webnovel

42 - Pengakuan Lavy

Melihat kelopak itu tertutup rapat membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Dengan wajah panik ia mulai mengguncang-guncangkan tubuh sang anak. Apa gadis itu pingsan?

"Lavy!"

"Hei kamu tidur?"

"Lavy?"

Einhard tidak menyerah, ia terus berusaha membuat gadis itu membuka mata dengan cara apapun. "Lavy! Buka matamu, jangan membuatku khawatir!"

Detik selanjutnya tidur Lavy terusik kemudian melenguh pelan. Dilihatnya manik sang ayah yang menatap dengan tajam. "A-ayah?"

"Kamu tertidur?" tanya Einhard menahan geramnya.

Lavy mengangguk pelan, sedang Einhard mengembuskan napas berat. Ulah Lavy membuat pikirannya berantakan, untung saja gadis itu benar-benar tertidur.

"Maaf mengganggu tidurmu tadi, tidurlah lagi." Einhard mengelus puncak kepala Lavy dengan lembut dan membawa langkahnya keluar dari kamar. Lavy ingin sosok itu tetap di sini namun karena tubuhnya lemas sekali, ia tidak punya cukup tenaga untuk sekedar mengeluarkan kata-kata.

****

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com