"Tadi temen lo biasa aja, dia udah tahu?" tanya Fathan.
Yera mengangguk. "Udah. Gara-gara lo ke toilet cewek, mereka curiga. Jadi, gue kasih tahu."
Fathan mengangguk paham. Ia merebahkan kepalanya di atas paha Yera.
Yera sepertinya harus mulai terbiasa dengan kebiasaan Fathan yang ini. Fathan menatap Yera dari bawah. "Ra,"
Yera yang sedang menonton televisi, menatap Fathan. "Apa?"
"Kalau .. gue manja, gak apa-apa?"
Yera terdiam sejenak. "Mm, gak apa-apa, asal gak berlebihan."
"Bener? Gue takutnya lo risih atau ilfeel sama gue,"
"Kalau risih, gue langsung bilang. Karena gue gak biasa terlalu deket sama cowok apalagi terlalu intim."
"Gue tahu. Lo tipe anak rumahan kayaknya."
Yera mendengkus. "Emang." jawabnya.
"Cowok yang bikin lo ilfeel itu kayak gimana?"
"Kalau gue sih, yang caper sana-sini, yang gayanya sok songong, sok cool, terus bau badan, terus jorok, terus banyak omong, apalagi toxic. Apalagi ya? Yang ada dipikiran gue sekarang, itu aja sih."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com