"Aku nggak mimpi?" Tanya Zara pada sosok di depannya.
Mata gadis itu berkaca-kaca. Kakinya benar-benar lemas sampai Zara hampir saja terjatuh kalau sosok di depannya tidak melingkarkan tangan di perutnya. Nyata, tangan itu benar-benar secara nyata menyentuhnya. Zara terisak dengan kencang, gadis itu mengangkat tangannya hanya untuk menyentuh pipi sosok itu. Dan tidak tembus seperti di film film. Karena sosok di depannya benar-benar nyata. Walau kini sosok itu tersenyum ke arahnya dengan wajah yang tampak begitu pucat. Zara masih tak percaya kalau sosok di depannya benar-benar nyata.
"Kamu bukan hantunya Kak Ghibran?" Tanyanya dengan lirih.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com