webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Not enough ratings
372 Chs

103. Both Wise

Bangku yang terbuat dari batako itu sangat panjang sekali. Bangku tersebut, terletak di pinggiran lapangan basket yang berdekatan dengan gazebo di fakultas ilmu administrasi. Nadia dan Agra duduk berdampingan di sana.

"Jadi, pacar kamu itu, seorang pemain judo ya?" tanya Agra pada Nadia.

"Judoka," jawab Nadia. "Istilahnya adalah judoka," lanjut Nadia lagi menjelaskan. Agra nampak mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Dan, yang dibilang pak Gunawan soal pemenang itu, adalah pacarmu itu?" tanya Agra lagi.

"Pemenang pertandingan turnamen judo, ya," ujar Nadia membenarkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh Agra.

Kembali, Agra nampak mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Nadia yang tadinya menundukkan pandangannya, kini memgangkat kepalanya dan menerawang melihat ke arah lapangan basket yang saat ini terlihat sangat asri. Tidak seperti biasanya yang panas sekali.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com