webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasy
Not enough ratings
369 Chs

Kuntilanak di rumah Mbah Suto

Hingga malam tiba, hujan belum juga terdengar reda. Mbah Suto mulai menyalakan penerangan yang ada di rumahnya dan menaruh salah satu lilin di atas meja. Messi terlihat gusar, begitu juga dengan Rio dan Dila, sesekali mereka mendongak ke atas untuk melihat hujan dari sela-sela genteng kaca yang terpasang di atap rumah Mbah Suto.

"Sepertinya hujan belum akan reda, lebih baik kalian menginap saja di sini. Rio kok bisa tidur di kamarku, sedangkan Dila dan Messi bisa tidur di kamar itu" ucap Suto sambil menunjuk ke kamar yang berada tepat di seberang kamarnya.

"Maaf kami malah merepotkanmu Mbah" ucap Mesi merasa bersalah.

"Sejak pertama kalian datang kemari, kalian memang sudah merepotkanku, kenapa masih canggung?" ledek Suto.

"Iya juga sih. Haha" sahut Rio. Disusul tawa ketiganya.

"Tapi... Aku lapar, kita makan apa malam ini?" ucap Dila sambil memegangi perutnya.

"Oh iya, aku juga tidak membawa persiapan makanan. Soalnya gak ada rencana nginep" sahut Mesi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com