webnovel

Rindu

Tidak lama kemudian,

********

Aku berfikir agak panjang karna memikirkan cara agar aku bisa mengakhiri hubunganku bersama Luki.

Tapi aku tidak ingin menyakitinya.

Tidak lama kemudian. aku mengetik sebuah pesan.

******* mengirim pesan ********

Evanita :

Maafin aku, Aku lebih memilih Faisal Daripada kamu. Maafin aku.

.

(Sent)

.

.

.

(Read)

**********

Aku nangis saat membalas ini kepada dia. sungguh aku tiada niatan balikan sama Faisal.

******** pesan ********* Tling!

Luki :

kenapa? apa karna kamu sama Faisal belum putus? aku mengetahuinya. Kenapa kamu lebih memilih dia? Kamu tahu? Aku menyukaimu dari awal pertama pertemuan kita.Aku udah beneran sayang sama kamu tapi kamu nyakiti aku. Ya sudahlah. kelak kamu akan mengetahui siapa yang lebih mencintaimu.

.

(Read)

*******

Aku sungguh kaget!! ternyata Luki mengetahui bahawa Faisal masih berhubungan denganku.

Tapi dia masih memilih untuk bersamaku.

Dan memilih untuk tidak membahas tentang Faisal.

Dosakah aku? menyakiti Pria yang berhati malaikat?

Aku menghempaskan ponselku dan aku membantingkan tubuhku di ranjang.

Memejamkan mata lalu memegang kepalaku.

Aku mengacak-acak rambutku sendiri.

" Kenapa malah serumit ini sih ?"

" Huft.... Semoga Aku tidak melakukan kesalahan yang besar " gumamku

Aku meraih ponselku kembali dengan keadaan yang lemah. mencapai dengan tangan kananku.

Aku menatap layar ponselku dengan tatapan kosong.

seharusnya aku lega. Semua masalah telah pergi.

Tunggu! Tidak, belum selesai sama sekali!

Faisal! Sebaiknya aku memutuskan dia dengan benar. Tanpa harus melarikan diri begini.

Aku mengetik sebuah pesan yang akan aku kirimkan kepada Faisal.

******** Pesan ********

Evanita :

Hai. Faisal, Terlebih dahulu aku ingin meminta maaf kepada kamu. Karna kemarin selama kamu menghilang, Aku telah memacari sahabatmu sendiri. Aku juga tau, bahawa kamu sudah beristeri dan mempunyai anak. Aku menunggu kejujuranmu sehingga saat ini. Tetapi kamu tidak menjelaskan kepadaku. Dengan ini, Aku mahu kita putus dengan baik-baik. Aku tidak mahu menjadi Perusak Rumahtangga kamu bersama isteri kamu. Aku akan mendoakan kebahagianmu.

(Sent)

.

.

.

.

.

(Read)

***********

"Hmmmm, Mungkin ini yang terbaik bagi kita semua. Maafkan aku Faisal, Luki"

aku menaruh ponselku di sebelah ku. Ku memaling muka ke kananku. Sekali lagi aku melihat pemandangan melalui balkonku walau posisiku berbaring di ranjang tempatku melempiaskan kelelahan yang aku alami seharian.

*********

Keesokan Harinya,

Aku bangun tidur. Semuanya terasa kosong sekali. Dulu sering ada pesan dari Luki, Mengisi hari-hariku.

Tapi kini tidak ada lagi senyuman manis itu.

"Ah! Kenapa aku malah memikirkan Luki" Gumam ku lemah.

Kalau bisa jujur. Aku merinduinya, Tetapi aku malu. Karna aku sudah menyakiti dia. Dia lelaki yang baik sedangkan aku hanya Perempuan yang gampang termakan rayuan Pria.

Aku bangun. melepaskan Gaun tidur sutera putih milikku dengan melepaskan tali sampingnya langsung melucut jatuh. Aku mengapai handuk pinkku dibelakang pintu. Berjalan kearah Kamar mandi untuk membersihkan diri.

Bersiap siap untuk ngantor.

Aku mengenakan Kemeja lengan panjang berwarna pink dan rok span putih serta heels putih dengan sedikit sentuhan kalung bermatakan berlian.

Aku memakai make up natural karna sedang malas. mencatok lurus rambutku.

Lalu mencapai tas kecil berwarna putih.

meluncur ke tempat kerjaan.

Aku bekerja di Perusahaan Pt Awan Biru.

peranku disini hanya sebagai karyawan biasa.

Tetapi sayang, hari ini aku tidak dapat fokus untuk mengerjakan pekerjaanku. Untung saja hari ini tidak terlalu banyak berkas yang harus aku siapkan.

Sewaktu jam makan siang, Aku hanya meminum kopi yang aku buat di pantri.

Tidak ada nafsu makan.

Sungguh aku keliru. Mengapa aku terus memikirkan Luki. Bayangan dia ada dimana-mana. Berkeliaran di seluruh ruang pikiranku.

Aku menyiapkan pekerjaan aku dengan cepat walau tidak bersemangat.

Aku melihat jam tangan di tangan kiriku.

" Baru jam 1.." Gumamku.

masih ada waktu yang tersisa. Aku iseng membuka Facebookku di laptop.

kling!!

****** chat masuk ****

(Ha?? Luki? )

Aku penasaran pesan apakah yang dikirim oleh Luki.

**********

Lukista :

Hye, Aku tahu kamu sedang bersedih. Jika kamu memerlukan teman ngobrol. Hubungilah aku. Aku akan selalu ada buat kamu, Jangan memikirkan kesalahan lalu. Aku tidak mahu mengigatnya.

(Read)

*******

Aku hanya membaca pesan yang di kirimkan oleh Luki.

Malu rasanya untuk membalas pesan itu setelah mentah-mentah aku memutuskan Luki.

Aku kembali melihat jam tanganku.

Tanpa sadar sudah jam 4 sore. Kantor mulai sepi, hanya ada beberapa karyawan yang lembur.

Saat aku membereskan meja kerjaku supaya lebih rapi.

Tiara menghampiriku.

Tiara juga bekerja satu kantor denganku. bedanya kami beda departmen

"Evanita! Jalan Yuk! Kita Nongkrong atau menonton bioskop!" Sapa Tiara dengan senang.

" Mungkin, Dilain waktu, Tiara. Aku sedang tidak ingin melakukan aktivitas apa apa" jawabku dengan menatapi wajah gadis itu.

Aku amati Tiara sangat cantik. Mungkin karna dia blasteran Australia yang membuatkan Kerangka tubuhnya dia besar dan jauh lebih tinggi dariku.

Rambutnya sangat tebal berkilau berombak ala korea.

Dia sangat mengemarkan drama korea.

Mempunyai mata hazel yang sangat memukau tanpa perlu berias yang berlebihan.

"Ayolah Eva, Mungkin aku bisa membuatmu ceria. Aku tahu kamu baru memutuskan Faisal dan juga Luki. Tapi percayalah, semua bakal baik baik saja" ucap Tiara. Mungkin dia melihatku tampak sedih dan tidak bersemangat seperti biasanya.

Aku hanya tersenyum lemah kepada Tiara sambil merogoh ikat rambut di tasku.

" Aku baik-baik saja. Aku tidak bersedih" jawabku dengan senyuman palsu.

Aku mengikat rambutku dengan gaya poni tail.

Tiara masih membujukku untuk berjalan bersama dia.

" Ayolah! Aku sedang kesal terhadap Rizki. Please!!!" Bujuk Tiara.

"Okay-okay. Tapi jangan sampai larut malam yah" aku mengiyakan ajakan Tiara. Mungkin benar juga apa kata Tiara. Aku harusnya refreshing diri, Daripada bermurung dan bersendirian. Aku juga makluk hidup.

aku mengambil tasku.

lalu kita meluncur ke mall tempat tongkrongan kami.

Paradigm Mall.

Kami menonton bioskop dan akhirnya makan malam di sebuah restoran buffet. Tiara sangat tahu. Aku sangat menyukai makanan buffet.

kami pulang sekitar jam 23.00 malam

aku merogoh kunci apartement miliku. melemparkan tas di ruang tamu.

melucuti bajuku menuju ke kamar mandi, lalu mengambil gaun tidur di lemari yang berwarna hitam.

Rambutku setengah basah ku biarkan mengering dengan sendirinya. Ku menyalakan Televisi dan membiarkan tanpa ditonton. Bagiku suara dari televisi akan mengurangi keheningan malam.

Aku berjalan menuju balkon. mengamati pemandangan malam itu.

Tiba- Tiba deringan telefon kedengeran.

aku berbalik menuju ranjangku dan meraih ponselku.

Deg!!!

Luki menelefonku.

Aku masih berasa serba salah. Aku beranikan diri untuk menjawab panggilan itu.

******

Luki : Hey evanita, Aku merinduimu.

Aku hanya berdiam diri. Perlahan-lahan air mataku menetes.

Aku ingin mengatakan, Bahawa aku juga merinduimu!

Luki : Tidak mengapa jika kamu masih tidak mahu berbicara denganku. Tapi aku mohon, Jangan matikan panggilan ini.

Aku semakin menangis. terdengar isak tangisku.

Luki : Eva... jangan menangis. Aku ada disini. Aku tetap bersamamu. Walau kamu tidak menganggapku ada.

tidak lama kemudian, aku terlelap.

aku sudah tidak sadar dan berada di alam mimpi.

Luki : Eva, aku mencintaimu...

**********

sepanjang malam Luki menemaniku meskipun aku tidak bersuara.

Lalu panggilan pun terputus pada paginya.

Aku terbangun jauh lebih pagi dari sebelumnya.

Aku membuka mata menatap televisi yang aku biarkan terbuka. aku mengambil Remote Tv, lalu mematikannya.

"Ah! Tadi malam kan Luki menelefonku " Sambil beraih hp yang berada di tepat di sampingku.

Aku melihat history panggilan dari Luki.

"5 Jam... Luki... " gumamku.

Jauh di sudut hati, Tanpa aku sadari ternyata aku mulai menumbuhkan bibit cinta yang beratas namakan Luki.

Hai semuanya....!! Jika kalian mempunyai saran untuk lebih membuat novel ini lebih baik. komentar aja yah!!

karna kepuasan kalian, kepuasan aku juga.

Terima kasih karna membaca.

Aslinya ini berdasarkan Kisah Sebenar.

jadi akan jauh lebih panjang.

MaeAinurifahMuhidcreators' thoughts