webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Not enough ratings
282 Chs

E M P A T P U L U H E M P A T

Matahari belum seutuhnya menampakan diri, tapi Ruby sudah berkutat dengan apron dan benerapa alat masaknya di dapur, membuat Lisa terkesan ternyata sesulit itu.

"Yaampun Non, Bibik aja ya"

"Bibik ajarin aku aja oke, duduk situ" jawabnya tegas.

Mau tidak mau Mbak Tik seperti itu dia disapa hanya duduk dan mengarahkan beberapa cara memasak cumi pedas manis kesukaan Lisa.

"Yang ini masukin juga Non tapi dikit"

"Segini?"

"¹Ya agak kurangin lagi"

Dia menikmati peran seperti ibu rumah tangga ini, memang melelahkan juga berada di dapur dari dini hari dengan mata yang masih sedikit mengantuk.

"Kasih mericanya juga dikit Non"

"Segini?"

"Itu kebanyakan Non ntar tenggorokannya kebakar"

"Heh aku kira segini udah sedikit"

Ruby menggaruk tengkuknya pelan, berasa bodoh dengan apa yang baru saja dia lakukan.

"Masukin beberapa kentang kalau pengen ada campuran Non"

"Oh oke Bik"