Amy duduk di depan laptopnya, menjelajahi setiap artikel yang bisa ia temukan tentang glioblastoma. Semakin ia mencari, semakin putus asa ia merasa karena ia tahu Miley pasti juga telah melakukan ini. Miley bukan tipe orang yang mudah menyerah tanpa memikirkan sesuatu dengan matang.
Ia menangis tersedu ketika kilas balik Miley di berbagai tahap hidup mereka melintas di benaknya. Gambar mereka saat masih anak-anak, bermain dengan boneka Miley, memberi makan burung di taman. Miley berlari ke kamar kecilnya di kuartal pelayan untuk mengumumkan bahwa ia mulai mengalami menstruasi.
Miley berlenggak-lenggok di kamarnya dengan bra pertamanya dan senyum bangga di wajahnya.
Miley menangis dan memohon kepada ibu Amy agar Amy diizinkan untuk bersekolah di SMA yang sama dengannya, tetapi ibunya menolak, bersikeras bahwa meskipun mereka berteman, ia tidak bisa menerima amal. Merupakan kewajibannya untuk membesarkan anak-anaknya sendiri, dan ia tidak mampu mengirim Amy ke sekolah yang mahal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com