webnovel

BP 8

******

3 Bulan telah berlalu...

Semenjak Allcia di usir dengan tidak hormat di hadapan keluarga Dellano, Allcia kembali menemui Mia dan kembali bekerja di toko roti milik wanita paruh baya tsb, tak hanya disitu dia sudah bisa membeli sebuah kontrakan kecil sehingga tak lagi merepotkan Ashley. Semenjak 3 Bulan itu juga Allcia sama sekali tidak mendengar kabar mengenai Edrich maupun Aldrich, mereka seolah hilang di telan bumi.

Hari ini Allcia mulai aktif dengan kegiatan kampus nya, gadis cantik itu sudah menduduki semester akhir dan tinggal menunggu hari wisuda nya tiba, dia juga lulus dengan hasil yang memuaskan. Dia pernah bermimpi ingin sekali orang tua nya hadir ketika dia melaksanakan wisuda, namun kenyataan itu seolah tertelan begitu saja oleh kenyataan yang menampar kehidupan nya.

"Selamat pagi anak - anak, Hari ini kalian akan kedatangan tamu spesial dari Milan, pengusaha properti termuda yang sudah bergelar Billionaire, tentu kalian tau siapa yang saya maksud"

"Apakah beliau sangat tampan mrs ?"

"Seksi mungkin"

Kelas berubah menjadi riuh tatkala mendengar akan ada kunjungan dari Pengusaha muda asal Milan tsb. Allcia sama sekali tidak tertarik dengan obrolan teman - teman nya, justru saat ini dia tengah sibuk dengan ponsel nya. Membaca artikel - artikel bisnis beserta perusahaan yang tengah membuka lowongan pekerjaaan bagi lulusan nya nanti.

"Sudah - sudah lebih baik kita segera berkumpul ke aula, Karena sebentar lagi beliau akan datang" Mereka pun berbondong - bonding berebut tempat untuk sampai lebih dulu ke aula. Allcia mengikuti nya dengan malas, entah mengapa pertemuan kali ini membuat nya sama sekali tidak bersemangat. 1

Padahal Allcia termasuk gadis paling aktif jika bersangkutan dengan dunia bisnis, namun entah mengapa hari ini dia terlihat gelisah dan malas. Kini Allcia tengah duduk di barisan ke dua sebelah kiri nomor 3, tempat nya yang dekat dengan pintu dan tepat berada di depan podium tepat sang tamu akan memberikan sambutan nya membuat nya semakin tidak nyaman.

"Silahkan masuk pak" Terdengar suara Rektor yang mempersilahkan seseorang masuk, Allcia memutar kepala nya dan alangkah terkejutnya dia menatap lelaki yang kini berdiri di depan nya. Lelaki yang teramat sangat di rindukan nya, sikap kasar juga tatapan mata yang tajam, Wajah datar dan dingin juga arogan nya membuat Allcia merasa bersalah karena menghancurkan keluarga itu. Karena kehadiran Allcia lah mereka menjadi bermusuhan hingga berujung insiden mengerikan waktu itu.

"Kenapa dia kembali, ya tuhan. Setelah 3 bulan aku berusaha menghubungi nya, meminta maaf pada nya. Dan melupakan nya kenapa sekarang dia kembali menghantui hidupku"

Pria itu tak lain adalah Aldrich Dellano, setelah 3 Bulan hilang tanpa kabar, kini pria tampan itu berada tepat di depan nya. Ada banyak perubahan dalam diri pria itu, dia terlihat lebih tampan dan berwibawa, sekilas kedua manik coklat dan abu - abu itu bertabrakan, tatapan Aldrich seolah tersirat luka dan kerinduan yang teramat sangat, namun sebaliknya Allcia justru bergetar karena ketakutan.

Waktu seolah berjalan sangat cepat, sambutan Aldrich telah usai. Semua telah pamit undur diri, tak lupa para mahasiswi genit juga berbebut mencari perhatian Aldrich namun kini Aldrich hanya fokus kepada satu titik. Allcia! Ya hanya dia.

~Aldrich Dellano~

Hari ini aku berencana menghadiri undangan dari salah Universitas di Los Angeles, sebenarnya aku sangat malas melakukan kegiatan tidak bermanfaat seperti ini, tapi begitu tahu bahwa gadis yang selama ini aku cari, gadis yang sudah membuat ku gila bahkan koma karena tingkah polah nya. Ternyata berkuliah disana membuat ku semangat untuk segera menemuinya.

Flashback on*

2 Bulan yang lalu..

Aldrich terbangun dari koma nya, semua yang disana bernafas lega tak terkecuali Edrich juga Tomy dan Laurel, Edrich tak henti - henti nya meminta maaf kepada Aldrich mengenai semua yang telah ia lakukan, Aldrich telah memaafkan semuanya, begitu kesadaran nya telah 100% kembali orang yang di cari adalah Allcia, dia menanyakan keberadaan gadis itu kepada Tomy juga Laurel namun kedua orang tua nya sama sekali tidak menggubris pertanyaan nya.

Begitu kedua orang tua nya pulang hanya ada Edrich disana dia pun mulai menanyakan apa yang sebenar nya terjadi. Dengan terpaksa Edrich menceritakan seluruh kejadian tepat dimana dia dan Allcia ke rumah sakit untuk menjenguk Aldrich, tak lupa insiden tamparan juga pengusiran yang tidak manusiawi turut di ceritakan oleh Edrich. Mendengar itu membuat Aldrich marah.

2 hari setelah sadar, Aldrich di perbolehkan pulang, dia kelimpungan mencari keberadaan Allcia, dia menyebar seluruh agen koneksinya untuk mencari keberadaan gadis itu. Hingga akhirnya Aldrich menemukan nya, selama ini yang bisa dilakukan oleh pria tampan itu hanya mengawasi nya dari kejauhan.

Edrich? Pria itu sudah sepenuh nya sadar bahwa selama ini dia hanya kasihan kepada Allcia, dia tidak benar - benar mencintai Allcia, mengingat setelah pengusiran itu Edrich sama sekali tidak merasa ingin tau tentang Allcia, dia yakin jika selama ini dia hanya bersimpati kepada gadis itu. Akhirnya Edrich memutuskan untuk kembali ke Inggris dan merelakan Allcia bersama kakak nya.

Sejak saat itulah Aldrich berjanji akan kembali untuk Allcia, dia akan berubah menjadi Aldrich yang diinginkan Allcia, bukan Aldrich yang dianggap monster menakutkan yang setiap kali membuat air mata gadis yang dicintai nya menetes keluar.

"Suatu saat nanti aku benar - benar Akan menemui mu All, maafkan aku yang baru menyadari semua nya. Tidak akan kubiarkan kau lolos dari kehidupan ku lagi, kau selamanya akan menjadi Milikku Allcia Rodriguez"

Flashback off*

Setelah acara sambutan ini selesai, aku sengaja keluar lebih akhir untuk menemui gadisku, sungguh aku baru menyadari nya jika akh mencintai gadis itu, sejujur nya aku tidak pernah memikirkan hal itu, bagiku Cinta hanyalah omong kosong, namun saat ini aku merasakan nya. Aku yakin ini adalah Cinta. Aula terlihat sepi, aku melihat Allcia hendak berdiri keluar dengan sigap aku berjalan kearah nya dan menarik pergelangan tangan nya, sesaat dia membeku. Aku membalikkan tubuh nya, kini dia berada tepat di hadapan ku. Tanpa fikir panjang aku langsung memeluk nya,

Kupeluk dengan sangat erat, menyalurkan segala kerinduan ku. Gila memang, hati ku tiba - Tiba luluh oleh gadis kecil yang bahkan hidupnya sangat kacau berantakan. Namun aku berjanji aku akan melindungi nya. Mulai saat ini aku berjanji tidak akan ada lagi luka dan airmata di wajah cantik nya.

"Lepaskan aku tu-tuan, aku berjanji akan kembali dan melunasi semua hutang ku"

Astaga dia masih memikirkan hutang nya, aku mengecup Puncak kepala nya, "lupakan hutang itu, kumohon maafkan aku All, aku telah berlaku kasar padamu maafkan aku"

"Saya sudah memaafkan anda tu-"

"Stop it All, kumohon jangan lagi memanggil ku tuan, aku bukan tuan mu. Hutang mu sudah lunas maafkan aku"

Aku merasakan dadaku sedikit basah, astaga gadis ku menangis aku segera meregangkan pelukan ku. Menarik dagunya agar mendongak dan benar dia telah menangis dengan airmata yang bercucuran dengan deras, aku mengecup kedua mata nya, kulihat dia memejam kan matanya.

"Jangan ada lagi airmata All, aku mohon"

"Kenapa kau tiba - tiba berubah seperti ini Aldrich, kenapa kau seolah peduli padaku, kenapa seolah kau tidak-"

"Karena au mencintai mu Allcia Rodriguez , Aku benar - benar mencintaimu"

Deg.

Cinta ?

Aldrich? Mencintainya?!

******