Zayn mengusap wajahnya kasar setelah menghela napas gusar. Entah kenapa ia jadi khawatir seperti ini pada Zara. Gadis itu belum tampak dalam pandangannya sejak ia berangkat sekolah tadi. Apalagi seharusnya Zara sudah berangkat hari ini. Masa skorsnya sudah selesai.
Zayn benci dirinya sendiri kenapa tidak bisa fokus pada pelajaran bahasa indonesia di depan sana. Beberapa kali sejak tadi Pak Ridwan menegurnya. Dan Zayn akan meminta maaf setelahnya. Namun ... kali ini sepertinya Zayn tak tahan lagi.
"Pak!" Zayn mengangkat tangan kanannya tinggi.
Semua atensi langsung menoleh ke arahnya, termasuk Pak Ridwan sendiri. Lelaki itu menatap Zayn dengan dahi mengernyit.
"Mau jawab soal di depan, Zayn?" tanya Pak Ridwan.
Tetapi, Zayn menjawab dengan gelengan, "Nggak, Pak, saya mau izin ke toilet," ujar Zayn.
Pak Ridwan mendengus pelan sebentar, lantas kembali menatap anak muridnya, "Silahkan keluar, tapi jangan lupa kembali," ingatnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com