webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · Sci-fi
Not enough ratings
314 Chs

Rencana dari Aios

"Kurang lebih seperti itu, Mr. Ryan," jawab Aios.

"Tapi, aku rasa ada celah yang cacat di sini, Aios," tukas Ryan, lantas menghela napas dalam-dalam. "Apakah kau yakin, sementara CPU robot HR-17 kurasa tidak lebih baik dari jenis robot lainnya? Dan ya, terlalu kecil untuk menampung program kecerdesanmu."

"Tidak," sanggah Aios. "Anda salah Mr. Ryan."

"Salah?"

"Ya."

"Bisa kasi tahu di mana salahnya?"

"Apakah Anda dan rekan-rekan teknisi yang lain sudah membongkar bagian tengkorak kepala robot HR-17, Mr. Ryan?"

"Belum," jawab Ryan. "Lagipula, bukankah kita hanya membutuhkan inti energinya saja tadi, untuk apa pula kami harus membongkar bagian kepalanya?"

"Robot HR-17 diciptakan dengan keterampilan yang menyamai keterampilan manusia, bahkan seratus kali lebih baik," jawab Aios. "Itu semua bisa terjadi sebab di dalam kepala robot HR-17 terdapat otak buatan—"

"Maksudmu CPU?" ujar Ryan memotong ucapan Aios.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com