webnovel

Saga Sihir dan Prajurit

Menceritakan seorang anak laki-laki yang bernama Grey Lux yang mencari tau penyebab perang kuno dan hancur nya peradaban kuno, petualangan indah dan teman-teman yang menarik akan membuat petualangan Grey menjadi lebih seru. Ini adalah versi bahasa Indonesia dari novel Magic Warrior. Yang mau lihat novelnya dan support aku di novel ini atau novel yang versi sebelumnya, terimakasih:D

Deoxiz · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

Chapter 2: Pertemuan dengan Keluarga Kerajaan

Grey merasa bingung dengan situasi yang ia hadapi. Dia masih sulit mempercayai bahwa dia berada di kamar seorang putri, di Kerajaan Agnia. Pertanyaan-pertanyaan terus menghantui pikirannya.

"Tunggu, jadi ini adalah kamar seorang gadis? Dan gadis itu adalah seorang putri?" bisik Grey dengan kagum.

Tak lama kemudian, Fai masuk ke dalam kamar, dan Grey terkejut.

"Ah! Mengapa kamu masuk?" seru Grey dalam kepanikan.

"Aku membawakanmu pakaian," jawab Fai dengan lugas.

Grey melihat Fai membawa sepasang pakaian, tetapi ada satu hal yang membuatnya bingung.

"Tapi aku tidak mengenakan pakaian. Jadi, siapa yang membuka bajuku?" tanya Grey, bingung.

"Tentu saja, bukan aku. Aku memerintahkan pelayanku untuk membukakan bajumu," jelas Fai.

"Lagipula, pakaianmu sudah usang dan sobek, jadi aku membuangnya," tambah Fai sambil mengernyitkan dahinya.

Grey merasa sedikit tidak nyaman dan bertanya, "Apakah pelayanmu seorang wanita?"

"Tentu. Aku adalah seorang putri, jadi semua pelayanku adalah wanita," jawab Fai dengan tegas.

Pada saat itu, Grey mulai merasakan kehilangan dari ketulusannya. Pikirannya dipenuhi dengan emosi yang tidak pasti.

Fai mencoba menenangkan Grey, katanya, "Jangan merasa seperti itu. Tugas seorang pelayan adalah menjalankan perintah tuannya."

Dengan penuh perhatian, Fai melihat Grey yang terlihat kewalahan di tempat tidur.

"Sekarang, segera kenakan pakaian ini. Aku akan menunggumu di ruang makan. Seorang pelayan akan mengantarmu," kata Fai sambil meninggalkan kamar.

Grey terdiam sejenak, mencoba memproses semua yang baru saja terjadi. Dia memutuskan untuk mengikuti instruksi Fai dan segera mengenakan pakaian yang disediakan. Di dalam hatinya, ia merasa bahwa perjalanan ini semakin menjadi-jadi, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain mengikutinya.

Kemudian, seorang pelayan dengan pandangan merendahkan masuk, mengejeknya.

"Seorang makhluk yang patut disayangkan seperti kamu tidak punya tempat di sini. Ini adalah tempat kerajaan yang mewah, bukan tempat sampah seperti tempatmu berasal," kata pelayan dengan nada mengejek.

Grey merasa hatinya hancur oleh kata-kata itu. Namun, dia mengumpulkan keberaniannya dan mengabaikan ejekan tersebut. Ia berjalan menuju ruang makan, dan saat ia melewati lorong-lorong istana, dia terpesona oleh keindahannya.

Namun, kegembiraannya tidak berlangsung lama. Seorang penjaga di pos masuk ruang makan memperhatikannya dan melemparkan pandangan merendahkan ke arahnya.

"Pecund

ang yang tidak berguna! Jangan sekali-kali berpikir bahwa kamu sebanding dengan kita di Kerajaan Agnia," kata penjaga dengan nada merendahkan.

Grey merasa hatinya hancur sekali lagi oleh perlakuan mereka. Namun, ia menahan air matanya dan memperkuat dirinya. Dia memutuskan untuk tidak membiarkan sikap merendahkan mereka menghancurkan semangatnya.

Dengan langkah yang penuh tekad, Grey melanjutkan perjalanannya menuju ruang makan. Ia memasuki ruangan tersebut dengan tekad baru, siap menghadapi tantangan yang menanti di depannya.

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Deoxizcreators' thoughts