"Cemburu? Siapa yang cemburu, May?" tanya Ana.
"Nih, cowok yang satu ini nih." Sahut Maya, menunjuk Rio menggunakan dagunya.
"Siapa juga yang cemburu? Ngapain? Memangnya aku suka sama Syifa apa, pake cemburu-cemburu segala," elak Rio.
"Dih, berarti ngaku ya kalo cemburu. Itu buktinya langsung nyangkal, beearti bener dong." Maya terus menggoda Rio.
Karena Rio enggan untuk menggubris candaan Maya, ia keluar dari cafe bersiap untuk mengunci Maya dan Ana di dalam cafe.
"E-e-eh, ngapain sih? Main kunci-kunci aja. Minggir," sinis Maya.
"Makanya, kalau mau pulang ... udah pulang aja. Ngga usah kebanyakan gosip, dasar emak-emak," ledek Rio.
"Apa? Siapa yang emak-emak. Sini kamu kalo berani." Tantang Maya, tetapi Rio sudah pergi lebih dulu meninggalkan cafe, kemudian naik ke mobilnya.
Maya menendang mobil Rio, laki-laki itu membalasnya dengan menekan klakson mobil beberapa kali, hingga menimbulkan suara yang sangat bising.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com