"Zhao Jun, pergilah mengawal Yuyao dan bawa dia pergi." Ye Yan meninggalkan pesan lalu berlari secepat kilat menuju ke klinik bandara.
Gong Yuyao hendak menariknya, namun dia hanya berhasil memegang lengan bajunya. Ye Yan berlari terlalu cepat sehingga gadis itu tidak sempat menahannya.
Dia menatap punggung Ye Yan dengan linglung, air matanya pun mengalir keluar. Ye Yan berbohong, dia bilang kalau hatinya tidak akan tergerak oleh perempuan itu. Namun begitu mendengar sesuatu terjadi kepadanya, dia langsung menjadi begitu khawatir. Dia sudah jatuh cinta kepada perempuan itu…
'Tidak, tidak boleh. Aku tidak boleh kehilangan Kak Yan, tidak boleh…' Gong Yuyao membatin.
Gong Yuyao pun segera mengejar Ye Yan.
"Nona Gong, Anda tidak boleh ke sana."
Gong Yuyao mendorong Zhao Jun dengan marah, kemudian tanpa memedulikan apapun, dia pun berlari mengejar Ye Yan.
Zhao Jun mengejar di belakangnya, "Nona Gong, Nona Gong, dengarkan saya, Tuan sudah bersusah payah agar bisa menjemput Anda. Kalau Anda seperti ini, maka usahanya itu akan sia-sia…"
**
Ye Yan bergegas kembali ke ruang perawatan dengan panik, namun beberapa meter sebelum dia sampai, di sebuah sudut seseorang menariknya.
"Han Qing, bagaimana Qianyu? Apakah bayinya baik-baik saja?" Ye Yan bertanya cemas.
"Berdasarkan pengalamanku, Nyonya seharusnya baik-baik saja." Han Qing berkata dengan suara pelan.
"Fiuh… baguslah kalau begitu." Ye Yan menghembuskan nafas lega.
"Direktur Ye…" Han Qing berkata dengan nada misterius, "Sepertinya Nyonya Shen dan Nona Lan menyadari sesuatu…"
Ye Yan sangat terkejut, ekspresi wajahnya pun berubah, "Maksudmu, mereka sengaja memancingku ke sini?"
"Aku tidak berani memastikan." Han Qing menutup mulut dengan tangannya, "Namun apabila mereka benar-benar dengan sengaja memancing Anda datang, Anda juga tidak bisa pergi lagi. Rencana malam ini menjadi kacau seperti ini, kemungkinan Tuan Besar Ye sudah mengetahuinya."
Ye Yan mengerutkan keningnya. Kepanikan di wajahnya telah menghilang, sorot matanya berubah menjadi sangat muram. Dia mengambil ponsel di sakunya dan mengaktifkannya. Ternyata benar, ada tiga telepon masuk dari Tuan Besar Ye, semuanya dialihkan ke kotak suara. Ye Yan pun membukanya, terdengar suara Tuan Besar Ye yang sangat tegas…
"Apa yang sedang kau rencanakan? Bukankah aku menyuruhmu untuk pulang bersama Qianyu? Sebenarnya kau pergi kemana?"
"Ternyata kau telah menyingkirkan orang-orangku dan membawa Yuyao pergi!!! Ternyata semua yang terjadi malam ini adalah rencanamu, kau sengaja membuat Qiao Qing cedera agar kau bisa tetap tinggal di bandara, lalu memanfaatkan kesempatan untuk membawa Yuyao pergi. Kau membuatku sangat kecewa…"
"Aku sudah berangkat ke bandara, dalam setengah jam aku akan tiba. Kuperingatkan kau, kalau terjadi apa-apa dengan cicitku, kau pun akan tamat!!!"
…..
"Hah!" Ye Yan tertawa mencemooh, lalu memandang ke arah pintu kaca klinik dengan tatapan dingin, "Benar-benar perempuan yang lihai. Kalau kau memang mau main-main denganku, akan kuladeni."
"Ye Yan!" Leng Ruobing melihat Ye Yan.
"Bibi, bagaimana dengan Qianyu?" Ye Yan bertanya dengan nada seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.
"Sekarang kau baru mengingat Qianyu? Tadi kau kemana saja?" Leng Ruobing menatapnya tajam.
"Kami kan masih belum menikah, kalau sudah menikah nanti apa aku masih bisa bebas?" Ye Yan tertawa dingin. Kesopanannya yang tadi sudah tidak terlihat lagi. Saat itu ponselnya berbunyi, dia pun menjawabnya…
"Tuan, Nona Gong menangis sangat keras, dia tidak bisa dibujuk sama sekali dan berkeras mau mencari Anda. Saya juga tidak berani membawanya secara paksa, sekarang harus bagaimana?"
"Bawa dia ke sini!" Ye Yan memerintah dengan keras.
"Hah??" Zhao Jun terkejut, "Apa saya tidak salah dengar?"
"Cepat." Ye Yan memutuskan sambungan telepon lalu berjalan masuk ke dalam klinik dengan langkah-langkah lebar.