Setelah melaksanakan duhanya dan merasakan ruangannya kembali tenang, Padmasari segera memakai kerudung dan sepatunya kembali lalu melangkah menuju ruang kerjanya. Kusuma yang sejak tadi menunggunya terpana memandang wajah Padmasari yang berseri segar karena siraman air wudhu. Ia selalu takjub pada wanita yang rajin melakukan ibadah seperti mantan istrinya, namun ia heran, mengapa wajah berseri itu sama sekali tidak pernah dia lihat saat mereka masih berstatus menjadi suami istri.
"Tanpa memakai make up, sama sekali saja kau benar-benar membuatku terpikat, DIk" batin Kusuma Wardhana.
"Apakah semua sudah dicopy di laptop Mas Kusuma ?' Kusuma mengangguk.
"Silakan diminum dulu, Mas!"
"Terima kasih."
Kusuma mengambil cangkir berisi minuman untuknya sedang Padmasari dan Andi menunggunya siap bicara.
"Dukung aku untuk pemilihan CEO besok ya, DIk!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com