webnovel

Ketahuan Papa

Irene menelan ludah nya " Ya…, sadarlah..apa mabuk darat bisa merusak otak mu?" Irene menoyor kepala Griss dan berjalan ke meja belajar. Ia berbicara seolah-olah aku memang tunangan nya.., ku rasa dia terlalu menghayati peran nya, sebaik nya aku mengerjakan tugas ku.. sebelum aku juga terjangkiti oleh sindrom kepercayaan diri nya.

" Kau.. belajar? Mau berapa banyak mendali lagi yang ingin kau capai.., apa mereka semua tidak cukup"

" Griss…" Irene memutar kursi belajar nya kearah Griss yang sedang menatap mendali-mendali yang tergantung. " Bukankah nilai mu baru saja keluar"

Griss langsung membatu mendengar perkataan Irene, nilai nya memang baru saja keluar, tapi hasil nya mengerikan…, membuat nya kembali teringat hal yang menyakitkan itu kembali.., sungguh itu tidak bisa di katakan sebagai nilai.

" Bagaimana kalau aku mengajar mu…,ku dengar .. semua guru privat mu menyerah dengan kebodohan mu"

Jleb… kata-kata itu menusuk dalam ke ulu hati Griss.. dan ia tidak dapat membantah nya karena hal tersebut benar adanya..

" Memang kenapa dengan semua itu…" Griss membela harga diri nya yang tertinggal

" Aku tidak ingin bertunangan dengan orang bodoh…, salah.. tidak ada orang yang ingin bertunangan dengan orang bodoh"

" Kenapa? Kenapa? Kau ingin membuat anak yang jenius dengan mencari orang yang sama pintar dengan mu"

" Hah? " apa yang di katakan lelaki ini? anak? Apa yang ada di dalam otak lelaki ini? aku tidak bisa percaya menyetujui pertunangan palsu ini dengan lelaki yang aku kira IQ nya tidak sampai pada rata-rata. Bagaimana bisa aku sempat terpesona dengan nya.., terpesona? Aku tidak mungkin terpesona dengan nya.. itu hanya karena cahaya matahari.

" Cepat duduk" Irene menarik Griss untuk duduk di bangku sebelah nya, " Jika kau tetap tidak mengerti setelah apa yang ku ajar kan…, aku akan melemparkan mu kedalam kolam renang dengan batu seberat 10 kg.., jadi siapkan otak mu dengan baik.. konsentrasi lah"

Griss mengangguk dengan cepat karena ancaman Irene, dan para kepowers masih setia menunggu di balik pintu.., suara mereka hilang begitu saja.. tidak terdengar apapun lagi. Membuat mereka penasaran dengan apa yang terjadi.., mereka langsung melotot ketika pikiran para kepowers terarah kepada hal aneh lain nya

" Coba kau buka pintu nya.. apa yang terjadi di dalam.. kenapa mereka begitu hening"

" Sebaiknya jangan.., kita tidak boleh melakukan ini" Pelayan lain nya mengelengkan kepala menandakan ketidak setujuan nya " tapi ini demi keamanan nona sendiri.. ya.. demi keamanan.." Pelayan yang sama melanjutkan perkataan nya

Perlahan mereka membuka pintu kamar Irene yang tidak terkunci, membuka nya dengan penuh kehati-hatian, dan sekecil mungkin.., mereka semua berkumpul menjadi satu di balik pintu, menatap kedalam.. mencari keberadaan mereka berdua.., hal pertama yang mereka pandang adalah ranjang milik Irene.. mereka berharap dapat menemukan mereka berdua di ranjang seperti pikiran mereka, namun hal itu tidak terjadi seperti pemikiran mereka, dan mendapati Irene dan Griss tertidur di meja belajar.

Belajar membuat otak Griss kepanasan.., hingga ia membutuhkan istirahat setelah berhasill mengerjakan 3 soal dalam waktu 1, 5 jam. Sedangkan Irene sendiri sudah sangat kelelahan karena ia terus mengisi otak nya dengan pelajaran.

" Ah… seperti nya mereka kelelahan… ayo tutup lagi pintu nya" Bibi Rang perlahan mulai menutup pintu..

"Ada apa di dalam? Ada hal yang menarik?" Terdengar suara tepat di belakang Bibi rang , ikut mengintip kecela pintu yang belum tertutup

" Benar.. , karena tuan Griss.. ada di dalam…." Bibi Rang baru menyadari pemilik suara itu dan langsung membalikkan kepala nya untuk memastikan kepemilikan suara itu, dan berharap itu salah..

" Tuan besar…" Bibi Rang kaget bukan main saat menatap wajah papa Irene tepat di belakang nya, Mata nya langsung menatap kesekeliling.. meminta pertanggung jawaban pada pelayan lain.., semua pelayan mengigit bibir mereka, sebagian menutup mulut mereka, mereka sama sekali tidak berani memberi tanda kepada bibi Rang atas keberadaan tuan besar., mereka juga sangat kaget ketika tuan besar tiba-tiba saja bergabung dengan mereka

" Apa yang kau katakan bibi Rang.. siapa yang berada di dalam kamar Irene" Papa Irene membenarkan posisi nya hingga tegak sempurna

" Eh.. itu.. tuan Gri.." Belum sempat bibi Rang menyelesaikan kata-kata nya.., papa Irene langsung membuka pintu kamar dengan sangat lebar dan sangat kuat, hingga menimbulkan suara dentaman yang sangat kuat

" Apa yang kau lakukan di kamar anak ku!!!!" Teriak Papa Irene

Irene dan Griss sama-sama terbangun karena kaget akan teriakan dan suara dentaman yang sangat kuat. Irene mengucek mata nya ringan .. dan menyadari jika itu adalah papa. Ia berdiri dengan cepat dan menyampari papa nya..

" Pa…. ini tidak seperti yang kau pikirkan.., biar aku jelaskan" Irene langsung memengang tangan papa

" Irene.. aku tidak meminta mu untuk menjawab.. aku meminta lelaki ini.., tapi bagaimana bisa kau membiarkan lelaki masuk ke kamar mu.., apa aku tidak pernah mengajarkan nya pada mu?'

" Aku bisa jelaskan pa.. sungguh.. papa telah mengajarkan ku dengan jelas.. sangat jelas" Irene tergugup melihat raut wajah papa. Ini pertama kali nya ia terlihat begitu sangat menyeramkan, jika biasa aku dapat membujuk nya.. kali ini seperti nya itu tidak berhasil, kali ini tergantung jawaba Griss.. ku harap lelaki ini sedikit pintar untuk mencari penjelasan

" Maaf paman.. selamat siang..," para kepowers ikut tegang menonton siaran langsung di depan mereka, Griss memberi salam nya sambil sedikit membungkuk, setidak nya dia masih memiliki sopan santun

" Apa yang kau lakukan di dalam kamar anak ku Griss"

" Banyak hal paman.." apa yang harus ku jawab? Aku tahu kalau masuk kekamar wanita memang tidak di perbolehkan.. aku sudah punya firasat buruk saat menginjakkan kaki ku di kamar nya, sekarang aku malah harus berhadapan dengan ayah nya.., jangan-jangan … kami malah harus di suruh menikah..

Irene langsung melotot kearah Griss ketika mendengar pernyataan Griss, seolah-olah dari mata nya ia berkata.. ya!!! Kau mau cari mati? Katakan dengan benar..

Griss menatap Irene yang melotot kearah nya, dan Griss ikut mengerakkan mata nya ke kiri dan kanan seolah mereka dapat berbicara satu sama lain dari mata. Tolong aku Irene.., apa yang harus ku katakan?

" Ba.. banyak hal? Sebutkan apa saja yang kau lakukan?"

" Hah?" Griss menatap kembali Irene yang melotot besar kepada nya…, ini sama sekali tidak membantu nya " Itu… paman mau di mulai dari mana? Dari melepaskan baju?"

JRENGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

Semua langsung menatap tajam Griss, dan merasakan nafas mereka tiba-tiba terasa sangat sesak dan berat. Irene dan papa hampir terkena serangan jantung ketika mendengarkan kata-kata terakhir ia ucapkan

" Tidak… , itu tidak seperti yang dia katakan pa.., seperti nya dia masih belum bangun dari tidur nya.. biar aku jelaskan semua nya" Irene buru-buru menghentikan papa sebelum hal lain terjadi

" Ke.. kenapa kau melepaskan baju mu" Papa Irene berusaha kuat dan tegar mendengarkan nya, rasa emosi meluap-luap di sekitar dada nya membuat nya menyentuh bagian dadanya sambil mengelus ringan.

" Ah.. itu sebenar nya aku malu untuk mengatakan nya..karena pengalaman pertama ku bersama Irene.., aku sedikit gugup dan lelah hingga berkeringat.. sangat banyak.."

" YAAA!!!!!!!!!!!! Apa yang kau katakan" Irene langsung meneriaki Griss ketika mendengar perkataan Griss yang semakin rancuh dan mengarahkan mereka berdua kearah neraka., " katakan dengan benar.. , apa yang terjadi"

Papa Irene segera bersandar ke dinding terdekat yang ada di di kiri nya, ia merasa sangat syok dengan perkataan Griss, ia merasa akan terkena serangan jantung, hingga mengelus dada nya dan memijat kepala nya.., ia tidak mengira putri nya dapat berbuat demikian bahkan dirumah nya sendiri.

" Pa….., ini tidak seperti itu.." Irene segera memopong papa.

Apa yang terjadi? Kenapa dia berteriak seperti itu kepada ku? Bahkan paman terlihat sangat syok? Aku hanya mengatakan apa yang terjadi. Pertama kali nya aku dan Irene naik bus pertama dan itu sangat membuat ku gugup dan lelah hingga berkeringat banyak. Tapi kenapa reaksi semua orang seperti itu?

wkwkwkw.. ada-ada saja kelakuan Griss.

bagaimana teman-teman? apakah cerita nya semakin menarik? semoga teman-teman dapat menikmati nya. ^^

kunyit_jahecreators' thoughts