"Non, di depan ada pacarnya."
Zara langsung tersenyum lebar dan berujar terima kasih. Lantas gadis itu segera berjalan menuju ke ruang tamu di mana Zayn berada di sana.
Untungnya malam ini, kedua kakaknya sedang sibuk sibuknya. Ayahnya juga sama, lelaki itu sedang sibuk-sibuknya dengan kertas kertas di ruangannya setelah dua kali membolos ke kantor. Karina juga ada jadwal operasi malam ini. Maka Zara segera duduk di hadapan Zayn. Keduanya saling melempar senyuman lebar.
"Kak Zayn ada apa malem malem datang kesini?" Zara bertanya dengan nada lembut.
Zayn tersenyum tipis, lelaki itu merapatkan duduknya pada Zara, dan mengulas surai hitam gadis itu, "Kangen," katanya berbisik.
Zara tertawa pelan. Mereka memang tak bisa bertemu karena Zara sendiri baru akan memulai sekolah dua hari lagi. Sembari menunggu beritanya sedikit mereda. Untungnya wali kelas Zara dan kepala sekolah juga memahaminya.
"Mau ride night engga?" Zayn bertanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com