webnovel

Sang Pengelana Utara

Mill, Anak muda yang penuh ambisi. Ia hidup disebuah lingkungan dimana menganggap dirinya aneh dan tak mampu berbuat apapun. dengan tekad, dia berkeliling dunia untuk belajar banyak hal tentang dunia.

Isyukun · War
Not enough ratings
10 Chs

1. Dawn Attack

Matahari bersinar terang dari dunia bagian timur yang menyinari sebagian permukaan bumi pertanda pagi hari akan tiba.

Pasukan 4 dari Divisi 7 yang di pimpin langsung oleh Mill berjalan menyusuri jalan bebatuan. Mereka sudah ada di bawah bukit dimana para pasukan dari bagian lain baru bergerak.

Mill membagi timnya untuk mempermudah jalur distribusi logistik yaitu, bagian transportasi dan keamanan. Mill menyebarkan 4 orang di titik terluar untuk mengantisipasi pencegatan tentara Norbeo, dimana ia adalah lawan ada dari kerajaan Bavatia yang ada di Timur laut dari Kepulauan Merak.

Mill ambil kendali langsung dari atas kereta muatan sebagai komando untuk mengarahkan distribusi tercepat sampai tujuan.

"2 orang di sisi timur dan 2 lagi di sisi timur laut untuk berjaga di titik yang petakan. Sisanya ikut bersamaku untuk menjaga logistik" Perintah Mill.

"Siap pak" Sahut prajurit dan lanjut menuju titik pengaman terluar.

"Baik pak" Sahut sebagian prajurit langsung mengawal kereta muatan.

Perjalanan tampak biasa saja, ada suara cukup menggelegar dari sisi barat pulau. Semua prajurit berfirasat buruk tentang kastil kerajaan yang satu satu tempat perlindungan mereka. Mill dan prajuritnya mempercepat langkahnya sedikit lebih cepat.

Tak lama itu terdengar suara ledakan datang dari sisi timur yang dekat dengan mereka. Mill berpikir akan berakhir sudah jika jalur yang dipilih itu di cegat oleh tentara Norbeo. Terlebih mereka handal untuk daratan karena mereka ahli daratan tapi cukup lemah di lautan.

Ide gila terbesit di pikiran Mill melihat aliran sungai di sisi baratnya karena kastil berada di daratan yang berbeda dengan kota. Ide itu juga begitu brilian karena hilir sungai menuju lautan di mana pasukan itu berada. Permasalahan yang dihadapi oleh Mill adalah beban muatan yang dapat menenggelamkan kereta muatan itu sendiri.

"Panggil semua prajurit kita yang ada di pos terluar untuk berjaga dan yang disini untuk mengikuti perintahku" Perintah Mill.

"Lepas kerbau untuk menghalau mereka dan bongkar kereta muatan jadi sampan kecil." Jawab Mill.

"Baik pak, laksanakan" Sahut prajurit dan langsung meninggalkan Mill.

Mill beristirahat sejenak sambil memikirkan ide untuk mengantarkan logistik persenjataan perang dengan cepat.

"Situasi gawat!!" Sorak seseorang dari kejauhan.

Suara itu semakin lama semakin besar. Tampak seseorang mendekati Pasukan logistik bagian 4 Divisi 7. Mill langsung datang menghampirinya.

"Ada apa? apa yang terjadi?..." Tanya Mill.

"maaf pak, Pasukan bagian 2 dan 3 di kepung oleh tentara Norbeo. Mereka menahan semua logistik yang kita bawa. sebagian dari kita gugur" jawab prajurit.

"Baiklah Ak-" Ucap Mill.

Pembicaraan mereka terpotong melihat para prajurit pos terluar kembali dengan selama. Mill langsung menyuruh mereka berkumpul secara dadakan.

"Semua kumpul" Perintah Mill.

Semuanya datang menghadap Mill tanpa terkecuali. berbaris rapi seakan-akan patuh kepada pemimpin.

"Teman kita Pasukan Bagian 2 dan 3 terkepung. 4 orang disini akan membawa logistik yang ada di sampan kecil dari barang sekitaran dan sisanya ikuti aku" Perintah Mill.

"Siap Pak" Sahut prajurit dan langsung melakukan pekerjaan masing-masing.

4 Pasukan menyibukkan diri untuk membawa barang muatan ke tujuan. Mill mendekati prajurit yang meminta bantuan.

"Bawa aku ketempat persembunyian kalian"Ucap Mill.

"Baiklah Pak" Sahut prajurit.

Prajurit tersebut membawa mereka ke tempat persembunyian mereka didalam sebuah reruntuhan rumah kosong didekat kereta muatan mereka. Semuanya ketakutan karena pemimpin mereka ditangkap oleh mereka. Tanpa basa-basi, Mill langsung menanyakan informasi tentara musuh.

"Ada berapa?" Tanya Mill.

"Kurang lebih ada 10 orang yang terpantau sejauh ini dan sebagian mereka jarak menengah" Jawab prajurit.

"apakah mereka ada penembak jarak jauh?" Tanya Mill.

"ada satu orang, kemungkinan ia kepala dari semua ini" Jawab prajurit.

"ada berapa yang tersisa?" Tanya Mill.

"4 prajurit dengan 4 warga sipil" Jawab prajurit.

"oke, prajurit bersiap untuk berjaga disekitar kereta muatan dan warga sipil untuk membuat jebakan di sekitar prajurit. aku akan coba mendekati penembak jarak jauhnya. laksanakan!" Perintah Mill.

"Siap Pak" Jawab prajurit.

"baiklah Mill" Jawab penduduk.

Semua bergerak. Prajurit langsung melakukan perlawanan bertahan untuk memancing mereka masuk jebakan dan warga sipil mempersiapkan jebakan. Mill langsung memantau penembak jarak jauh tersebut untuk mengetahui lokasi ia berada.

Rencana yang diberikan Mill hampir gagal karena 1 warga sipil tertembak di bagian kakinya. Mill tidaklah bodo dalam mengambil keputusan. Ia melihat pantulan sinar matahari semakin membuatnya jelas lokasi tersebut.

Mill langsung sorak "Mundur!!" dan pertanda jebakan sudah selesai dibuat. para pasukan langsung bergerak mundur ke posisi dimana mereka seharusnya.

Arah tembakan penembak jarak jauh mengarah ke Mill tepat di dadanya dan meluncurkan satu tembakan. Mill berpasrah karena dirinya tidak terlindungi apapun seperti orang tidak takut mati.

tiba-tiba datang seseorang dan menjadikan dirinya tameng. Mill pun sontak terkejut ada orang disekitarnya. orang itu tak lain warga sipil yang tertembak dibagian kakinya. Orang itu tertembak dan mati dihadapan Mill.

Seorang warga sipil yang tidak bersalah melindungi orang yang dapat ia percayai suatu kehormatan besar atas jasanya. Amarah didalam dirinya Mill bangkit dan mendekati penembak itu. 2 prajurit langsung menundukkan penembak itu dan mengikatnya.

para prajurit yang menangkap pasukan Norbeo langsung menghadap Mill.

"Bawa mereka semua ke komando pusat" Perintah Mill dengan tegas.

"Siap Pak" mereka membawanya ke komando pusat di sekitar kastil.

Mill naik keatas batu dan bersuara.

"Semuanya yang ada disini, kita akan membawa tempat kita menuju kemenangan. disini kita akan kalahkan mereka "Sorak Mill.

"Tidak ada kata di serang. Kita harus menjadi penguasa lautan yang luas karena kita ditakdirkan sebagai penguasa lautan" Lanjut Mill.

Semuanya bersorak dengan semangat menggebu-gebu. Mill langsung memberikan perintah untuk melawan pasukan Norbeo dengan alat seadanya. Adrenalin orang sekitar memuncak dan melakukan agresi kecil-kecil di sekitar teritori yang dikuasai pasukan Norbeo.

Selagi pasukan prajurit yang bergabung dengan warga sipil bersenjata melawan pasukan Norbeo, Mill lanjutkan distribusi logistiknya ke arah tempat pasukan berada dengan sampan kecil untuk mengantarkan persenjataan. sebuah fenomena lain yang dilihat dari Divisi 4 ketika Mill datang dari sisi utara kamp dimana hilir sungai.

Mereka sorak gembira dan mempersiapkan serang dadakan yang dipimpin Sersan Waterwill dan Enial Mill. Sersan Waterwill akan menyerang mereka dari sisi daratan untuk memutus komunikasi dan mengepung musuh dan Mill Enial akan menyerang dari sisi hilir sungai sebagai penyerang utama.

Strategi itu bernama Dawn Attack atau serangan fajar karena perlawanan dilakukan saat matahari belum terbit.

"Siap Semuanya?" Perintah Mill.

"Siap Pak" Sahut prajurit.

"Semuanya...Serang!!" Sorak Mill.

Pasukan Norbeo yang sengaja dibuat masuk jebakan dengan memperluas batas teritori mereka sampai sungai pembatas agar serang dapat dilakukan. pasukan Norbeo yang terkejut dengan serang tersebut tumbang dan sebagian melarikan diri ke arah pelabuhan.

Tetapi semuanya bisa selamat melarikan diri ke arah pelabuhan karena terkepung pasukan Divisi 4. Kini Sebagian wilayah kota sudah di kuasai kembali oleh kerajaan Bavatia.

Like it ? Add to library!

Suka? Tambah di Pustaka!

Isyukuncreators' thoughts