webnovel

SANG PENAKLUK HATI

Cinta yang dulu manis dan saling menyapa kini lama kelamaan memudar. Jarak dan waktu yang kini menjadi kehampaan ini membuat hati siapa saja bimbang. Kamu mmenimbulkan goresan luka hingga dia yang baru saja ku kenal menjadi tempat singgahan.

Penatilyt · Teen
Not enough ratings
10 Chs

Proglog

Bagian satu

Perempuan dengan rambut tergelup sedikit berantakan itu sedang ada dilapang, kini ia sendiri tidak ditemani Kenzo kakak laki-lakinya itu. Wanita yang memiliki postur tubuh bagus dan kulit putih itu berlari sore.

Nama wanita itu sering dikenal dengan Kezia nama lengkap Kezia Nazelua Wiraguna. Anak kedua dari Edzhar Wiraguna dan Ulva Naraxlua yang memiliki kakak laki-laki yang bernama Kenzo Nazabdan Wiraguna.

Ternyata disore hari ini begitu banyak orang-orang mengabiskan waktunya untuk sekitar berolahraga di lapangan ini. Ada yang naik sepeda, ada yang berlari, ada juga yang menikmati waktunya bersama orang yang ia saying. Ternyata tempat seperti ini bisa juga menjadi tempat kenangan bersama sang pacar. Kezia yang berlari sendirian menikmati saja tanpa harus buru-buru berlari, dan mata Kezia tertuju pada sesosok lelaki yang berlari sendirian. Ternyata bukan aku saja yang berlari sendiri!

Iya lelaki itu adalah Arga kebiasaan disore harinya lari sore atau bersepeda dan kali ini Arga memilih lari sore dilapangan tengah kota, entah mengapa dia ingin berlari dilapangan yang ramai biasanya dia hanya berlari disekitaran komplek rumahnya saja.

Selesai lari Arga beristirahat sejenak dan matanya tertuju pada seorang gadis yang duduk dibawah pohon bukan duduk dibangku yang tersedia. Arga tersenyum melihat Gadis itu sedang minum, mungkin dipikiran Arga anak gadis itu baru selesai lari dan kelelahan. Tiba-tiba ada anak kecil datang ketempat Gadis itu dan menyanyikan sebuah lagu dengan iringan gitar kecil. Selesai bernyanyi anak kecil itu duduk disebelah Gadis itu, mungkin mereka berbincang bincang, tak butuh lama Gadis itu berdiri dan berjalan entah kemana. Mata Arga mengikuti kemana Gadis itu berjalan, dan Gadis itu berhenti di tempat tukang bubur ayam.

Apa yang sedang dilakukan Gadis itu? Mengapa dia disitu dan anak kecil itu bersantai? Apakah anak kecil itu adek gadis itu? masak sih?

Arga melihat dengan teliti penampilan anak kecil itu dan dia membandingkan dengan penampilan Gadis tadi. tidak mirip itu yang dipikiran Arga.

Selang beberapa menit gadis itu balik ketempatnya tadi sambil membawa semangku bubur dan air mineral dan memberi pada anak kecil itu dengan senyuman yang begitu manis. Gadis itu melihat anak kecil itu lahap makan bubur yang dia berikan, Gadis itu tersenyum dan membelai rambut anak kecil itu.

Arga ingin menghampiri Gadis itu tetapi anak kecil itu berdiri dan menyalam tangan gadis itu. anak kecil itu tersenyum dan berterima kasih banyak pada gadis itu yang dia sebut dengan kak zia... Yah Arga telah mengetahui nama gadis itu adalah Zia dan Zia begitu baik telah memberi makan anak kecil itu, dia mata Arga Zia merupakan gadis yang baik tanpa sadar senyum tipis diwajah Arga mekar.

Masih adakah sesosok gadis cantik seperti ini ditemukan dikota ini.

"kakak kenapa mengintip kami?" Tanya seorang anak kecil membuat Arga terkejut.

"Tidak dek. Kakak hanya lewat saja."

"Bohong. Drai tadi Alex melihat kakak mengintip kami."

"Iya kakak memperhatikan kalian. Namamu Alex?"

"Iya kak.Kakak kenal sama kak Zia?"

"Panggil kak Arga. Yang tadi namanya Zia?"

"Kak Kezia yang baik."

Arga tersenyum mendengar nama Kezia, nama yang cantik seperti orangnya. Semoga Takdir mempertemukan kia lagi.

*********

Langit begitu gelap untuk melukiskan kesendirian ini. Waktu yang kujalani bergerak lambat setiap harinya. Aku mengamati awan yang senang setiasa menemani langit yang setiap hari berubah warna.

Malam ini begitu sunyi, tidak ada getaran ataupun sapaan dari sang kekasih. Sudah dua hari aku menunggu kabar darinya tapi nihil. Samuel Havel Branamto adalah sesosok kekasihku yang selalu disibukan dengan kegiatan kampusnya yang jauh disana. Hari demi hari hubungan yang dulu manis sekarang menjadi hambar.

Tring… tringgg…

Aku melihat ada telepon dari HP ku, ternyata orang yang kutunggu sedang menghubungiku. Apakah ini namanya telepati? Aku melihat Sam mengirim sms:

zia, kamu kemana saja?

kenapa cuma diread saja?

zia balas dong sayangg

jangan marah

p

p

p

p

p

p

[15 panggilan telepon tak terjawab]

Kezia sangat kesal sama pacarnya yang bernama Samuel. Sudah dua hari tidak ada kabar sedikitpun.

Ihhh, kemana saja sih anak nih. baru ada kabar setelah dua hari tidak ada kabar? Sudah tahu lagi LDR bukannya buat pacar tenang malah buat pacar angker. Apa sesibuk itu menjadi ketua organisasi ya? Lah ini cuma ketua organisasi teater yang cuma urusan beberapa anggota saja. Melebih kesibukan Wakil direktur kampus saja, yang harus mengurusi semuanya?

Ini sudah dua tahun kami LDR dan dia berubah sekali, tak ada kabar, tak ada romantis, tak ada apanyalah sekarang. Mau curhat samanya harus ada kata tunggu, tunggu dulu, tunggu sayang, dan tunggu lagi. capek tahu harus dengar kata tunggu, apalagi aku binggung harus masuk kampus mana setelah aku gagal diterima diperguruan tinggi negeri. kan kesal tahu!!!

Panggilan masuk "Sam:* "

"Angkat nggak yah? Angkat nggak ya? Ihh tapi rindu tahu dengar suaranya, tapi lagi marah samanya. Kenapa buat diri bimbang ya.. Bagaikan memilih warna baju untuk kencan saja -_- Angkat saja deh. Tapi dikit cuek gitulah jawabnya biar keliatan marahnya. ?" Batinku berkata

Kezia yang sediikit kesal hanya diam mendengar suara disana.

"Sayang kenapa lama diangkat?" tanya Samuel

Tidak ada jawab dari Kezia yang membuat Sam merasa bersalah.

"Kezia kamu disana mendengar aku?"

"Kezia kenapa diam saja? Kamu tidak merindukan aku"

"Hm" Jawab Kezia agak cuek

"Sayangg kenapa?" Tanya Samuel cemas

"Tidak kenapa" Dan lagi Kezia cuek

"Maaf" Terucap dari Samuel

"Buat?" tanya Kezia

"Maaf aku rindu kamu lagi dan lagi" kata Samuel

Blus pipi kezia merah seperti memakai pewarna dipipi dan hatinya dag-dig-dug. Sam selalu tahu cara membuat diri Kezia salting.

"ak..."

Kalimat Kezia terpotong "Kezia coba lihat kejendela dulu." Kata Samuel dan membuat Kezia berjalan kerah jendelanya.

"Emang kenapa dengan jendela? Aku tahu, pasti kamu mau bilang begini. Kezia coba lihat bintang lagi tidak bersama bulan dan bulan kesepian malam ini karena bintangnya lagi marah sama bulan. Iyakan sam."

Samuel tertawa mendengar ucapan sang kekasih, ingin mengombal malah gagal tapi tidak sampai disitu keusilan Samuel dan membuat Kezia kesal. "Kamu ketawai aku?"

"Maaf sayang, bukan buat kamu kesal. Kamu sudah mulai kepedean deh, siapa coba mau bilang begitu tapi kamu lucu deh. Padahal aku hanya ingin bilang kalau jendelamu pasti belum kamu tutup."

Dan ternyata benar jendela kamar kezia masih terbuka dipukul 22.00 WIB. Kezia sedikit malu dengan kata yang diucapkan barusan. Dasar!

"Tidak usah malu disitu, aku malah senang tahu zia."

"kenapa kamu senang?"

"Iya senang saja, bisa menginggatkan dirimu yang sering lupa akan hal kecil saja. Biarpun kita saling jauh tapi kata kita hanya jarak yang memisahkan bukan hati kita."

"Kamu itu tahu saja membuat hati ini membaik lagi."

"Tentu dong. Kamu kan pacarnya Samuel. Hahahha"

"Gombal."

"Kalau gombal mana mungkin kita memiliki status pacaran sayang."

"Hahaha. Iya iya."

Kezia tersenyum, dia lupa akan kekesalannya pada sang kekasih. mereka berbincang - bincang dengan rindu mereka masing - masing sampai mereka lupa akan kekesalan jarak yang memisahkan mereka. Hingga akhirnya kata rindu makin bertambah lagi dan lagi karena rindu belum bisa bertemu hanya angin saja yang menyampaikan rasa rindu mereka dalam kedinginan suasana malam.