Pagi ini Perusahaan tempat Anaya bekerja begitu sibuk,bahkan bagian cleaning service pun di minta datang pagi pagi sekali..
Anaya sempat mendengar jika CEO perusahaan tempat nya bekerja akan datang untuk pertama kalinya ke perusahaan,banyak karyawan lain mengatakan jika CEO itu pulang dari luar negri setelah 3tahun menetap di sana.
pekerjaan yg Anaya kerjakan semuanya sudah selesai,dan semua karyawan tanpa terkecuali diminta untuk bersiap menyambut sang CEO di pintu masuk.
"Naya..ayo kita di minta menyambut big bos baru." ujar salah satu teman Anaya di bagian cleaning service
"kita kan cuman cleaning service,kenapa kita juga di haruskan menyambut bos." ucap Anaya
"gue ga tau,kita kan cuman pekerja rendahan jdi kita nurut aja deh nay.ga usah banyak tanya." Anaya mengangguk sebagai jawaban
semua karyawan sudah berjejer rapi untuk menyambut sang CEO.tak lama pintu masuk perusahaan terbuka,seseorang dengan penampilan menawan membuat siapapun yg melihatnya akan terpesona dan jangan lupakan ekspresi dinginnya yg mampu membekukan siapapun yg berani melihatnya secara langsung.
Semua orang yg menyambut menundukan kepalanya nya sebagai rasa hormat kepada Big bos baru mereka.
langkah CEO itu berhenti tepat di barisan terakhir,membuat para petinggi yg mengikuti ikut menghentikan langkah dan ikut berjajar rapi seperti karyawan lain nya
"Selamat Pagi." ucapnya sebagai tanda sambutan
"Perkenalan Nama saya Asqo Raffasya Dirgantara,CEO baru di perusahaan Dirgantara." ucapnya mantap
Anaya mengangkat kepalanya,dan benar saja Nama dan suara itu adalah seseorang di masalalu yg masih membuatnya menangis jika mengingat apapun tentangnya.
Ya Asqo Raffasya atau Anaya selalu memanggilnya dengan nama(Asya) telah kembali ke negaranya setelah menghabiskan waktu 3 tahun untuk berkuliah dan menjalankan perusahaan keluarganya di London.
Anaya meremas bajunya kuat mencoba menghilangkan ketakutannya.Anaya masih sangat ingat ketika Asya mengatakan 'Jangan pernah muncul di hadapannya' dan tanpa Anaya tau ternyata selama ini ia bekerja di perusahaan milik keluarga Asya dan lebih parahnya ternyata CEO baru itu adalah Asya kekasih masalalunya yg membuat hatinya hancur.
Asya menoleh kepalanya karna merasa ada orang yg memperhatikannya,tepat ketika ia melihat siapa yg memperhatikannya membuat mata Asya tak berkedip sedikitpun,bahkan sorot matanya membuat siapa saja merasakan aura menakutkan.
Anaya yg melihat tatapan Asya kembali menundukan kepalanya,Anaya benar benar takut Anaya benar benar tidak siap mendengar apapun lagi yg akan Asya katakan.Anaya mempererat cengkaramannya pada pakaian nya
"tuhan Naya mohon jangan lagi." lirihnya dalam hati
Setelah acara penyambutan selesai semua para petinggi,dan semua karyawan membubarkan diri tanpa terkecuali.
Asya memasuki ruangan CEO dengan masih memasang ekspresi dinginnya.Asya berdiri di depan jendela besar ruangannya mencoba mengingat apa yg baru saja Asya lihat
"kenapa dia di sini!!" ucapnya pada diri sendiri
"loe udah bikin hati gue hancur,dan gue janji gue bakalan balas semua yg udah loe lakuin karna loe udah bikin hidup gue kacau Anaya Putri." lanjutnya lagi
Sementara di tempat lain Anaya merasa cemas setelah tau siapa CEO di perusahaan nya,ia takut jika Asya akan semakin membencinya meskipun Anaya tau jika dirinya tak melakukan kesalahan apapun di masalalu tapi Anaya jelas tau Asya bahkan tidak pernah mempercayainya sedikitpun
"Naya loe di tugasin bikinin kopi sekaligus antar langsung ke ruangan CEO." ucapan teman kerja Anaya membuatnya terkejut,Anaya ingin menolaknya tp ia bahkan tak mempunyai hak untuk menolak apapun tugas yg di berikan atasannya