hari minggu sudah berlalu hari ini Anaya pergi bersekolah dengan semangat karna ada seseorang yg selama satu minggu ini sangat dia rindukan.ya Asya nya sudah mulai bersekolah,tp Asya tak menghubungi Anaya sekalipun selama mereka berjauhan
Anaya sempat bertanya tanya ada apa dengan Asya? tp Anaya yg selalu berpikir positif yakin kalau Asya hanya sedang sibuk jadi tak bisa memberinya kabar apapun
dilihatnya Asya yg sedang duduk,Asya menatapnya lama.tatapan Asya pada Naya berbeda tak selembut biasanya..'ada apa sama Asya? apa Asya ga kangen sama Naya?'batin naya
"Asya apa kabar?" hening tak ada suara yg keluar dari mulut Asya laki laki yg Anaya rindukan selama satu minggu ini yg selalu naya pikirkan,tak ada jawaban hanya ada tatapan tajam yg melihatnya.
"emm..Asya kenapa? naya ada salah?" ujar naya pelan,karna sungguh tatapan Asya membuat naya takut untuk melihatnya
"ga nyadar diri,enak banget jauh dari aku?!" jawab Asya akhirnya dengan nada tak suka.Naya mengangkat kepalanya memberanikan diri menatap Asya,terlalu banyak pertanyaan yg ada di otak nya
"Naya punya salah? naya kangen Asya,jauh dari Asya itu ga enak." ucap naya lirih
"Hahahaha..lucu banget sih kamu naya,bel masuk kelas udah bunyi jadi kita akhiri pembicaraan ini." ujar Asya ketus sambil berlalu meninggalkan Naya yg masih diam terpaku dengan sikap Asya barusan
selama pelajaran berlangsung Anaya tak bisa berkonsentrasi beberapa pertanyaan dari guru,beberapa kali juga Anaya salah menjawab nya,pikiran Anaya masih tentang Asya hari ini.kesalahan apa yg dia buat? kenapa Asya begini? Anaya tidak bisa hanya diam tanpa ada jawaban langsung dari Asya.setelah bubar sekolah Anaya memutuskan untuk bertanya langsung pada Asya yg sebenarnya,Naya tak mau hubungannya dengan Asya semakin buruk hanya karna salah paham
setengah jam Anaya menunggu Asya di depan gerbang,sampai orang yg di tunggu akhirnya keluar.tapi tunggu siapa yg naik motor bersama Asya? kenapa Asya bersama perempuan lain? ada apa dengan sikap Asya? kenapa seolah olah Asya tak mengenal Naya? Anaya hanya bisa memperhatikan Asya dan perempuan cantik itu berlalu begitu saja meninggalkan sekolah.
Anaya pulang dengan dengan hati yg terasa sakit,entah apa yg Naya lakukan sampai Asya bersikap seperti tadi padanya.
"Asya kenapa?" ucapnya lirih,hari ini sikap Asya menyakiti hati Anaya.Anaya merebahkan diri menutup mata dengan tangannya,Anaya tidak mau kehilangan Sahabat sekaligus kekasih seperti Asya.tak terasa air matanya menetes sungguh sikap Asya tadi membuatnya sedih dan takut sekaligus.apa Asya sudah bosan pada naya? apa Asya sudah tak mencintai naya? terlalu banyak pertanyaan di benak nya hingga tak terasa Anaya tertidur dan bangun ketika hari menjelang sore
seperti biasa Anaya bekerja,dan selama bekerja Anaya terlihat tak pokus bahkan teman teman Naya menyadari dengan sikap naya hari ini.banyak yg bertanya tapi seperti biasa Anaya akan menjawab dengan 'naya ga papa' dengan senyum manis nya yg biasa tp terasa di paksakan.setelah selesai bekerja Anaya bersiap pulang tapi tiba tiba turun hujan,Anaya tak mungkin menunggu hujan reda karna hari sudah malam.
Anaya memutuskan menunggu kendaraan umum di iringi hujan deras,naya tak merasa terganggu dengan hujan yg mengguyur badannya.yg dia pikirkan hanya cepat pulang dan sampai rumah,sungguh hari ini Anaya sangat lelah rasanya sudah tak sabar untuk merebahkan badan nya di kasur sederhana miliknya.
semalam Anaya sampai rumah aga malam dengan ke adaan basah kuyup,bahkan tadi pagi Adik sepupunya saja sampai khawatir dengan keadaan Naya yg sedikit flu.
langkah Anaya begitu gontai tak seperti hari biasanya yg selalu semangat,badannya terasa sedikit tak sehat tapi Naya enggan untuk mengeluh.Naya akan bertahan agar bisa selalu bersekolah,dia tak mungkin menyia nyiakan beasiswa yg dia dapatkan.
Asya memperhatikan Anaya yg sedang menyembunyikan wajahnya di meja belajar,entah kenapa rasanya Asya merasa bersalah.padahal Anaya lah yg membuat nya bersikap seperti kemarin
Asya memperhatikan Anaya yg sedang berjalan pulang,sesekali Anaya berhenti sambil memijat pelipisnya.
"apa naya sakit?" gumamnya pada diri sendiri,sampai seorang perempuan cantik menyadarkannya
"kenapa qo? ada yg kamu pikirin?" ujarnya nya dengan senyum manis
"ga ada,"jawab asya cuek
perempuan itu hanya tersenyum dan melihat apa yg tadi Asya perhatikan.ada senyum licik di bibirnya
Kaira perempuan cantik tapi licik yg bekerja sama dengan Andra untuk memisahkan Asya dan Anaya,karna menurutnya tak ada yg lebih pantas bersama dengan Asya selain dirinya.apalagi setelah tau Asya menjalin hubungan dengan Anaya itu membuatnya bertambah benci pada gadis miskin seperti Anaya maka dari itu Kaira akan melakukan apapun untuk menjauhkan Anaya dari sisi Asya