webnovel

Bab 7

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Di hari berikutnya, Ye Zixiao akhirnya terserang flu. Dia bersin-bersin sepanjang pagi dan merasa tidak karuan. Wajahnya terlihat pucat saat dia sampai di kantor untuk bekerja.

Saat pegawainya melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda di wajah tuan mudanya, mereka semua menghindari dia. Ye Zixiao dibiarkan sendiri dan jatuh tertidur pulas di kantor sepanjang pagi. Di sore hari, dia kembali segar bugar.

Bicara soal Ye Zixiao, orang-orang di perusahaan merasa serba salah jika menghadapi kemarahan Ye Zixiao.

Keluarga Ye adalah pemilik Longxi Group, yang mempunyai anak perusahaan seperti Longxi Construction, Longxi Transportation, dan Longxi Electronics. Yang menjadi Ketua dan Presiden dari grup ini adalah Ye Lanyuan. Ye Zixiao adalah anak laki-laki termuda yang baru saja pulang setelah belajar di luar negeri tahun lalu. Saat dia kembali, dia segera diangkat menjadi CEO1 di Longxi Electronics.

Ye Zixiao bisa berbaur dengan baik dengan semua orang dan tidak bertingkah sombong. Dia bahkan tersenyum dan menyapa petugas kebersihan ketika berjalan melewati mereka. Akan tetapi, dia agak tegas dalam hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Apa yang terjadi jika kinerja seorang karyawan tidak memenuhi persyaratan darinya? Mudah saja, mereka akan diberhentikan.

Sekretarisnya sering memohon kepadanya. "Jangan, Ketua Ye, orang ini adalah teman sekelas kakak laki-lakimu di sekolah menengah atas, dan orang ini juga sebelumnya adalah sekretaris Presiden." Dimana Ye Zixiao akan selalu menjawab, "Jangan khawatir, aku tahu apa yang kulakukan."

Apa yang dilakukan para korbannya? Ye Zixiao tidak merubah keputusannya bahkan setelah menerima permohonan melalui telepon. Ayahnya, Ye Lanyuan, pernah satu kali merasa marah dengan kelakuan Ye Zixiao tersebut.

Dia menyatakan bahwa Longxi Group adalah usaha keluarga mereka dan Ye Zixiao akan merusak pondasi para konglomerat dengan melibatkan dirinya dalam semua permasalahan ini.

Ye Zixiao tetap tenang saat mendengar hal ini. Dengan kepala dingin dia menjawab, "Ayah, apa kamu tahu bagaimana sebagian besar usaha keluarga di China runtuh? Sebagian besar dari mereka mati karena usia tua. Karena kamu telah memberikan Longxi Electronics kepadaku, aku akan melakukan apa yang aku mau dengannya."

Dia juga memiliki selera berisiko tinggi dalam berbisnis. Dia sering membuat investasi besar untuk membawa masuk berbagai macam proyek teknologi dari luar negeri. Meski ada beberapa yang menghasilkan keuntungan besar, ada juga yang lain yang membuat mereka kehilangan banyak uang. Akan tetapi, secara keseluruhan jumlah angkanya masih menguntungkan. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa bisnis keluarga mereka bertumbuh besar meski menghadapi hambatan yang dilalui.

Ye Zixiao tidak begitu dekat dengan saudara-saudaranya karena jarak umur yang relatif besar dan sebetulnya karena dia telah tinggal di luar negeri sejak usia muda. Akan tetapi, dia sangat dekat dengan kakak sepupu perempuannya, Ye Zixi.

Pada sore hari itu, Ye Zixiao sedang menyantap makanan yang disiapkan oleh sekretarisnya dengan malas-malasan saat dia menerima panggilan telepon dari Ye Zixi.

"Bukankah kamu mencoba untuk bertemu dengan Xu Xu kemarin? Apa konsekuensi dari perbuatanmu itu?" Ye Zixi kelihatannya mengatakan hal ini sambil tertawa.

Ye Zixiao menaikkan sebelah alisnya. "Kamu bilang 'konsekuensi' bukannya 'hasil'. Apa kamu mengharapkan dia untuk menolakku? Selamat, tebakanmu benar. Dia bahkan tidak mau melihatku."

Zixi tertawa sebentar sebelum berkata dengan serius, "Dia benar-benar berbeda dari semua kekasihmu sebelumnya."

Ye Zixiao mengangguk. "Dia berbeda."

Karena itu, Zixi berhenti membicarakannya. Ye Zixiao tiba-tiba berbicara lagi begitu dia mau menanyakan soal urusan keuangan. "Kamu harus berikan aku beberapa masukan. Bukankah dia makan makanan yang kamu kirimkan kepadanya setiap hari?"

Zixi tertawa. "Itu tidak sama, kamu punya tujuan lain."

"Apa kamu sampai hati membiarkan penyelamatmu melewatkan kesempatan untuk bersama dengan pria baik seperti aku?"

ZIxi tertawa dan berpikir sesaat sebelum menjawab. "Biarkan aku menunjukkan padamu arah yang benar. Xu Xu mempunyai seorang kakak laki-laki yang mengelola sebuah perusahaan akuntansi. Kamu pernah bertemu dengannya sebelumnya. Dia datang ke Longxi Group untuk urusan bisnis beberapa waktu lalu."

Ye Zixiao berpikir sebentar sebelum bertanya. "Xu Juan?"

"Ya."

"Apakah grup kita memutuskan untuk mempekerjakan dia?"

"Kemungkinan besar," balas Ye Zixi, "Perusahaannya adalah yang terbaik di seluruh daerah barat daya."

Ye Zixiao seketika tersenyum. "Xu Juan memang meninggalkan kesan. Dia adalah pria yang pintar dengan kecerdasan tajam. Siapa sangka dia mempunyai adik perempuan yang begitu aneh?"

Ye Zixi tersenyum.

Setelah dia menutup teleponnya, Ye Zixiao memikirkan hal ini untuk beberapa waktu sebelum bertanya kepada sekretarisnya, "Aku dengar ada sebuah perusahaan akunting yang mau bekerjasama dengan grup kita. Mereka lumayan bagus. Hubungi orang yang bertanggung jawab dan beritahukan padanya aku ingin mengundangnya untuk makan malam bersama. Sudah waktunya untuk merapikan pembukuan perusahaan."

Selama beberapa hari berikutnya, Ye Zixiao tidak mengganggu Xu Xu. Karena itu, Xu Xu melupakan semua hal tentang keberadaannya.

Senin pagi.

Pasukan Kepolisian Tindak Kriminal mengadakan rapat untuk sekali lagi mendiskusikan bagaimana cara memecahkan kasus pisau silet. Semua anggota utama dari masing-masing kantor cabang juga hadir.

Hari itu sangat cerah. Meja kayu jati bulat terlihat bersinar dan tampak mengilap di bawah sinar matahari. Akan tetapi, semua orang menunjukkan ekspresi serius di wajah mereka. Kepala Kepolisian telah memerintahkan bahwa mereka harus menangkap penjahat itu dalam waktu lima hari. Mereka sudah mendiskusikan banyak hal selama setengah jam, tapi mereka masih belum sampai pada suatu keputusan.

Beberapa orang mengusulkan bahwa penjahat itu sangat mengenal lingkungan taman. Sehingga, penjahat itu kemungkinan salah satu dari pegawai taman. Akan tetapi, tidak ada tersangka ditemukan dalam pemeriksaan sebelumnya.

Orang lain mengusulkan bahwa penjahat itu melakukan tindakan kriminal di taman-taman yang berdekatan dengan Pusat Sentral Bisnis. Sudah jelas bahwa si pelaku memiliki kondisi mental yang membenci orang kaya. Karena itu, mereka harus memusatkan perhatian pada warga yang pengangguran dan berpenghasilan rendah. Akan tetapi, usulan ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Ada juga orang yang menyatakan bahwa bintang bersegi lima yang ditemukan di lokasi kejadian melambangkan sesuatu. Penjahat itu mungkin meniru penjahat asing dan menggunakan tandanya; bisa juga sebuah lelucon dari remaja yang bermasalah yang terobsesi oleh novel cerita kriminal.

Beberapa orang bahkan mengusulkan karena Pusat Sentral Bisnis merupakan tempat dimana berkumpulnya pengusaha yang berinteligensi tinggi. Orang itu bisa saja seorang pekerja kantoran yang tidak bisa menahan tekanan yang diberikan oleh perusahaan China lagi. Oleh karena itu, si penjahat membalaskan dendamnya kepada masyarakat.

Ada banyak pendapat berbeda dan semuanya masuk akal.

Walaupun itu adalah sebuah rapat pekerjaan yang penting, Xu Xu dan Yao Meng juga menghadirinya. Keduanya duduk di tempat paling tidak mencolok di meja bundar. Xu Xu merundukkan kepalanya untuk mencatat poin-poin rapat sedangkan Yao Meng memastikan untuk mendengarkan dengan seksama.

Akan tetapi, Liu Zijuan, Wakil Ketua dan Kapten dari Pasukan Kepolisian Tindak Kriminal sangat berpikiran terbuka. Dia tiba-tiba menatap kepada kedua gadis itu dan berkata, "Adik Yao dan Adik Xu, apa pendapat kalian? Kalian dibebaskan untuk berbicara."

Wajah Yao Meng sedikit memerah saat dia berkata "Wakil Ketua Liu dan rekan-rekan sekerja sekalian, susulan kalian semua sangat masuk akal. Aku mempelajari banyak hal dengan mendengarkan kalian semua dan ini memberikan beberapa ide baru. Aku ingin menambahkan tiga poin tambahan. Aku tidak yakin mereka benar jadi kalian dipersilakan untuk mengkritik dan mengoreksi aku"

"Pertama, penjahat ini seharusnya berusia relatif muda; umurnya di bawah 25 tahun."

"Kedua, penjahat ini seharusnya memiliki watak seseorang yang memiliki kelainan kepribadian antisosial. Orang seperti ini cenderung mengalami kegagalan dalam kehidupan. Sehingga, penjahat ini kemungkinan bukan orang elit dari Pusat Sentral Bisnis. Kita mungkin bisa memusatkan perhatian pada warga pengangguran atau pekerja berpenghasilan rendah."

"Ketiga, penjahat ini belum melakukan tindak kejahatan lain selama tiga hari. Aku pikir dia akan melakukan tindakan lain dalam waktu dekat. Akan tetapi, dia mungkin melakukan kejahatan di lokasi baru. Karena sasarannya jelas adalah para elit dari CBD, kita bisa memprediksikan lokasi tindak kejahatan berikutnya; kereta bawah tanah memiliki fasilitas pemantauan yang sangat bagus, jadi tidak mungkin dia akan melakukan aksinya disana. Di gedung perkantoran sudah pasti mustahil. Karena itu, jadwal angkutan bus publik di sekitar area CBD adalah lokasi yang paling sesuai untuknya. Karena tidak banyak jalur busnya, aku merekomendasikan agar kita menambah petugas kepolisian di sekitar area tersebut. Kita bisa saja cukup beruntung dan menangkap basah dirinya."

Semua orang mengangguk perlahan setelah mendengarnya bicara, terutama di poin ketiga. Wakil Ketua Liu dan Petugas Wu tersenyum. Petugas Wu melanjutkan untuk berkata, "Aku baru saja bicara dengan Wakil ketua Liu pagi ini. Kami berdua memperhitungkan kemungkinan ini dan baru saja akan meningkatkan penjagaan di sekitar area itu."

Wakil Ketua Liu mengangguk, "Baguslah, adik Yao menyampaikan tentang poin ini."

Yao Meng duduk dengan wajah datar, tapi pipinya benar-benar merah. Selama beberapa hari terakhir, Xu Xu tidak berkeliling untuk melakukan penyelidikan kasus seperti Yao Meng. Karena itu, setelah mendengar pandangannya tentang kasus ini, dia merasa bahwa poin Yao Meng sangat masuk akal terlepas dari fakta bahwa mereka berdua memiliki sudut pandang yang berbeda.

"Adik Xu, apa ada yang mau kamu tambahkan?" tanya Wakil Ketua Liu.

Semua mengarahkan tatapan mereka kepadanya.

Pada awalnya, semua orang lebih tertarik kepada Yao Meng saat mereka berdua tiba di kantor polisi. Kesan mereka akan Xu Xu adalah dia seorang gadis yang sangat mungil, tenang dan pendiam. Tentu saja dia juga agak aneh.

Akan tetapi, belakangan ini, Xu Xu menjadi pembicaraan besar. Tidak hanya menyelamatkan Ye Zixi yang terkenal, tapi seluruh kepolisian tindak kriminal mendapat keuntungan karenanya. Mereka bisa makan buah-buahan impor setiap hari.

Xu Xu mengangguk. "Ya." Dia berdiri dan membuka buku catatannya.

Xu Xu telah menuliskan laporan terperinci semalam dan mengirimkan analisa kasusnya kepada Ji Bai pagi itu. Akan tetapi, Ji Bai hanya membalas dengan dua patah kata. "Sudah kucatat."

Setelah itu, Xu Xu memberikannya kepada Zhao Han untuk diperiksa. Zhao Han memuji dan memberikan saran kepadanya, "Jangan hanya membicarakan tentang kesimpulan saja pada saat rapat. Kamu juga harus berbicara dengan jelas tentang prosesnya. Kalau tidak, analisa psikologismu akan terdengar sangat tidak realistis dan yang lain mungkin jadi tidak dapat memahaminya."

Karena itulah, Xu Xu mendengarkan saran darinya dan menyiapkan proses analisa secara detail.

"Aku mulai menganalisa kasus ini dari tiga aspek, yaitu tempat kejadian perkara, perilaku korban, dan perilaku penjahat. Di saat yang sama, aku juga memperhitungkan waktu, alat-alat dan motif dari tindak kejahatan tersebut. Dengan mengacu kepada data tindak kejahatan yang berhubungan dengan ancaman keamanan publik dalam beberapa tahun terakhir ..." dia mendengarkan saran Zhao Han dan berbicara lebih lambat.

Wakil Ketua Liu melirik ke arah jam di dinding dan tersenyum. "Adik Xu, langsung saja berikan kesimpulannya."

Xu Xu kaget tapi dengan cepat mengangguk. "Baik." Dia menyingkirkan buku catatannya dan berbicara dengan suara lebih pelan.

"Pertama-tama. penjahat ini adalah seorang laki-laki, berusia 18 sampai 25 tahun; dia hanyalah lulusan sekolah menengah atas."

"Kedua, dia bekerja di CBD sebagai petugas keamanan."

"Ketiga, dia tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam bekerja. Aku membuat kesimpulan sementara bahwa dia mendapat hukuman berat saat bekerja dalam enam bulan terakhir; dia juga tidak bertugas di hari Sabtu sore.

"Keempat, dia mudah marah. Saat dia masih remaja, dia pasti sering melanggar hukum. Atau setidaknya dia pernah dihukum berat oleh peraturan sekolah. Dan juga pasti terjadi perubahan besar di dalam hidupnya, seperti isu keuangan keluarga yang genting, perceraian orang tua saat dia masih muda, atau sesuatu seperti itu. Ini juga bisa berarti hubungan cinta yang sangat dangkal."

Setelah selesai, dia melihat ke sekeliling ruangan. Semua orang terdiam dan tidak mengatakan apapun dalam waktu yang cukup lama. Pada akhirnya, petugas Wu berdeham dan bertanya, "Jadi orang yang kita cari adalah seseorang berusia antara 18 sampai 25 tahun dengan pendidikan tamat SMA. Dia seorang petugas keamanan yang lajang yang menerima hukuman dalam enam bulan terakhir. Dan juga, dia tidak bertugas di hari Sabtu sore."

"Ya." Xu Xu kembali tersipu. Kulitnya yang pucat terlihat begitu tipis sehingga tampak seperti terendam di air mawar. Akan tetapi, matanya masih tenang seperti biasanya. Tatapannya yang tajam membuat petugas lainnya merasa tidak tenang.

Wakil ketua Liu tersenyum dan menggali dengan lembut kepadanya. "Adik Xu, jelaskan tentang proses analisamu."

Kota Lin sedang penuh kegiatan, tapi Ji Bai sangat bebas dan riang. Malam hari itu, dia sedang memancing dengan Shu Hang dan seluruh kelompoknya di pedesaan. Saat dia sedang duduk di geladak, handphone nya berdering dan dia menerima sebuah pesan teks.

itu adalah sebuah pesan dari seorang polisi tindak kriminal muda di cabang Timur. "Kapten Ji, aku tidak tahu kamu punya murid magang. Aku banyak belajar dari dia. Kamu benar-benar pengajar yang baik."

Ji Bai selalu berbaur dengan orang di tingkat bawah dan dia cukup dekat dengan anggota pasukan kepolisian tindak kriminal disana. Saat dia hendak menjawab, tongkat pancingnya sedikit turun, menunjukkan bahwa seekor ikan telah memakan umpannya.

Dia mengangkat teleponnya lagi setelah menangkap seekor ikan besar, Akan tetapi, dia terkejut saat melihat dia menerima lima pesan teks lagi dalam waktu singkat itu.

Si tua Zhao dari cabang Barat berkata, "Kapten Ji, aku tidak tahu kalau kamu punya murid magang. Boleh juga, selamat."

Adik Xu dari Cabang Timur menambahkan. "Kakak Bai, murid magangmu menunjukkan kemampuannya hari ini. Kami semua terkejut. Dia luar biasa."

"Kapten Ji, kapan kamu akan menerimaku sebagai murid magangmu?"

"Kak Ji, aku sangat iri padamu. Kamu mempunyai anggota kuat lain di dalam tim mu. Yang terpenting, dia perempuan."

....

"Kakak ketiga, apa yang membuatmu begitu kagum?" Seseorang bertanya, menyela pikirannya.

Ji Bai tidak menjawab, ataupun menghubungi Xu Xu untuk bertanya apa yang terjadi. Malah, dia membalas pesan yang dikirimkan kepadanya, satu demi satu.

"Xu Xu belum begitu berpengalaman. Tolong maafkan dia untukku."

Di hari berikutnya saat langit mulai gelap, Xu Xu menatap layar komputer tanpa ekspresi.

Hampir semua orang di kantor pergi keluar. Setelah penyelidikan tanpa henti selama beberapa hari. Wakil ketua Liu membiarkan semuanya pulang ke rumah dan beristirahat. Akan tetapi, mereka perlu melapor dengan tepat waktu besok pagi. Zhao Han berkemas dan berjalan ke arah Xu Xu. "Xu Xu, pulanglah dan beristirahat."

Xu Xu menengadahkan kepalanya perlahan dan menatapnya. Lalu, dengan pelan kembali mengalihkan pandangannya ke layar komputer. Dia tidak berbicara. Yang dia lakukan hanya melambaikan tangannya pelan yang mengisyaratkan selamat tinggal yang setengah hati.

Zhao Han mengamati tampak samping wajahnya yang pucat dimandikan cahaya dingin dari layar komputer untuk sementara waktu sebelum menghela napas dan pergi. Setelah beberapa waktu, Yao Meng berdiri dengan tas ranselnya. Ada rasa kasihan di sorot matanya saat dia melihat Xu Xu. "Xu Xu, lebih baik kamu pulang. Kamu sudah seharian disini. Bukan salahmu karena membuat asumsi yang tidak benar dan gagal untuk menangkap tersangka. Semua orang membuat kesalahan."

Xu Xu menjawabnya dengan "Hmm" yang hampir tidak terdengar.

Yao Meng datang dan menepuk bahunya. Namun, dia tetap tidak bergerak. Akhirnya, Yao Meng tidak mempunyai pilihan selain pergi. Setelah meninggalkan kantor polisi, Yao Meng mendapatkan sebuah ide. Dia mengeluarkan handphone nya dan menghubungi nomor Ji Bai.

"Kapten Ji, ini aku, adik Yao. Tidak ada apa-apa ... hanya saja ... ini tentang Xu Xu. Dia merasa agak murung. Aku tidak tahu apakah aku harus mengatakannya padamu, tapi aku rasa dia butuh diberi semangat sekarang ... Ya, ini mengenai kasus itu. Kamu mungkin tidak tahu karena kamu sedang liburan. Tapi dia membuat beberapa pengambilan kesimpulan yang berani dan Wakil ketua Liu memutuskan untuk melakukan penyelidikan berdasarkan hipotesa Xu Xu. Dia menugaskan sejumlah besar petugas kepolisian, tapi mereka tidak menemukan tersangka. Pengambilan keputusannya salah dan mengakibatkan semua orang kehilangan waktu mereka ..."

Xu Xu sangat percaya diri dengan kesimpulannya. Dia tidak mengerti dimana dia melakukan kesalahan.

Dalam 30 jam terakhir, kepolisian mengadakan penyelidikan berskala besar untuk mencari petugas keamanan di CBD yang cocok dengan deskripsinya. Pada akhirnya mereka menemukan 24 orang tersangka.

Dia mengikuti para petugas untuk bertemu dan menginterogasi setiap orang satu-persatu secara pribadi.

Mereka tidak menemukan apapun. Tidak ada satupun dari mereka yang mencurigakan.

Pertama-tama, mereka tidak menemukan barang bukti apapun seperti pisau atau foto tempat kejadian perkara di tempat tinggal mereka. Kedua, sebagian besar dari mereka bisa memberikan sebuah alibi. Ketiga, meski sebagian kecil dari mereka tidak bisa memberikan saksi waktu, mereka dianggap cukup sehat secara mental setelah diinterogasi oleh Xu Xu dan petugas kepolisian. Sehingga, mereka tidak memiliki motif apapun.

Pasukan Kepolisian Tindak Kriminal merasa kecewa karena usaha mereka tidak menghasilkan apa-apa. Wakil ketua Liu mengatakan bahwa dia yang memulai penyelidikan ini, jadi dia yang akan menjelaskan situasinya kepada Kepala Kepolisian. Tidak ada orang yang keberatan, ataupun menyalahkan Xu Xu karenanya.

Akan tetapi, Xu Xu membisu sejak saat itu. Setelah kembali ke kantor, dia menenggelamkan diri dalam pekerjaan untuk memeriksa data dan proses analisanya lagi dan lagi.

Malam semakin gelap dan dan gedung tampak diselimuti kegelapan yang menyeramkan.

Mata Xu Xu semakin buram dan otaknya mulai memprotes karena kurang istirahat dengan rasa pusing. Akan tetapi, kegagalannya hari ini terasa seperti sepotong roti basi keras yang tersangkut di tenggorokannya, yang tidak mau bergerak naik ataupun turun. Benar-benar tersangkut seutuhnya.

Dia bersandar ke meja dan memutuskan untuk kembali kerja setelah beristirahat.

Meskipun dia sangat lelah, tapi dia tahu dia tidak akan bisa tertidur. Wajah-wajah para tersangka dan tempat kejadian melintas di benaknya. Dalam lamunan, dia mendengar teleponnya berdering. Terasa hampir seperti mimpi karena berdering secara terus menerus.

Xu Xu terbangun sadar dan membuka matanya yang letih.

Suara dering itu berasal dari sambungan telepon di mejanya. Nomor penelepon menunjukkan bahwa itu adalah Ji Bai.

Xu Xu melihat jam di dinding, waktu sudah menunjukkan jam dua belas.

Sepertinya dia menelpon karena kasus ini.

Apakah dia akan memarahinya? Sudah sepantasnya dia melakukan itu.

Xu Xu mengangkat telepon itu. "Kapten Ji."

Ji Bai menjawab dengan suara dingin. "Apa kamu sudah bercermin dari kesalahanmu?"

Xu Xu tetap diam. Dia sudah bercermin. Banyak sekali. "Ya. Aku ingin mencari tahu apa yang salah."

Dia langsung membentaknya, "Siapa yang bilang kamu salah? Apakah aku bilang begitu? Tidak bisakah kamu menunggu sebelum mengakui kesalahanmu?"

Xu Xu terkejut. Lalu dia mendengar Ji Bai melanjutkan, "Sekarang jelaskan kepadaku proses analisamu."

"Penjelasannya ada di e-mailmu."

Ji Bai terdiam sebentar, lalu dia mendengar suara ketukan mouse dari ujung sambungan telepon. Xu Xu mendengar suara helaan napas kencang sebelum dia berkata "Kamu membicarakan tentang laporan yang berisi 30.000 kata, dua belas grafik, dan tujuh belas lampiran? Aku ingin dengar kamu menyampaikannya sendiri."

Xu Xu mengerutkan kening. "Kenapa?" sebuah laporan digital itu lebih akurat daripada laporan lisan.

"Kamu punya waktu satu menit untuk menjelaskan semuanya kepadaku. Jika aku tidak memahaminya setelah itu, maka itu membuktikan bahwa kamu belum memikirkannya secara menyeluruh. Tapi, kamu tahu? karena kamu sangat ahli dalam membuat rumit hal yang paling sederhana, aku akan memberimu waktu dua menit."

Next chapter