webnovel

KEEGOISAN SANG ADIK

"dah lah gw mau pulang dulu" ucap Samudra

"lo pulang ke rumah atau ke apartement?" tanya Anggara

"rumah,soalnya gw mau ngambil sesuatu" ucap Samudra sambil Melangkah pergi menuju rumahnya

003

Samudra berangkat kerumahnya menggunakan motor sport miliknya dengan kecepatan diatas rata rata, entah di sengaja karna ingin cepat pulang atau dia sedang meluapkan kekesalanya kepada Anggra karna membahas topik yang membuat Samudra sensitive.

Sesampainya Samudra di rumahnya a.k. ayahnya dia langsung disambut oleh pelukan dari adiknya

"apaan sih lo, lepasin gak" ucap Samudra sambil berusaha melepaskan pelukan adiknya itu

"bang lo kesini karna lo kangen sama gw kan bang?"tanya gadis berumur 13 tahun yang bernama Nabila Aretha

"gk, gw gk pernah kangen sama lo ngerti!"ucap Samudra dengan penekanan di setiap kata yang ia lontarkan

"lo pasti boong sama gw kan, bang karna belakangan ini lo sering banget ngelindungin gw?"ucap Nabila dengan nada percaya diri

"lo tau gw terpaksa karna harus ngelingungin lo, lo kira gw ngelindungin lo itu semata mata kalo gw sayang sama lo"ucap Samudra

"lo salah besar! gw sama sekali gk sudi buat sayang sama lo,dan satu lagi gw bener bener benci sama lo!" lanjut Samudra dengan tegas sambil memaksakan tangan Nabila agar lepas dari tubuhnya

"lepas! Gw bilang lepas gak!" tanya Samudra yang semakin emosi

" lo mau gw kasarin, hah!" ucap Samudra

"gak gw gk bakal lepasin pelukan gw, gw sayang sama lo bang" ucap Nabila yang mulai menangis karna Samudra yang mengatakan bahwa ia membencinya

"lo sayang sama gw tapi sayangnya gw sama sekali gk sayang sama lo, lo tau dulu emang gw sayang sama lo tapi sekarang semua rasa sayang itu hilang dan berubah jadi rasa kebencian buat lo, lo tau kenapa gw ngelindungin lo disekolah itu bukan karna gw sayang "jeda Samudra

"tapi, karna gw gk mau gw kena pukul sama bokap lo "lanjut Samudra yang membuat Nabila bungkam

"sekarang lo lepasin gw, lepas!"ucap Samudra

"GW BILANG LEPAS LO BUDEG APA!" teriak Samudra yang mengundang atensi beberapa pekerja yang ada dirumah. Samudra pun terus memaksa Nabila untuk melepaskan pelukanya Samudra tidak peduli jika Nabila nantinya akan terluka Samudra hanya ingin bebas dari dekapan adik yang tidak pernah dia sayang sama sekali

"lepasin gw!"ujar Samudra sambil terus memaksa Nabila untuk melepaskan pelukannya

"mau lo apa sih?"tanya Samudra dengan nada frustasi karna Nabila sama sekali tidak mau melepas pelukanya

"gw mau lo sayang sama gw, bang"ucap Nabila sambil melepaskan pelukannya pada Samudra mendengar itu Samudra terkekeh

"jangan harap lo dapet kasih sayang dari ,gk puas apa sama apa yang dilakuin sama bokap lo dikasih yang lo mau dikasih kasih sayang dan sekarang lo mau kasih sayang dari gw, egois lo"ucap Samudra dingin

"maksud abang aku egois apa? wajar dong kalo aku minta kasih sayang sama abang"ucap Nabila yang bingung maksud Samudra

"lo bodo atau bego sih?"tanya Samudra

"lo tau lo itu egois lo ambil semua yang gw punya kasih sayang,peringkat,dan semua yang gw dapet dengan mudahnya lo ambil semua itu dari gw, lo ambil semua itu tanpa usaha sedangkan gw, semenjak buna meninggal kasih sayang dari bokap lo ke gw hilang dan gw di benci karna kesalahan yang gw gk lakuin"ucap Samudra sambil tersenyum miris

"tapi emang lo yang buat bunda meninggal bang" ucap Nabila sambil melepaskan dekapannya kepada Samudra

"oh ya, liat aja nanti kebenaranya"ucap Samudra sambil melangkah ke dalam rumah

"jadi dia udah tau"batin seseorang entah siapa itu

BRAK

Saat Samudra masuk ia mengebrak pintu dengan sangat keras membuat orang yang berada di dalam rumah terkejut

"apa apaan kamu ini baru juga masuk rumah udah bikin ribut aja!" ucap sang ayah marah karna ketenangannya di ganggu oleh kedatangan Samudra, sedangkan Samudra hanya mengabaikan ucapan ayah dan terus melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai 2

"dasar anak gk tau diri" ucap Daniel sambil duduk kembali di sofa

Samudra pun mengambil barang yang dia butuhkan dan beberapa barang yang tadinya tidak akan diambil Samudra, alasan Samudra hanya satu yaitu tidak ingin bertemu dengan Nabila dan ayahnya jadi dia mengambil barangnya yang masih ada di sana, setelah mengambil barang Samudra pun turun kelantai satu dan langsung pergi tanpa memperdulikan pasangan yang berada di ruang tamu yang tak lain adalah ayahnya dengan seorang wanita yang akan di jadikan bunda barunya tidak diinginkan oleh Samudra karna bundanya hanya satu yaitu

Setelah Samudra mengambil barang di rumahnya dia pun langsung pulang ke apartemen miliknya dan setelah sampai di apartemen Samudra langsung menyimpan barang barang yang dia bawa tadi sesuai dengan benda yang sudah ada di kamarnya, setelah membereskan barang yang dia bawa Samudra pun merebahkan badanya dikasur king size nya

"kenapa gw harus punya adik kayak si Nabila" ucap Samudra dengan nada pelan tiba tiba

TING

Tiba tiba

Anggara:

Dra lo dimana?

Di apart, napa?

"Ni anak tumben nanyain"batin Samudra

Anggara:

Kemarkas sekarang!

Ngapain gw mau

Istirahat nih ?!

Buru kagak usah alesan lo

Males gw lo aja

Yang urus

"ngapain si angga nyuruh gw kemarkas" ucap Samudra mendudukan dirinya di Kasur

TING

TING

TING

TING

TING

TING

Anggara :

Buru napa lo ke sini

Dra

Dra

Dra

Jawab geblek

Woy kulkas berjalan jawab napa

"akh berisak anj" ucap Samudra sambil melempar handphone yang bermerek iphone itu kearah meja belajar miliknya dan alhasil handphone nya itu rusak karna Samudra melemparnya dengan sangat keras

"dah lah mending gw mandi"ujar Samudra sambil berjalan menuju kamar mandi

10 menit kemudian Samudra pun selesai mandi Samudra pun memakai kaos hitam dan celana hitam, setelah itu Samudra pun mengambil obat di laci dan teryata obat itu adalah obat tidur dosis tinggi, Samudra pun meminum 3 pil sekaligus, awalnya Samudra akan meminum 6 pil tapi dia tidak jadi karna dia tau nanti dia akan dimarahi oleh dokter yang menangani insomnia dan penyakit mental yang Samudra miliki sebenarnya dulu Samudra hanya di sarankan untuk meminum satu pil saja tapi Samudra itu tidak berpengaruh begitu juga dua pil Samudra bilang dia memang tertidur tapi mimpi buruk yang terus menghantui nya jadi dokter menyarakan nya untuk meminum 3 pil dan itu berhasil membuat Samudra tidur tanpa gangguan dari mimpi buruknya jadi dokter menyarankan hanya 3 pil tidak bole lebih dari 3 pil, setelah meminum obatnya Samudra pun menarik selimbut dan nyimpannya sebatas dada

"gw harap hari besok lebih baik dari pada hari ini"lirih Samudra sebelum benar benar memejamkan matanya.