Aku berjalan di tempat yg begitu indah,kupikir ini adalah tempat yg sangat-sangat indah yg pernah aku kunjungi.aku melihat dua orang yg selalu ku rindukan sedang tersenyum padaku,aku berlari tergesa menghampiri mereka.
"Ayah,bunda.." aku menatap mereka yg juga sedang menatapku,kurasakan belaian lembut dari tangan Ayah dan Bunda.
"Anak Bunda sama Ayah cantik banget sih." bunda berbicara padaku,aku mencoba mencubit lenganku dan setelahnya ku rasakan sedikit sakit.
"ini bukan mimpi??" ucapku tak percaya,ku lihat Ayah dan Bunda tersenyum padaku sambil mengangguk.aku memeluk mereka erat aku berharap ini tak berakhir cepat
"kangen banget sama Ayah bunda,ya?" ujar Ayah sembari mengelus kepalaku dengan lembut,aku hanya menangis dan mempererat pelukanku pada Ayah bunda
"kita juga kangen sama Naya,Ayah sama bunda kan selalu di samping Naya." aku hanya mempererat pelukanku saat mendengar ucapan Ayah,aku takut jika ini hanya mimpi dan setelah bangun Ayah dan Bundaku akan menghilang seperti mimpi-mimpiku sebelumnya
"lepas dulu dong sayang pelukannya,Bunda sama Ayah janji ga bakalan kemana-mana kok." ucap bunda padaku,
"janji ya kalau Naya lepasin pelukannya,Bunda sama Ayah ga pergi lagi?" Ayah dan bunda mengangguk sebagai jawaban
Aku melepas pelukanku dan beralih menggengam lengan Ayah dan bunda,mereka tersenyum padaku.Ayah membawaku duduk di taman yg begitu indah lengannya tak henti mengelus rambutku bahkan bunda tak henti tersenyum hangat memperhatikanku dan Ayah
"Ayah,bunda sehat kan? Ayah bahagia kan di sini?" tanyaku
"Ayah sama bunda sehat syang,kami sangat bahagia tinggal di sini.malahan Ayah sama bunda ga pernah ngerasain sakit lagi selama tinggal di sini." ujar bunda
"benarkah?? kalau gitu Naya mau tinggal di sini sama Ayah dan bunda supaya Naya ga ngerasain sakit lagi," Ayah dan Bunda tersenyum padaku
"Naya tau tuhan itu ngasih sakit sama Naya,supaya Naya bisa belajar dari rasa sakit,supaya Naya bisa lebih kuat dari sebelumnya."ujar bunda
"Naya tau tapi lama-lama Naya lelah ngerasain sakit,di tinggal bunda sama Ayah Naya ngerasain sakit,terus di tinggal Asya dan ga lama tuhan kirimin penyakit yg bikin badan Naya sakit banget.." ujarku sendu,Ayah bunda tersenyum lembut padaku
"baru kali ini bunda sama Ayah denger Anak bunda ngeluh,biasanya anak bunda yg cantik ini selalu kuat melalui cobaan apapun."
"Naya ga punya siapa-siapa lagi di sana,Naya ga punya temen buat denger keluh kesah Naya.Naya mau di sini aja sama Ayah bunda supaya Naya punya teman berbagi."
"kata siapa Anaknya Ayah ga punya siapa-siapa di sana? ada yg nungguin Naya disana loh..bahkan dia rela ngelakuin apapun buat Anak cantik Ayah ini." ujar Ayah yg tak henti mengelus rambutku,aku menatap Ayah dengan tatapan ingin tau
"benarkah?? siapa yg nungguin Naya emang?" tanyaku pada Ayah bunda
"dia yg menyayangi Naya,yg selalu menangis setiap hari menunggu Anak gadis Ayah kembali." aku bingung tapi aku teringat Adel dan Andra..aah mungkin mereka yg sedang menungguku
"pasti Adel sama Andra yg lagi nungguin Naya kan yah? tapi masa sih Andra ikutan cengeng kaya Adel." ayah dan bunda tergelak mendengar ucapanku,aku mengernyit bingung apakan ucapanku begitu lucu? pikirku
"iya anak Ayah sama Bunda lucu banget,manja juga kalau udah sama Ayah bunda..iyakan Bun?" ujar Ayah,bunda mengangguk sembari tersenyum menatapku "Adel emang cengeng nangis terus,bahkan Andra juga ikutan nangis nungguin Naya kembali tp ada yg lebih bersedih di banding Adel dan Andra" lanjut Ayah
Aku kembali mengernyit bingung memikirkan siapa lagi yg menyayangiku bahkan menangis setiap hari,adakah yg kulupakan?
"orang yg Naya cintai lagi nungguin Anak Ayah di sana," ujar Ayah lagi
Aku kembali diam memikirkan siapa yg sedang menungguku untuk kembali,tapi tak lama satu nama yg aku cintai muncul di ingatanku..ya dia Asya laki-laki yg sampai kapanpun akan selalu di hatiku
"apakah mungkin dia?" tanyaku menatap Ayah dan bunda dengan tatapan tak yakin
"iya sayang,Anak bunda di cintai sama laki-laki yg sanggup melakukan apapun buat Anak gadis Ayah dan bunda," ujar bunda seolah tau siapa yg ku pikirkan
"tapi itu gak mungkin Bunda,,Asya benci sama Naya malahan Asya udah ga cinta sama Naya.jadi ga mungkin Asya nunggu Naya bahkan menangis kayanya ga mungkin banget kalau Asya selalu mikirin Naya." ucapku sedih
"Asya tiap hari nangis sayang,jadi ga mungkin dia benci sama anak bunda yg cantik ini."
"Asya juga sering nyuruh Naya pergi,jadi ga mungkin kalau Asya nunggu Naya bun," bunda dan Ayah selalu tersenyum mendengar aduanku
"ayo ikut kalau anak bunda ini ga percaya." ujar Ayah yg sudah berdiri sambil menggenggam tanganku,entahlah Ayah akan membawaku kemana aku hanya mengukuti ayah saja.
Aku mendengar seseorang sedang berdoa dan tangisnya yg begitu pilu.sama-samar ku dengar ia menyebut namaku,aku memperhatikan wajahnya yg saat ini sedang duduk dengan wajah takut,jantungku berdetak cepat setelah berhasul memperhatikan wajah nya,bahkan aku ikut menangis mendengarnya berdoa
"tuhan kumohon biarkan aku menebus kesalahanku pada Anaya,jangan mengambilnya tuhan..berikan aku kesempatan,aku berjanji akan selalu menjaganya.,ku mohon Tuhan..ku Mohon." ujarnya lirih
Air mata ku mengalir begitu deras mendengar setiap ucapan yg keluar dari mulutnya..benarkah Asya masih mencintaiku? benarkah Asya memohon agar aku kembali?
"sekarang Naya percaya kan sama Ayah bunda? liat dia menangis bahkan memohon pada tuhan agar anak Ayah ini kembali padanya." ujar Ayah,aku menatap Ayah dengan tatapan bingung.entahlah aku takut jika aku kembali maka aku akan merasakan di tinggalkan lagi dan aku takut merasakan sakit yg sedang ku derita
"jangan takut sayang,anak Ayah ga bakalan sendiri,dia bahkan sudah berjanji pada tuhan menjaga anak Ayah.jadi apa anak Ayah ini masih ragu untuk kembali?" ucap Ayah seolah selalu tau apapun yg aku pikirkan
"tapi kalau Naya kembali ke sana,Naya bakalan sakit bahkan akan menyusahkan orang-orang di sekitar Naya." benar jika aku kembali aku tidak mau menyusahkan siapapun karna keadaanku yg selalu sakit.
"percayalah pada tuhan sayang,tuhan yg mengirimkan sakit itu maka mintalah pada tuhan untuk menghapus sakitmu," Ayah membawaku kembali ketempat indah tadi,aku Ayah dan bunda kembali duduk.menikmati kebersamaan kami,aku juga berpikir apakah aku akan kembali atau akan di sini saja bersama Ayah dan Bunda
"bagaimana?.. sudah memutuskan untuk kembali?" tanya Bunda padaku
"Ayah sama Bunda ga mau ya tinggal lagi sama Naya?" ucapku merajuk.
"kami ingin bersama anak kesayangan kami,tapi belum saatnya sayang.kamu harus kembali untuk merasakan kasih sayang dari orang yg sedang menunggumu di sana."
"tapi Naya juga mau sama Bunda dan Ayah di sini," mataku berkabut menahan air mata yg sudah menggenang
"bunda sama Ayah juga pengen sama Naya,tp tak perlu tinggal bersama sayang dan belum waktunya,meskipun kita sudah berbeda tempat tp percayalah Bunda dan Ayah selalu di samping Naya.kami akan selalu menjagamu sayang," ujar Ayah dengan senyum menenangkan
"waktu kami habis sayang..jadi Ayah dan bunda minta kamu kembalilah ke sana,jadilah anak yg selalu kuat,selalu buat kami bangga.bertahanlah jika sakit..sayangilah orang-orang yg menyayangimu,selalu menjadi gadis yg baik..menurutlah pada orang yg Naya cintai,Ayah dan Bunda jamin dia akan menjaga Anak Ayah dengan sepenuh hati.." aku menangis setelah mendengar ucapan Ayah.
Ku lihat cahaya terang menunggu Ayah dan bunda,kami berjalan bersama.saat aku ingin ikut masuk ke cahaya itu samar-samar kudengar suara seseorang yg ku kenal memintaku kembali.