Episode 153
18 tahun silam, Maulana tersenyum melihat istrinya kesusahan untuk menenangkan putranya, setelah pulang dari rumah sakit, dia kembali ke rumah, sesampainya di rumah harus disambut dengan tangisan bayi 3 bulan.
"Tanvir, kok kamu nangis? Kangen sama ayah ya?" Pria itu mengambil sang buah hati dari gendongan adik iparnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Bayi mungil itu tertawa ceria ketika berada dalam gendongan ayahnya, air mata yang tadi mengalir hilang setelah mendapat sentuhan lembut dari paras rupawan tersebut,"paman, kenapa Syehan hanya bisa diam setelah mendapatkan sentuhan lembut darimu? Padahal aku adalah ibunya, aku yang mengandungnya selama 9 bulan dan melahirkannya, tapi dia malah bisa tenang setelah mendapatkan sentuhan lembut darimu," sewot Fira.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com