webnovel

2

Anaya menatap Asya lama hingga bunyi bel tanda masuk kelas menyadarkan keduanya.Asya megenggam tangan Anaya sebelum masuk kelas

"nanti pulangnya bareng ya,kita ketempat biasa aku masih nunggu jawaban kamu Anaya." ujar asya dengan serius,naya hanya mengangguk sebagai jawaban

akhirnya kelas selesai seperti yg Asya bilang Naya harus pulang bersamanya.gadis cantik itu mengikuti asya ke parkiran,banyak fans perempuan Asya yg menatap naya dengan tatapan iri dan permusuhan.ya semenjak Anaya bersekolah yg sama dengan Asya banyak teman teman perempuan yg melihatnya dengan tatapan tak suka,karna hanya Anaya perempuan selain ibu Asya yg bisa dekat dengan laki laki dingin tak tersentuh seperti Asya.sering sekali Anaya di bully hanya karna kedekatannya dengan Asya,tapi Asya yg selalu melindunginya.itulah kenapa sampai sekarang Anaya bertahan di sekolah elit ini meskipun dari segi kasta tentu Anaya kalah telak dengan teman teman nya yg lain

tapi Asya selalu menyadarkan nya kalau kecerdasan tidak di lihat dari kasta seseorang bukitnya Anaya bisa membuktikan pada semua orang meskipun dirinya gadis miskin yatim piatu itu tak punya apa apa tapi dia bisa membuktikan kalau sampai sekarang naya bisa bersekolah dengan kalangan elit seperti Asya dan teman teman lainnya

Asya membawa ANaya ke tempat kesukaan mereka berdua,setengah jam Asya mengendarai motor besarnya dengan keheningan yg menemani mereka sampai ke tempat tujuan,Asya menuntun lengan naya lembut seraya membawa gadis cantik itu mengikutinya.

"jadi Naya..gimana sama jawaban kamu?" ucapnya setelah mereka duduk saling berhadapan,beberapa menit Asya sabar menunggu sampai gadis manis di depan mulai bersuara

"Naya takut,naya ga mau kehilangan asya.naya ga mau hubungan persahabatan kita hancur naya sayang sama asya sebagai sahabat.." ucapnya seraya menghela nafas sebelum melanjutkan,Asya begitu sabar mendengarkan meskipun ada rasa takut di hatinya tapi dia akan menerima apapun yg akan di katakan gadis manis di depannya

"tapi...Naya juga Cinta sama Asya,naya takut hubungan persahabatan kita hancur,naya juga sadar diri Naya ini cuman gadis ga punya bahkan gadis yatim piatu,naya sama asy...."

"stop Anaya jangan di lanjutin,ga usah kamu rendahin diri kamu di depan aku.! aku ga suka tau ga.!" ucap Asya marah karna ya Asya sangat tidak suka jika Anaya merendahkan dirinya sendiri di depannya ataupun di depan orang lain

Anaya menundukan kepala karna takut sudah membuat Asya marah padanya,tapi sungguh ia dan Asya sangat berbeda.Asya yg dari keluarga berada sangat jauh berbeda dengan dirinya yg tidak ada apa apanya

"naya jangan ngerendahin diri kamu depan aku ataupun di depan orang lain.kamu itu gadis spesial,buktinya kamu mau berjuang buat hidupin diri kamu sama sepupu kamu"

"kamu masih sekolah tapi kamu hebat udah bisa cari uang sendiri,kamu ga pernah minta bantuan sama siapapun kamu ga pernah ngeluh sama hidup kamu,bahkan aku aja ga mungkin bisa berdiri setegar kamu Anaya." lanjutnya lagi

"tapi asya,naya beneran ga pantes buat asya..jangan stop naya buat ngutarain semua yg mau naya omongin ke asya.naya pengen Asya pikirin setiap ucapan naya sebelum akhirnya Asya menyesal." Asya mengangguk sebagai jawaban sebelum mendengar Anaya melanjutkan perkataannya

"Asya tau ga hari ini naya seneng banget denger asya bilang sayang lebih dari sahabat sama naya,tapi sungguh naya ga mengaharap lebih memang iya dari lama naya suka sama asya lebih dari sahabat,tapi naya cuman bisa pendam di hati naya ga mau hubungan kita hancur naya juga sadar kalau naya sama asya itu terlalu jauh,.jadi menurut naya cukup naya yg ngerasain rasa cinta sama asya tanpa balasan,naya ga mau asya ninggalin naya,naya ga mau sendiri..hidup Asya sama naya itu jauh banget,naya ga mungkin bisa ngejar cara hidup kalangan tinggi kaya asya.naya takut kalau kita ngejalanin hubungan lebih dari sahabat pada akhirnya kita terpisah gara gara perbedaan yg jelas terlihat,Naya takut asya."ujarnya lirih dengan mata berkaca kaca

Asya hanya bisa memeluk naya dengan erat,dia sungguh berjanji akan menjaga Anaya gadis cantik manis ini dari apapun.dia tak menyangka Anaya nya memikirkan hal hal yg bahkan belum terjadi.Asya melepas pelukannya menatap Naya dalam diam

"kamu tau,aku udah jatuh cinta banget sama kamu..mulai sekarang kamu jadi pacar sekaligus sahabat aku,ga ada penolakan Anaya.kita jalanin semuanya jangan pernah nyerah sama aku ok." ucap asya meyakinkan

"tapi asya aku ga mau bikin kamu dalam masalah gara gara aku nantinya."

"aku ga bakalan dapat masalah,karna kamu bukan gadis pembuat masalah naya.sekarang kamu milik Asqo Rafasya mulai hari ini sampai seterusnya." ucapan asya penuh penekanan,membuat Anaya hanya menatapnya dengan tatapan tak percaya dengan apa yg asya katakan.bagaimana bisa laki laki yg tak pernah memaksa apapun pada sahabatnya sekarang menekankan kalau Anaya adalah miliknya,seperti tak mau mendengar penolakan apapun yg akan keluar dari mulut manis Anaya