Terkadang hati kita sering menjadi sakit, gunda galau merana akibat kita mengingat masa lalu yang kelam. Semua orang terkadang hanya mengingat masa lalunya yang kelam.
"Faa..... Lo kenapa....? " tanya Syifa.
"Nggak apa apa kok" jawab Ulfa.
"Lo nggak mau cerita ke gue...? Gue tau lo lagi mikirin sesuatu.... Cerita ke Syifa.. Siapa tau aja Syifa bisa bantuin Ulfa." ucap Syifa dengan penuh kekhawatiran.
"Sebenarnya..... Mmmmmm" ucap Ulfa.
"Iya, kenapa....? Terusin... Jangan berhenti" ucap Syifa.
"Duh gimana yah" ucap Ulfa.
"Ulfa cerita aja... Kalau lo diem terus kayak gini lo pasti nggak bakalan bisa tenang" ucap Syifa.
"Gini Syif.... Gue ketemu ama Romi" ucap Ulfa.
"Romi....? " tanya Syifa.
"Lo lupa yah.... " ucap Ulfa.
"Bentar, bentar gue inget dulu.... " ucap Syifa.
"Duhhhh.... Itu yanggg.... " ucap Ulfa.
"Oooohhhhhhh.... Romi yang dulu suka jalan bareng ama lo kan" ucap Syifa.
"Iya itu.... Dia emang mantan gue" ucap Ulfa sambil manyun.
"Emang kalao dia mantan lo.. Terus kenapa...? " ucap Syifa.
"Kalau gue ngeliat dia itu... Gue tuh inget kejadian dulu waktu dia mutusin gue gara-gara dia lebih suka wanita lain saat itu.... Kan gue sedih" ucap Ulfa.
"Itukan masa lalu... Justru lo harus ngambil pelajaran dari masa lalu lo itu" ucap Syifa.
"Gue harus gimana.... Tiap kali ketemu dia gue sering muram tiba-tiba gitu aja" ucap Ulfa.
"Lo harus bisa ngelupain hal itu... Lo bisa kok" ucap Syifa dengan meyakinkan.
"Males banget ketemu ama dia Syif.... Mudah mudahan gue nggak ngeliat muka dia lagi" ucap Ulfa.
"Suatu saat lo bakal ketemu dia lagi...jadi lo harus persiapin diri lo sendiri.. Ngapain juga galau ama tuh orang" ucap Syifa.
"Duhhhhh..... Susah banget sih ngelupain tuh orang" ucap Ulfa.
"Bukan susah... Lo yang nggak bisa moveon... Lo nggak mau ngebuka pintu hati lo ke orang lain" ucap Syifa.
"Emang ada yang mau ke Ulfa" ucap Ulfa.
"Astaghfirullah... Laki-laki di luar sana banyak Fa.... Diantaranya pasti ada yang suka sama lo... Percaya deh sama apa yang Syifa bilang" ucap Syifa.
"Bener juga sih" ucap Ulfa.
"Emang bener..... Tunggu waktunya aja lo dipertemukan sama orang yang bakal sayang dan ngejagain Ulfa" ucap Syifa.
"Duhh... Syifa emang orang pas buat ditempatin curhat" ucap Ulfa.
"Tapi lain kali jangan curhat ke Syifa kalau cuman ngebahas ituuuuu.... Mmmm... Si Romi" ucap Syifa.
"Iya iya... " ucap Ulfa.
"Oh iya.. Lo nggak mau ikut ke cafe.. Biar gue traktir lo" ucap Syifa.
"Bener nih lo yang traktir" ucap Ulfa.
"Bener.... Lagian ini masih siang jadi masih ada waktu buat nemenin lo dulu" ucap Syifa.
"Lo bener bener sahabat yang the best" ucap Ulfa sembari memberi jempol kepada Syifa.
"Tapi lo pulang sendiri yah... Gua tinggal sampai sore biar langsung masuk kerja aja nanti" ucap Syifa.
"Ok deh" ucap Ulfa.
Mereka berdua pun berangkat ke cafe yang di tempati Syifa bekerja.
"Lo mau minum apa...? " tanya Syifa.
"Red velvet aja deh" jawab Ulfa.
Syifa pun menganggukkan kepala.
Tak lama kemudian Farhan dan Riko pun datang.
"Assalamu'alaikum ukhty" ucap Riko.
"Waalaikumsalam kakek" jawab Ulfa.
"Muda gini dibilangin kakek.... " ucap Riko.
"Hahahah... Iya iya sorry deh" ucap Ulfa sambil tertawa karena candaannya.
"Tumben kalian berdua jam segini udah dateng kesini... " ucap Farhan.
"Iya kak.... Lagian dikost nggak ada kesibukan juga" ucap Ulfa.
"Gue juga rencana pengen cari kerja paruh waktu kayak Syifa" ucap Riko.
"Kalau lo dapet ajak gue juga yah" ucap Ulfa.
"Lo mau kerja juga...? " tanya Riko.
"Iya kak... Nggak mungkin juga gue biarin Syifa kerja sendiri cuman buat bayar sewa" ucap Ulfa.
"Wissss.... Sahabat setia nih" ucap Riko.
Beberapa menit kemudian, tiba-tiba Romi mantan pacar Ulfa datang ke cafe tersebut bersama dengan pacar barunya yaitu Sindi.
"Oh my god" ucap Syifa.
"Kenapa...? " ucap Farhan.
Romi yang tengah melihat Ulfa kemudian menghampiri Ulfa.
"Hai Fa"ucap Romi.
" Ro.... Ro Romi... "Ucap Ulfa.
" sayang dia siapa...? "Ucap Sindi sembari merangkul lengan Romi.
" ohhh... Dia ini mantan gue"ucap Romi dengan santainya.
Sontak saja Syifa, Farhan dan Riko saling menatap.
"Duh gimana nih... " dalam batin Syifa dengan raut wajah yang panik.
"Kalian berdua silahkan cari meja lain" ucap Ulfa kepada Romi dan Sindi.
"Ya elah sombong banget sih... Lagian kan kita pernah saling sayang... Tapi itu dulu" ucap Romi sambil tertawa.
"Lo kan udah ada cewek.. Ngapain ganggu dia lagi... " ucap Riko.
"Ini bukan urusan lo" ucap Romi.
"Emang yang bilang ini bukan urusan gue siapa...? " ucap Riko.
"Gue yang ngomong... Emang lo siapa..? " ucap Romi sembari mendorong Riko.
"Heiii....nggak usah dorong juga dong" ucap Farhan.
Tiba-tiba
"Gue cowoknya Ulfa.... Dan gue nggak suka lo gangguin cewek gue.... Ngerti" ucap Riko dengan tegas.
Seketika Farhan dan Syifa saling menatap
"Gentle kan sobat gue" bisik Farhan kepada Ulfa.
Ulfa hanya terdiam seperti patung.
"Ohhh jadi lo udah dapet pengganti gue yah" ucap Romi
"Kalau iya emang kenapa" ucap Ulfa.
"Lo kan udah ada cewek... Jadi please jangan ganggu cewek gue lagi" ucap Riko sambil menggenggam tangan Ulfa.
Farhan dan Syifa hanya terdiam melihat kejadian tersebut. Sedangkan Romi dan Sindi segera pergi dari cafe tersebut.
"Fiuuhhhh.... Untung dia pergi" ucap Syifa.
Syifa dan Farhan terus menatap Ulfa dan Riko karena tangan mereka berdua masih saling menggenggam.
"Gentle juga lo men" ucap Farhan sambil nepuk pundak Riko.
"Saking gentlenya... Mereka berdua belum sadar kalau tangan mereka berdua belum saling lepasin.... Apa ada lem diantara tangan kalian yah" ucap Syifa sambil menatap keduanya.
Seketika Ulfa dan Riko melepaskan tangan.
"Ciiieee.... Ada yang bakalan nggak bisa tidur nih" ucap Farhan sambil menggoda Riko.
Riko hanya diam terpaku tanpa mengeluarkan sepatah kata, begitupun juga dengan Ulfa.
"Kok pada diem sih...? " ucap Syifa.
"Jangan jangan kalian berdua.... " ucap Farhan.
Tibatiba Riko pergi dan Ulfa mengikutinya kebelakang.
"Jangan jangan mereka berdua udah tumbuh benih cintanya" ucap Farhan.
Syifa hanya tertawa.
"Syif.... Lo juga cantik banget kalau ketawa" ucap Farhan.
"Iya makasih" ucap Syifa.
"Jadi kita berdua aja yang minum.... Mmmm... Kan lo mau traktir Ulfa, tapi Ulfa nya lagi pergi, so gue aja yang lo traktir" ucap Farhan.
"Ok deh kalau gitu" ucap Syifa dengan setuju.
Memupuk masa lalu adalah sebuah kebodohan. Bersedih tak akan membuatnya kembali menjadi masa sekarang. Masa lalu yang kelam tak lain hanya akan mengekang perjalanan hidup. Sudah saatnya masa lalu dipadamkan. Biarkan ia dalam lingkup masa lalu. Tutuplah ia di dalam lemari masa lalu yang gelap. Rapatkan dan kunci hingga tak ada lagi celah untuk melihat ke dalamnya. Cukuplah jadikan masa lalu sebagai brainstorming.