webnovel

9

Pengumuman kelulusan telah di umumkan,seperti apa yg Asya duga kalau kekasihnya yg akan mengalahkan nya untuk nilai Ujian.Asya senang melihat Anaya senang dengan hasil akhir

"Asya...Naya udah ngalahin Asya loo,jadi Asya harus tepati janji buat bawa Naya ke puncak gunung yg Asya bilang." ucapnya semangat

ya Asya menjanjikan untuk mengajak Anaya ikut mendaki ke puncak gunung jika Anaya mengalahkan nilai akhir ujian nya.

Asya tersenyum melihat kekasihnya begitu semangat"ok aku tepatin janji,selamat ya nilai ujian kamu tertinggi di sekolah kita.aku bangga memiliki kekasih sepintar kamu."ucapnya bersungguh sungguh

"yeee....jadi kapan kita mulai mendaki? terimakasih pacar,nilai Naya kan cuman selisih sedikit aja sama Asya.makasih selalu nemenin Naya belajar,makasih uda jadi penyemangat Naya."

Cup

Anaya mencium pipi Asya lama lalu melepaskannya karna malu dengan apa yg baru saja ia lakukan.Asya bahkan masih terdiam memikirkan apa yg baru saja terjadi sampai akhirnya ia tersadar karna Anaya menyadarkannya

"kamu mulai berani ya macem macem sama aku,hmm??" Asya menaikan sebelas alisnya diiringi senyum yg mengembang

"Naya ga macem kok,Naya cuman berani Cium pipi Asya aja itu juga refleks saking seneng nya." ucapnya malu malu

Asya merengkuh badan mungil Anaya memeluknya lama menciumi puncak kepala nya beralih ke pipinya,matanya terakhir ia melumat bibir kecil Anaya dengan lembut

"kalau urusan sekolah sudah selesai kita bakalan mulai mendaki,"ucap Asya setelah melepas ciuman nya,Asya mendekap kedua pipi Anaya dengan kedua tangan besarnya

"I love you Anaya Putri."

"I love you to Asqo Raffasya"

keduanya kembali berpelukan menyalurkan rasa cinta yg sangat besar di antara ke dua nya

...

setelah semua siswa menyelesaikan urusan nya dengan sekolah,sebagai perpisahan sebelum mereka memulai sebagai calon Mahasiswa di kampus yg mereka inginkan,Ketua Osis mengadakan pesta sebagai perpisahan terakhir dengan semua murid kelas 3 sebagai ucapan selamat tinggal dan selamat datang untuk hidup yg baru

Anaya dan Asya merencanakan untuk kuliah di kampus yg sama dan mengambil jurusan yg sama yaitu jurusan ke dokteran.karna dari dulu Asya dan Anaya mempunyai cita cita sebagai Dokter spesialis

undangan untuk menghadiri pesta perpisahan kelas 3 sudah beredar Anaya dan Asya juga sudah mendapatkannya,kedua nya sepakat menghadiri pesta perpisahan itupun setelah perdebatan kecil,karna Anaya tak ingin menghadiri dan Asya memaksanya untuk ikut serta merayakan Perpisahan

Anaya takut jika dirinya hadir akan membuat teman teman sekolahnya terganggu,dan Asya menegaskan kalau Asya akan selalu ada di sisi Anaya selama pesta,awalnya Anaya tak ingin membuat Asya repot tp Asya menegaskan tak ingin ada bantahan ataupun alasan yg kkeluar dari bibir manis Anaya

"jadi sayag,sekarang kamu ikut aku..ga ada penolakan untuk hari ini kamu harus menuruti semua yg aku mau,jangan menolak apapun yg aku kasih ke kamu"ucapnya tegas,mau tak mau Anaya pasrah mengikuti ke inginan kekasihnya Asya

Asya membawa Anaya ke butik,memilihkan baju yg cocok untuk kekasihnya

"sekarang coba dulu gaun yg udah aku pilih,ga ada penolakan Anaya." ucapnya menegaskan Anaya memasuki kamar ganti mencoba 2 gaun yg Asya pilih,gaun pertama Asya kurang menyukainya karna menurutnya Anaya terlihat sexy dan ia tak mau mata teman laki laki sekolahnya menikmati lekuk tubuh mungil Anaya.

Anaya masuk kembali untuk mengganti dengan gaun ke 2,setelah memakasinya Anaya keluar dari Kamar ganti.Asya melihat Anaya tanpa berkedip,sungguh Anaya-nya terlihat mempesona dengan gaun berwarna biru muda yg sederhana tp begitu pas dengan badannya

'Cantik' gumam nya

Asya berjalan mendekati Anaya yg berdiam diri,tak lama Asya mendekap Anaya kedua tangannya mengusap usap punggung Anaya,membuat bulu bulu halus Anaya merinding

"Cantik banget sih pacar aku ini,spesial banget aku bisa miliki kamu.kita nikah yu."ucapan Asya membuat Anaya mendongakan kepalanya menatap Asya dengan tatapan terkejut setelah apa yg ia dengar dari mulut Asya

"iih Asya apaan sih pake ngajakin nikah segala,kita kan mau gapai cita cita bersama.kok udahh mikirin nikah sih? umur kita juga masih muda banget jdi ga usah becanda kaya gitu lagi." ucap Anaya serius

"kan kalau kita udah nikah pun tetep bisa menggapai cita cita bersama,mangkanya mumpung umur kita segini kita nikah aja,aku ga mau kehilangan kamu." ucapnya serius

"Asya stop jangan becanda terus,sekarang lepas tangannya geli tau." ujar Anaya dengan ekspresi cemberut membuat Asya semakin ingin memiliki Anaya selamanya

"Aku serius sayang,pikirin baik baik ya ucapan aku hari ini tau aja nanti kamu nyesel loh ga terima aku secepatnya."ucapnya menggoda

"Asya nyebelin." Asya tertawa melihat kekasihnya kesal karna dirinya