Masih ...
Lagi ...
Bercerita kembali tentang aku, senja dan rinduku ...
Ada lelah yang tak diungkap
Ada lelah yang dipikul
Ada yang menyerah jiwa raga
Tak sanggup bertahan, katanya ...
Dunia yang melelahkan
Dunia yang menuntut
Dunia dengan pernak-perniknya
Dia yang rindu masa dimana raganya bersemangat menjelajahi bumi menjulang tinggi
Namun, sekarang lebih memilih untuk memberikan reward sebuah mimpi dalam lelap
Semoga mimpi dalam lelap itu
Adalah realita tanpa duga
Menjelma bahagia tanpa putus
Bersyukurlah karena kesempatan itu selalu ada
Pastikan semuanya baik-baik saja
Dalam dekap percaya-Nya
Inilah dunia nyata yang sebenarnya
Dunia yang teramat melelahkan
Tetapi jiwa raga tidak memiliki pilihan selain merelakan
Merelakan yang menuntut kita pada banyak pilihan
Terlena dengan jalan pintas
Atau lelah menjanjikan hal baik
Begitulah hidup yang harus dijalani
Tuntutan yang menyudutkan terkadang
Apa hendak dikata
Ketika lelah meronta-ronta
Tapi jiwa raga berontak terus bangkit
Ada yang harus tetap diperjuangkan
Bahkan dengan tetesan peluh disertai rinai airmata
Ada yang harus benar-benar ditinggalkan
Bahkan dikubur dalam-dalam
Tanpa harus berbalik arah
Bersabarlah kawan ...
Tetapkanlah pilihan ...
Jangan melawan hati untuk perbaiki diri
Jangan berteman dengan ego yang menyakiti
Senja tahu ceritamu
Tentang rindumu yang mengharu
Pulanglah, bawa rindumu esok
Kembali Pada-Ku