkejut melihat Mika yang menundukkan kepalanya itu. Dia membenamkan kepalanya di kedua tumpuan tangannya di atas meja dekat laptopnya.
Nadia segera berjalan mendekat ke arah Mika. Nadia lalu menepuk pundak Mika bagian belakang. Nadia khawatir. Sedangkan Mika, masih terus saja menundukkan kepalanya.
"Mik?" tanya Nadia dengan khawatir. Dari Mika, hanya terdengar isakan tangisnya. Mika terus menangis. Nadia tahu, di saat seperti ini, sangat susah jika mkka mengatakan sesuatu. Sehingga, Nadia hanya diam menunggu sampai Mika tenang dulu.
"Tenanglah. Aku ada di sini," kata Nadia sambil menepuk-nepuk bahu Mika bagian belakang dengan lembut. Mika masih belum bisa menjawabnya. Ia masih terus saja menangis.
"Seminat hasilnya berjalan dengan baik dan lancar. Jadi, tenang saja. Tinggal ujian skripsi. Dan aku juga yakin jika semuanya pun juga akan berjalan lancar," tambah Nadia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com