webnovel

30. Pembalasan!

Kau belum pernah melihatku menjadi wanita buas? Dengan hinaan "bitch" kau pikir aku mundur? kau belum mengenalku, Ben Hanayah Bramantyo.

Kau menginginkan aku jalang, maka akan ku layani engkau dengan jalang!!

Hakhahahhha... Kita akan berperang, bersiasat, bertempur sampai kita temukan siapa pemenangnya.

Tidak mau larut dalam amarah, May segera mempersiapkan diri ke perusahaannya. Empat hari dia meninggalkan rencana yang sudah di susun dengan matang.

Sesampainya di My Production dia memerintahkan Markus menghubungi wartawan yang sudah terpercaya track recordnya, tidak akan mudah disuap, dibeli dengan fasilitas, tidak takut dengan ancaman.

Segera release segala skandal penggelapan pajak, pembukuan palsu, suap, yang dilakukan Mr. Andrew Schider lewat perusahaaannya Drew's Home!

Berani - beraninya dia mengganggapku wanita murahan dengan tiada berhenti mengirimi bunga dan hadiah - hadiah lainnya, menganggap akan terjerat dengan kekuasaannya bahkan melecehkan dengan undangan makan malamnya yang bertujuan untuk menggagahiku. Seruku dengan murka!!!

Markus tertunduk, apakah kau tidak rela menghancurkan dia dan perusahaannya!!? Bukankah ini tujuan mu dari awal? menghancurkan pria yang telah mengirim dan menjauhkan dari pangkuan ibumu? bahkan karena dukanya ibu mu meninggal dalam kesendirian, merana menunggu kedatanganmu dan perhatian pria yang tidak pernah perduli akan dirinya? Jawab aku Markus jangan bertele - tele !? desakku!!!

Tidak pernah sekalipun aku akan mundur, jika dengan kehilangan perusahaan dan hartanya membuat Mr. Andrew Schider akan menjadi manusia!!! bisiknya pilu.

Oleh karena itu segera lakukan dan goncang pria bajingan itu, dengan suara dingin!!!

Tidak berapa lama kemudian terjadi kehebohan dalam industri perdagangan, banyak pemimpin perusahaan bertanya - tanya siapa orang dibalik tergoncangnya perusahaan nomor satu di kota Water. Seketika kemegahan, kejayaan Drew's Home menjadi puing - puing debu. Bukti yang akurat menjerat Mr. Andrew Schider masuk penjara.

Bagi karyawan yang tidak tahu menahu, di tampung bekerja di perusahaan baru yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu perusahaan milik pria keturunan Indo - korea Kang Gwang Soo, sehingga korban yang sebenarnya saja yang menjadi korban.

*************

Dua minggu berikutnya, setelah skandal Drew's Home. May, ingin segera menuntaskan pekerjaan lamanya.

Cintya apakah sudah lengkap segala hal yang berhubungan dengan Tn. Erlangga Santosa beliau adalah Kepala Dinas Pendidikan kota Water yang sedang kamu kerjakan itu?

Sudah May, hanya tinggal memulihkan video - video CCTV dari setiap kejadian yang sudah di rusak oleh anak buah Tn. Erllangga Sentosa saja yang belum selesai!!?

Bukankah itu tugas dari Roaman, kenapa dia tidak tuntaskan dan kita selesaikan ini dengan cepat.

Hmmm, Cintya dengan ekspresi yang takut - takut menyampaikan sejak Roaman kembali dari kota Willow's tempat kelahirannya dia tidak pernah keluar dari apartemennya dan mengapa kamu baru memberitahukan informasi sepenting itu hari ini? erangku!!!

Hubungi dia!!! Cintya?? sekali lagi ku katakan hubungi teleponnya?? Dia tidak mengaktifkan telepon celuler bahkan nomot telepon di apartemennya!!!

dan untuk hal ini juga, saya yang harus turun tangan!?? Damn it,,, desisku.

Ku mengendarai mobil ku seperti perempuan kesetanan, entah apa yang ada di pikiranku aku abai akan Roaman Axel Gregory melupakan pria istimewa itu tidak datang menghibur kesedihannya. Aku ingat saat dia harus melakukan perjalanan ke luar kota hanya alibi menutupi keterpurukannya dia pasti pulang ke tempat kelahirannya kota Willow's.

Oh my God, aku tidak butuh masalah tambahan hari ini pikirku. Saat aku turun dari mobil dan melihat Ben juga akan naik ke apartemennya, lebih baik menghindar tetapi bagaimana caranya karena saya ingat betul apartemennya dengan Roaman tinggal bersebelahan. Tiba - tiba dia menemukanku dan menahan lift untukku juga maka ku pikir

"bullshit with all the assumptions I don't care there's still a more important, Roaman"

Sepanjang perjalanan lift dari lantai satu hingga dua puluh, tidak ada pembicaraan diantara kami, saya berdiri di dekat pintu dan dia berdiri di belakangku yang ku tahu dia menatapku dengan inten's terlihat dari pantulan cermin di pintu lift. Mungkin dia melihat wajahku yang khawatir, cemas sehingga ia menahan diri untuk bicara tetapi saya yakin hanya butuh moment yang tepat saja dia pasti terlibat dengan segala urusanku dengan Roaman.

Ku tekan bell apartemen berulang kali, ku gedor pintunya sampai memerah tanganku, tidak ada respon dari dalam. Hingga aku berlari ke lobby dan meminta petugas apartemen membantu membukakan pintu Roaman sepanjang aku berlari, berteriak, memerintah aku lihat Ben, selalu ikut di belakangku.

Hingga pintu tersebut di buka, saya melangkahkan kaki ke dalam ingin memastikan keberadaan Roaman, ku buka pintu kamar dan mataku menemukan dia bergumul di atas tempat tidur dengan seorang wanita, ku dengar suara - suara cabul, rintihan, desahan bahkan gerakan - gerakan yang menurutku tidak lazim di lakukan. Tubuhku bergetar, lututku hampir goyah, dadaku sulit untuk bernafas, akhirnya aku keluar duduk di lorong depan apartemen Roaman, tidak lama kemudian terdengar teriak silih berganti dari kedua sejoli itu.

Oh Yess, Oh Noo, Yessss, Faster, I ike it, give me your love sign, tremble for me, dan lain sebagainya hingga terdengar pelepasan dua sejoli itu arrrrrgggghhhhhhh.

Akupun tersenyum sinis dan berbisik "son of the devil!"

kemudian ingat Ben, masih ada di dekatku. Ku lihat wajahnya penuh murka, tangannya terkepal dan bibirnya menutup dengan rapat, sambil memandang tajam ke bawah di tempat aku duduk tak berdaya. Lima belas menit kemudian wanita itu keluar dari apartemen Roaman, dan terdengar suara dari dalam "Sunshine please come in!"

Tanpa menunggu lama, Ben menerjang dan menghadiahkan bogem ke wajah indah Roaman. Dasar laki - laki maniak, iblis, bajingan dan lain - lain ia berencana menghancurkan Roaman.

Hentikannnn, Ben berhenti. Lalu dia berteriak, kalau kamu menyakitinya aku akan membunuhmu!!! teriaknya

Ben, ini bukan urusanmu? jawabku. Keluar dari sini! Ben terperangah lalu meraung dan keluar dari apartemen Roaman.

.

Next chapter