webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Not enough ratings
282 Chs

S E R A T U S D U A P U L U H T U J U H

Sudah bertahun-tahun, semenjak Jisu mengungkapkan perasaannya teehadap Lisa kala itu, hubungan Ibu dan Anak ini tidak bisa dikatakan baik, Jisu seakan membentangkan jarak dengan Hanin sang Ibu, berulang kali wanita itu mendekatkan diri kepada anak semata wayangnya dengan sabar Hanin menerima semua penolakan yang Jisu berikan.

"Jisu cukup, Mama capek kayak gini terus"

Gerakan pada petikan gitar itu terhenti, Jisu mendadak menjadi pendiam setelah dengan terang-terangan Hanin menunjukan ketidak sukaanya terhadap perasaan Jisu, dan gadis berlesung pipi ini seakan menafsirkan lain tentang respon Hanin kala itu.

"Mama akui Mama salah, kamu berhak dengan perasaan kamu Mama ngerti, tapi tolong kamu udah dewasa, udah 23 tahun Jisu"

"Ya karena aku udah dewasa Ma, Mama boleh lesbian kenapa aku gak?"

"Mama gak mau kamu terjebak dengan perasaan yang salah kayak Mama dan Mami kamu"

"Kalau Mama tau Mama salah kenapa Mama lanjutin huh? Mama egois"

"Karena Mama..