webnovel

Menuduh Orang

Editor: Wave Literature

Teriakan Qiao Weimin membuat Gan Songbai dan Guru Jin tidak senang serta marah.

Guru Jin adalah guru muda yang ramah, melihat kondisi Jing Yunzhao sedang kesusahan sekarang membuatnya merasa sangat khawatir bagaimana kehidupan anak itu ke depannya.

"Ibu kandung" nya mati, dan pasti bahaya jika Jing Yunzhao sekarang berada di rumah, lantas bagaimana gadis itu bisa hidup? Walaupun memiliki adik perempuan dan laki-laki, tapi barusan dia menatap Qiao Hongye dan Qiao Zizhou yang tampak dingin, dan sama sekali tidak dekat dengan Jing Yunzhao.

Guru Jin sudah melihat semuanya, tapi dia tidak punya solusi dan hanya bisa menghibur Jing Yunzhao lalu kembali ke sekolah.

Ye Qin terlihat akan menghembuskan nafas terakhirnya, kini semuanya sedang menunggu di dalam kamar pasien. Qiao Weimin adalah seorang pria yang sangat egois dan tidak pernah merawat orang lain, tapi dia juga khawatir nanti Jing Yunzhao akan diam-diam menggunakan resepnya saat orang lain tidak melihat, jadi dia memilih untuk tetap berada di rumah sakit dan menjaga agar hal itu tidak terjadi.

Qiao Hongye sangat mementingkan nama baiknya, tentu saja juga berada di sana, tapi Qiao Zizhuo selalu dimanja, jadi tengah malam tepatnya jam 11, dia tidak memedulikan pendapat orang lain dan langsung pulang ke rumah untuk istirahat.

Keesokan sorenya, ada laporan yang mengatakan seseorang meninggal dunia di dalam ruangan pasien.

Wajah Ye Qin yang tidak bernafas lagi pun ditutup dengan kain putih.

Jing Yunzhao menghela nafas, dia sudah berusaha melakukan yang terbaik, namun suami Ye Qin begitu tidak bisa diandalkan.

Acara pemakaman Ye Qin sangat sederhana, saudara dan teman baiknya berdatangan, dan mereka berempat menyambut tamu, setelah beberapa hari semua orang tampak kelelahan.

Setelah acara pemakaman selesai, semua orang menghela nafas lega.

Di dalam rumah, Qiao Weimin akhirnya tidak perlu berpura-pura sedang sedih lagi di depan orang, dia bersantai dan minum alkohol. Di meja makan, ada Qiao Hongye dan Qiao Zizhuo, walaupun tampak sedih tetapi mereka juga merasa lega karena Ye Qin sudah meninggal.

"Ayah, apakah besok aku dan Zizhou boleh pergi ke sekolah? Kami tidak boleh terlalu lama melewatkan pelajaran, kalau terlalu lama takutnya tidak bisa memahami penjelasan guru." Qiao Hongye menjilat ayahnya.

Wajah Qiao Weimin memerah karena alkohol, dengan mabuk dia menunjuk dan berkata, "Pergilah, kalian bertiga pergilah."

"Ayah… Ibu sudah tidak ada di rumah, dan tidak ada orang yang mengurus semua pekerjaan rumah, selain itu beberapa waktu ini perawatan ibu sudah menghabiskan banyak uang, sekarang pasti sulit untuk membayar uang sekolah kami bertiga ... Ini salahku yang masih terlalu kecil dan tidak mungkin bisa membantu ayah." Wajah Qiao Hongye tampak berpura-pura minta maaf.

Jing Yunzhao mengangkat alisnya dan tersenyum, kalau dia tidak salah ingat, Qiao Hongye hanya setahun lebih muda darinya.

Jadi mana mungkin dia tidak mengerti maksud perkataan Qiao Hongye? Apalagi maksud gadis itu kalau bukan menginginkannya agar berhenti sekolah di usianya yang sekarang, lalu mengurus semua pekerjaan rumah untuk mereka bertiga?

Ketika Ye Qin masih hidup, dia juga pernah bermaksud untuk membuat Jing Yunzhao tidak sekolah lagi. Namun hal itu tidak berhasil, karena di satu sisi, Jing Yunzhao tidak membutuhkan biaya darinya, selain itu dia juga mengkhawatirkan pendapat orang lain.

Banyak orang tahu kalau nilai sekolah Jing Yunzhao sangat bagus, jika anak tersebut putus sekolah dengan kondisinya yang seperti itu, orang-orang pasti akan mengatakan Ye Qin memperlakukan kedua putrinya dengan berbeda, dan akan membuat orang mengkritiknya, hal itu adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Ye Qin.

"Putriku yang baik, kamu adalah anak yang baik…" Sayangnya Qiao Weimin sekarang dalam keadaan mabuk, jadi dia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Qiao Hongye.

Qiao Hongye sebenarnya ingin menjelaskannya, tetapi melihat kondisi ayahnya sekarang, dia takut keesokan harinya sang ayah akan melupakan semua perkataannya, jadi dia menahan diri untuk tidak mengatakannya lagi.

Keesokan harinya, Qiao Hongye melihat Jing Yunzhao pergi keluar duluan dan menghentakkan kakinya dengan keras. 

Lalu dia berlari masuk ke dalam kamar Qiao Weimin, di dalam kamar itu penuh dengan bau alkohol yang membuat Qiao Hongye tidak tahan untuk mengerutkan kening.

Kemudian dia melihat Qiao Weimin mengenakan celana dalam dan terlentang di atas ranjang, jendela masih tertutup rapat, dan kamar itu sangat berantakan. Qiao Hongye adalah orang yang sangat suka kebersihan, jadi melihat kamar ini membuatnya merasa jijik.

Tetapi Qiao Weimin adalah ayahnya, jadi dia hanya menghela nafas panjang dan berkata, "Ayah! Cepat bangun…"