Tang Li tidak menyangka bahwa Li Wenyan akan mengakui di depan dirinya bahwa dia telah mengambil sesuatu dari Keluarga Tang.
Namun, paruh kedua kalimat Li Wenyan membuatnya merasa kalau ayahnya itu berkata dengan jujur. Bukan kejujuran dari dalam hati nuraninya, melainkan karena dia ingin membujuk Tang Li.
Berpura-pura menjadi ayah yang melindungi anaknya sendirian, tidak diragukan lagi, mencurahkan kasih sayang sosok ayah yang tanpa pamrih seperti ini sangat berat untuk dilakukan.
"Saat itu, ketika aku melihat barang antik di vila, aku hendak memanggil polisi." Li Wenyan berhenti sejenak karena mengingat masa lalunya, lalu dia melanjutkan, "Ketika aku naik ke lantai atas, aku menemukan foto ibumu bersama kakekmu di satu ruangan."
Saat mengatakan ini, Li Wenyan kembali memandang Tang Li.
Kali ini, tatapan Li Wenyan tidak bercampur dengan rasa curiga, melainkan hanya memancarkan kehangatan seorang ayah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com