webnovel
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Teen
Not enough ratings
268 Chs
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

Darren di Bar

Iqbaal menghentikan aktivitasnya mengunyah sandwich usai mendengar penuh cerita Saheera soal apa yang membuat gadis itu bimbang. Tak habis pikir, pun Iqbaal pada akhirnya menyesal telah bertanya. "Are you sure?"

Saheera hanya mengangguk.

Iqbaal geleng geleng kepala, "Terus Kamu bilang apa? Mengiyakan?"

"Belum Aku jawab, tapi ngutang jawab sampai besok siang," ujar Saheera takut takut, tak berani melihat Iqbaal yang nampaknya sedang kesal itu.

"Tapi Kamu penasaran gak ini dia mau bilang apa? Segala drama di airport aja kayak film film," lanjut Iqbaal sarkas. Saheera menggeleng, "Gak tau juga, Bang. Aku aslinya udah gak mau tau apa apa lagi soal dia, tapi ..."

"Kalau gini caranya ya sudah juga. Gimana kalau penting?"