webnovel

Apa Kamu Gila?

Editor: Wave Literature

Setelah beberapa saat tidak mendengarnya berbicara lagi, Fang Duo bertanya dengan malu-malu, "Dewa Han, kamu cari siapa?"

"Bukan siapa-siapa." Han Jingyu memasukkan satu tangan ke sakunya, matanya jernih, "Aku salah."

Fang Duo kembali ke dalam kelas, "Dewa Han sepertinya mencari seseorang barusan. Menurutku dia melirik ke arah Sheng Yang. Apakah dia tertarik pada Sheng Yang? Ckck, mereka berdua cantik dan tampan. Kalau mereka bersama, bisa dibayangkan seberapa cantik anak mereka nantinya."

"Fang Duo, apa kamu gila? Tidak mungkin, benar-benar tidak mungkin!" Seseorang berseru, "Dewa Han tidak pernah jatuh cinta pada siapa pun, bahkan tidak pada Sheng Yue. Paling-paling mereka hanya membicarakan soal matematika. Terlebih lagi, Dewa Sheng saat ini belum masuk dalam peringkat manapun, dan dia juga bilang Bahasa Cina-nya tidak begitu bagus."

"Hehehe, sulit mengatakannya. Lagi pula Dewa Sheng sudah mengalahkannya dua poin dalam ujian matematika."

"Jatuh cinta pada musuhmu, ckckck, sungguh romantis."

Tapi semua murid menganggap ini sebagai lelucon dan tidak menganggapnya serius.

Han Jingyu adalah dewa, bahkan jika Sheng Yang merebut peringkat pertama dalam ujian matematika, itu bisa jadi adalah kebetulan. Dia seorang dewa kuat yang tak pernah terjatuh. Dewa Han mungkin hanya ingin mengalami kehidupan manusia biasa dan merasakan perasaan gagal. Bahkan jika dia gagal, dia jelas masih sangat berbeda dari siswa biasa seperti mereka.

Jadi bagaimana orang biasa seperti mereka tahu pikiran seorang dewa?

Tapi kejadian ini tetap menyebar ke Kelas 1 dan menyebabkan keributan.

Seorang anak laki-laki berlari ke meja Han Jingyu, dia melirik Sheng Yue yang tertunduk di atas meja dan terlihat agak kesepian, lalu bertanya, "Dewa Han, apakah kamu benar-benar tertarik dengan Sheng Yang dari Kelas 7?"

Seorang gadis juga berkata, "Dewa Han, jangan lakukan itu, jangan terlalu gegabah."

Sheng Yang itu hanya terlihat sedikit cantik, mereka tidak ingin HanSheng mereka dirusak olehnya.

Semua orang setuju bahwa jika Dewa Han bersama dengan gadis dari kelas lain, itu sama saja seperti mengalirkan air ke ladang orang lain, apalagi Kelas 7 adalah musuh mereka.

Han Jingyu mengangkat kepalanya, matanya sangat dingin, membuat semua orang membeku dan tidak berani berbicara.

Jangan-jangan semua ini benar?

Ketika semua orang berspekulasi, suara dingin Han Jingyu terdengar, "Kalian terlalu banyak berpikir macam-macam."

Sheng Yue berdiri tegak, menggosok matanya, dan kembali menatap Han Jingyu.

Semuanya tersenyum lega.

"Jadi Kelas 7 hanya bicara sembarangan, tak tahu malu."

"Hehe, mentang-mentang nilai rata-rata mereka lebih tinggi satu dua poin, mereka sudah merasa dunia milik mereka."

"Rumor ini datang dari teman satu meja gadis itu, bagaimana menurutmu?

Dunia adalah sebuah lingkaran, dan kata-kata ini kembali lagi ke telinga Fang Duo. Dia memukul meja dengan kepalan tangannya. Sambil meringis kesakitan, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Menyebalkan sekali. Tak apa jika mereka mengejekku, tapi mereka berani mengejek Dewa Sheng. Jika mereka menolak untuk menerimanya, coba pergi saja ke ruang kamera pengawasan untuk melihat apakah Dewa Han kemari hari ini!"

Sheng Yang memiringkan kepalanya, menatapnya dengan bingung, "Memangnya Han Jingyu tampan?"

Fang Duo tercengang, "Apa menurutmu Dewa Han tidak tampan?"

"Biasa saja. Aku pernah melihat seseorang yang lebih baik darinya. Aku akan mengajakmu menemuinya lain hari." Sheng Yang memikirkan Yi Juncheng. Dia belum pernah melihat orang yang lebih tampan darinya. Di antara pria-pria, dia adalah yang terbaik. Bahkan jika kamu membandingkannya dengan seorang wanita, penampilannya juga tidak kalah.

Kepala Fang Duo penuh dengan gelembung merah muda. Jika apa yang dikatakan Sheng Yang benar, maka dia harus mencomblangkan mereka berdua. Sehingga anak yang lahir akan menjadi sangat tampan/cantik, dan akan menjadi sumber kebahagiaannya di masa depan.

"Jangankan dia yang barusan aku katakan..." Tatapan Sheng Yang jatuh ke layar TV di sebelah papan tulis, "... yang itu juga lebih baik daripada Han Jingyu."