Mahendra sudah kembali. Ken saja yang masih tetap acuh tak acuh padanya. Namun untuk kali ini, Zara tak akan mengadu ke Mamanya. Ia tak mau dicap pengadu. Setidaknya, hanya Ken satu-satunya orang yang mengabaikannya secara perlahan sejak adanya bayi di kandungan sang Mama.
"Abang, Zara nebeng ya berangkat nya?" Zara bertanya dengan suara pelan di meja makan kali ini. Kebetulan Ken mendudukkan diri di sampingnya sekarang ini.
Ken menoleh, menatap Zara sebentar sebelum akhirnya kembali memusatkan perhatiannya pada makanan di depannya.
"Sama Saka aja." Zara menghela napasnya berat kala mendengar jawaban seorang Ken.
Gadis itu memilih untuk diam, ia kembali memfokuskan dirinya pada makanan. Perubahan sikap Ken semakin ke sini makin terasa. Dan itu cukup membuatnya gelisah setiap harinya.
"Zara berangkat sama Abang Ken, Kan?" Mama membuka suara.
Membuat Zara mendongakkan kepala dan menatap ke arahnya.
"Em ... Enggak, Ma. Sama Bang Saka aja," ujar Zara pelan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com