"Bisa?" Arkan tak mendapatkan jawaban dari Amey dan dia harus mencoba untuk meyakinkan gadis itu jika urusan keluarga mereka tidak harus mengorbankan kebahagiaannya. Dia masih terlalu muda untuk menerima beban berat seperti ini.
"Aku akan berusaha, Bang." Meskipun tidak ada yang diperlihatkan Amey atas ucapannya, paling tidak ada sedikit keoptimisan yang dia ucapkan.
Setelah jalan-jalan bersama Amey dan mengantarkan adiknya itu ke rumah, dia kembali pulang. Melihat motor Elang yang berjejer dengan motornya, dia yakin jika adiknya sudah ada di dalam sana. Elang belum tinggal di sana secara resmi, tapi dia sudah memiliki akses masuk ke dalam rumah karena Arkan memberikan kunci kepada adiknya itu.
Masuk ke dalam rumah, dia bisa melihat Elang sedang duduk di depan televisi. Ada laptop yang ada di depannya dan masih menyala, beberapa tumpukan buku, dan wajahnya serius menatap televisi alih-alih menatap laptopnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com