webnovel
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Teen
Not enough ratings
268 Chs
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

Wacana Perluasan Wawasan

Pagi pagi di meja makan, Nalesha sudah berceramah, karena tentu langsung menyampaikan kabar baik sekaligus mencengangkan dari Haikal dan Adri tadi malam. Leon dan Saheera sesekali menambahkan, membuat seluruh peserta sarapan pagi itu terkejut bukan main.

"Gelo eta proyek FAO? Sabaraha milyar gera mun cair teh?" Iqbaal dramatis, sampai keluar aksen Sunda bar-bar nya.

"Tebakan Gue lebih dari dua milyar sih. Setau Gue proyek FAO buat community development itu gede, luas, di berbagai daerah, dan impactful, makanya mereka jor-joran masalah pendanaan," ujar Jerry santai, sesantai dirinya yang menggigit tempe goreng sisa di piring.

"Terus udah ketok palu belum Lesh? Apa Ayah masih canvassing aja ini?" tanya Wibi.

Nalesha menggeleng, "Belum sah kalau belum akad ..."

"Wess ... anak indie! Bahasa Lo lah Lesh ... Lesh ..." cibir Abidin si wanita tomboy anti-romantic. Nalesha hanya cengengesan, "Ya gitu, belum. Nanti Ayah mau pitching kesini pulang dari Jepang."