Pada malam hari, sekira jam delapan, Ahmad membuka pintu kamar Mori perlahan. Ahmad melihat jika cucunya masih tampak tertidur dengan posisi miring ke kanan dan memakai selimut tebal, karena tempat itu memang dingin, terletak di dekat gunung.
Ahmad masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaan Mori apakah benar baik-baik saja atau tidak. Ahmad duduk di pinggir tempat tidur, dan memperhatikan Mori dari dekat. Merasakan suhu tubuh Mori dari dahinya.
[Dia baik-baik saja!] Ahmad berdiri perlahan dan keluar dari kamar.
Begitu berada di ruang tengah rumah, Ahmad duduk bersama Dahnia yang telah menyiapkan kopi dan keripik kentang buatan sendiri, yang kentangnya berasal dari kebun kentang milik Dahnia yang cukup luas, dan dikelola empat pekerja.
"Mana Mori, pak?" tanya Dahnia sambil memasukkan sekeping keripik kentang ke mulutnya.
Ahmad duduk dan menyeruput kopi hitamnya terlebih dahulu, setelah itu barulah menjawab pertanyaan Dahnia. "Masih tidur."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com