webnovel

Giliranku | Chapter 14

"A-Apaa ? apa ini benar benar nyata ? Sophia bagaimana kau bisa..." Aku sangatlah terkejut melihat Apa yang barusan terjadi, Sophia memang berbakat tapi apa ini ? sepertinya ia memiliki sesuatu yang disembunyikan

"Bagaimana Rakyat Jelata itu bisa memiliki keempat Element sekaligus"

"Yah kau benar pasti dia berlaku curang"

"Ini tidak bisa dibiarkan"

Aku yang mendengar perkataan orang orang yang membicarakan Sophia di belakang seketika kesal dengan perkataan mereka

"Kalian yang berakhir dengan Dua Element saja tidak berhak mengatakan hal yang tidak sepantasnya kalian katakan kepada atasan kalian" Aku mengaskan perkataan ku kepsda mereka

"Hei Orang biasa kau ini mencari perkara ya ?"

"Haha lihatlah dia berusaha menjadi pahlawan"

"Kalian masih tidak mengerti maksudku yah ? sepertinya aku harus memberitahu kepada kalian dengan kekerasan" Aku memancarkan Aura yang cukup kuat

Seseorang datang dan Melerai pertikaian...

"Hei sudahlah tidak ada baiknya kalia bertikai di Hari yang Spesial untuk kita semua" Dia adalah Elisia kawan dari Alex ia mendapatkan Dua Element yaitu Api dan Air

"Itu benar, Jika kalian memang ingin bertarung lakukan lah di luar Upacara ini" Alex dia datang bersama dengan Elisia anak ini mendapatkan Dua Element juga yaitu Tanah dan Udara

"Cih dasar rakyat biasa, Lihatlah kau pasti akan menyesal karena sudah berkata seperti itu kepada kami" Orang itu bernama Toru orang yang bertengkar denganku bersama dengan Temanya Hans

"Ayo kita pergi Hans, Kita akan memberi mereka pelajaran Diluar Upacara ini" Hans dan Toru pergi meninggalkan Eizan, Elisia dan Alex

"Huffft dasar anak kota sombong mereka pikir mereka adalah orang yang hebat karena mereka berasal dari kota" Alex menggaruk kepalanya

"Sudahlah tidak ada baiknya kita bertengkar benar begitu Eizan ?" Elisia bertanya kepadaku

"Lagipula kenapa kau bisa bertengkar dengan mereka Eizan ?" Tanya Alex

"Tidak apa, Aku hanya tidak terima mereka mereka mengatakan hal yang tidak baik kepada Sahabatku" Aku mengepalkan tangan ku karena kekesalan ku kepada mereka

"Jadi Sophia itu adalah teman mu ?" Elisia menatap kearah Sophia

"Benar dia adalah teman semasa kecilku" Jawab Eizan

"Heii ... sepertinya kau harus mengenalkanya kepadaku Ahahah" Alex dengan tawanya yang menyeringai

"Tidak akan" Gumam ku dengan pelan

"Pelit sekali kau"

Disisi Lain ...

"Bagaimana bisa aku memiliki keempat Element sekaligus di dalam diriku ? Apa yang sebenarnya terjadi ?" Sophia menatap kearah tanganya seaakan ia tidak percaya dengan apa yang ia alami kali ini

Penyihir Melihat kearah Sophia

"Hoho... Kau tidak perlu merasa heran dan terkejut seperti itu Gadis kecil, Itu semua dikarenakan kau mewarisi darah dari Seorang Bangsawan" Jawaban Penyihir Putih seketika membuat Sophia tersadar

"Sudah kuduga pasti kau mengenaliku teyapi bukan diriku tetapi Orang yang kebetulan dekat dengan mu dan memiliki darah yang sama dengan ku" Sophia menatap Penyihir Putih dan memberikan pertanyaan serius kepadanya

"Hoho .... Kau memanglah pintar Gadis kecil Pertanyaan itu akan aku jawab di lain hari, Aku harus melanjutkan Upacara ini terlebih dahulu Hoho... " Penyihir Putih mengusap jenggotnya dan tersenyum kearah Sophia

"Aku akan memegang janjimu itu" Sophia pun berjalan pergi dari Crystal itu

"Suatu saat kau pasti akan mengetahui Rahasia besar mu itu nak" Ujar Hati Penyihir Putih

Terlihat dari Bangku Raja ia sepertinya juga mengenali siapa Sophia ini sebenarnya bukan Sophia tetapi Nama Elara tidak lah asing baginya

"Hmph Anak itu ternyata adalah keturunan nya, Aku tidak menyangka ia berada di kerajaan milikku" Ucap Raja Gabriel

"Apa aku harus membereskanya Tuan ?" Tanya Pria di samping Raja

"Tidak perlu, Kita lihat saja bagaimana kedepannya nanti apakah dia bertahan atau tidak" Jawab Raja Gabriel

Penyihir Putih pun melanjutkan Upacata Penobatan, Kali ini adalah Giliran Nama Eizan lah yang dipanggil Olehnya

"Lama tak bertemu nak, Sepertinya kau sudah menjadi lebih kuat setelah pertemuan terakhir kita Hoho..." Penyihir Putih melihat kearah Eizan dengan Senyumnya

Eizan yang mendengar namanya dipanggil segera berjalan menuju kedepan Crystal itu

"Huffftt" Ia pun menghela nafasnya sebelum Pergi menuju Depan Crystal

"Eizann Semoga beruntung" Alex dan Elisia menyemangati ku sebelum aku pergi

Tak lupa ibuku juga meneriaki ku dari bangku penonton dengan teriakan keras "Eizann Semoga kamu beruntung" Aku melihat kearahnya dan melambaikan tangan kepadanya

Aku pun berjalan menuju Kedepan Crystal itu langkah ku terhenti karena Sophia berdiri tepat di hadapanku "Aku yakin kau memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain, Maka dari itu jangan putus asa atas hasil yang kau terima nantinya" Gumam Sophia dengan suara pelan

Tangan ku mengarah ke Kepaala Sophia dan mengelusnya dengan lembut "Terimakasih Sophia, Aku akan memberikan yang terbaik" Aku melanjutkan Langkah ku menuju kedepan Crystal yang ada di depan

Akhirnya aku sampai ....

"Lama tak bertemu, Pak Tua" Aku melihat kearah Penyihir Putih Untuk menyapanya

"Hohooo Senang bertemu denganmu kembali nak"