Keris itu belum tertancap sempurna, namun sepertinya Kirana sangat kesulitan untuk menahannya. Rasanya seperti keris itu hendak terpental lagi jika Kirana tidak kuat.
Kirana menahan semakin kuat dan berusaha mendorong keris supaya bisa menancap lebih dalam, sampai akhirnya Kirana terbatuk dan menyemburkan darah dari mulutnya.
"Sekar!" teriak Kalima panik.
Kalima menyadari jika kirana tetap memaksa, maka dirinyalah yang akan hancur nantinya. Akhirnya Kalima melesat ke arah Kirana, ia hendak menyalurkan energinya untuk membantu Kirana.
Mengetahui hak itu, Sundari dan Samir pun mengikuti Kalima. Mereka berderet di titik yang berbeda arah dan mulai menyalurkan energinya untuk Kirana.
Kalima berada di belakang Kirana sedangkan Sundari dan Samir berada di sisi kanan dan kirinya, namun baru saja mereka menyalurkan energinya pada Kirana, tenaga mereka langsung terserap habis.
Daaarrrrr.....
Support your favorite authors and translators in webnovel.com