Setelah meyakinkan diriku untuk mengambil keputusan, aku membulatkan tekad
Di tepi atap gedung sekolah, saat kami baru sampai tanpa ada siapapun yang sadar ataupun merespon
Aku langsung menarik salah satu orang dan
"Buk"
Mendorongnya hingga terjatuh
"Prak- prak"
Menghantam ranting-ranting pohon dibawah hingga akhirnya
"Brack"
Ia terhenyak kebawah dengan darah yang menyebar
Hening sejenak- hingga akhirnya
"KYAAAAAAAA----"
Ke 4 perempuan yang terpatung langsung berteriak histeris
2 pria lainnya yang lainnya tersadar langsung melihat kebawah
"A- A- A- A- APA YANG KAU LAKUKAN?!" teriak salah satunya
"Apa yang kau tanyakan?" Tanyaku acuh tak acuh sambil menyembunyikan rasa syok dari mereka
Para perempuan juga mencoba melihat kebawah dan seketika 2 diantara mereka langsung pingsan dan sisanya menangis histeris
"K-K-KAU PEMBUNUH" Teriak gadis berambut biru yang dikeriting ujungnya
Dengan sombongnya aku lalu bersandar dipagar atap sekolah dan melihat kebawah
Sebenarnya aku hampir muntah setelah melihat berapa banyak darah yang menyebar
Namun aku masih berhasil mempertahankan ekspresi poker pace ku
"Jangan membuatku tertawa, hal seperti ini takkan membunuhnya, namun-
Jika dia memang benar-benar mati,
Mungkin itu lebih menarik bukan?" Jawabku dengan senyum licik
Uwaahhh-- jahat sekali aku ini,
Tapi lihat kebawah, banyak sekali darahnya
Aku sedikit bingung, bagaimana bisa aku mampu melakukan hal sejahat ini?
Apakah obat yang diberikan Re:Game ini tidak hanya mengubah penampilanku tapi juga keperibadianku?
Tapi yah sudahlah, yang penting aku takkan di ganggu lagi
"K-K-KAU PEMBUNUH, AKU AKAN MELAPORKANMU" Teriak pria yang memiliki rambut pirang
Aku tertawa
"Silahkan, jika memang ingin melakukannya"
Perlahan aku menggerakkan tanganku kebelakang seolah-olah mengambil sesuatu
Padahal tidak ada apapun disana
"Tapi setelah itu, bukan saja aku akan mencari kalian, tapi aku juga akan berkunjung kemasing-masing rumah kalian" jawabku
Wajah semua orang memucat
"PISAU? APA KAU INGIN MEMBUNUH KAMI JUGA?
KAU AKAN DI TANGKAP, KEMANAPUN KAU BERSEMBUNYI KAU AKAN DI TANGKAP" teriak pria yang satunya
"Kurasa itu mustahil" balasku
Dan-
"Krack"
tiba-tiba pintu atap sekolah terbuka dan terlihat guru muda yang kukenal yaitu,
Lisa-Sensei
Salah satu orang yang mengajakku ke Re:Game dan memiliki peran sebagai pendukung
Wajah-wajah orang yang menangis langsung mendapat harapan
"SENSEI-- TOLONG KAMI, ORANG INI PEMBUNUH" teriak mereka
Lisa-Sensei menatap mereka dengan acuh tak acuh
Lalu berkata dengan kalimat yang memungkinkan untuk membunuh mereka
"Kau memang memiliki potensi Kazami Yuki-kun
Tapi ingat, jangan terlalu sering melakukan hal seperti ini"
Oh- jadi hal seperti ini diperbolehkan karna karakter yang kuperankan
Salah satu gadis yang syok membuka mulutnya
"A-A-apa maksudnya Lisa-Sensei?"
Lisa-Sensei tersenyum
"Aku cuma mengatakan ini sekali,
Kalau Kazami Yuki-kun dibebaskan dari semua hukum negara
Dan pihak sekolah akan selalu mendukungnya"
Lisa-Sensei lalu memandangku
"Kazami Yuki-kun dan murid lainnya kembali lah kekelas kalian"
"Ya, Lisa-Sensei" jawabku sambil berjalan
Setelah melewati mereka yang masih dalam keadaan syok, aku berhenti sejenak dan tersenyum
"Kalian dengar kan?"
Chapter 2 : Dunia tanpa hukum (selesai)
Bersambung .....