webnovel

12. ...

Cup

okta merasakan seperti ada sengatan di dalam dirinya, tindakan ilham membuat tubuh okta panas dingin.

ilham mengecup pipi okta, melihat okta hanya dia diam ilham mencoba mendekankan kembali mukanya, reflek okta menabok ilham tapi tidak kencang..

plak..

" Aduh.. kok malah aku di tampar sih dek."

" suruh siap kamu berani membuka segel di pipiku." jawab okta sabil berlari menjauh dari ilham dan menjulur kan lidah meledek ilham

" dek kok malah lari sih jawab dong." tanya ilham sambil sedikit bertriak

" tangkap dulu kalau bisa, entar kalau aku ketangkap aku kasih jawabannya."

" oke awas kamu ya." ilham pun menejar okta.

mereka berdua asik main kejar-kejaran dan sesekali main air laut, dari kejauhan jonatan menyaksikan mereka dengan senyum bahagia.

" andai orang tua ku menyetujui ku menjalin hubungan dengan mu pasti aku sangat bahagia seperti laki-laki yang bersamamu saat ini okta. semoga kamu bahagia dengannya." gumam jonatan dalam hati

sang adik memperharikan kakaknya tengah menyaksikan orang yang pernah kakaknya cintai, dia tau karna kakaknya selalu bercerita suka dan duka padanya, karna orang tua mereka hanya sibuk dengan bisnisnya di luar negri. untung mereka mempunyai pengasuh yang sangat pintar mendidik menjadikan mereka mereka peribadi yang santun, hingga saat ini mereka tetap berperilaku baik tidak sombong, seperti orang tuanya, yang selalu memandang orang dengan kedudukannya.

" sudah kak jangan dilihatin terus nanti tambah sakit."

aku yakin kok kakak bakal ketemu wanita yang baik seperti dia." lanjutnya

" hmm yuk kita pulang kakak capek."

" gendong." jonatan hanya menggelengkan kepala karna sifa manja adiknya keluar, dia pun tidak menolak menggendong adiknya itu menuju mobil..

di sisi pantai lain..

" kena kamu." ilham berhasil menangkap okta dan segela memeluk okta dari belakang.

" hmm kamu udah capek mau pulang." tanya ilham. okta hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

" terus mau kemana lagi." tanya ilham sambil membenamkan muka di leher okta yang tertutup dan menghirip aroma parfum okta, okta menggelengkan kepala lagi sebagai jawaban

" hmm gimana dek jawaban, kamu mau ndak jadi kekasih mas." tanya ilham sambil membalikkan tubuh okta agar menghadapnya..

" kalau kamu masih ragu jawab sekarang, nanti juda ndak apa kok, mas bakal siap nunggu jawabannya kapan saja kok." ilham mencoba mengerti perasaan okta

" aku mau mas." jawab okta cepat

" apa dek." tanya ilham yang pura-pura tidak mendengar jawaban okta

" iiih nyebelin, ndak ada ya siaran ulang." jawab okta yang akan berlari kembali, tapi ilham dengan cepat menggenggam tangan okta

" oh tidak bisa kamu lari lagi." sambil menggoyangkan jari ke kanan dan ke kiri.

okta menarik nafas dalam-dalam dan berteriak. " Aakuu.. Mmmaau. Jjjadi.. Kkkeekasihmu.. Mmmaass.."

beberapa orang yang berad di sekitar mereka menatap okta.. okta segera menunduk karna malu.. ilham yang melihat kekasihnya malu pun ikut berteriak.. " III LLLOOOVVVEE.. YYYOOOUUU.. OKTAAA.."

dan semua orang pun bertepuk tangan melihat kelakuan ilham. sedangkan okta tersenyum dan di dalam hati dia berkata." aku tidak salah jatuh cinta pada seseorang, dia tidak membiarkan aku malu sendiri, bahkan dia rela mempermalukan dirinya sendiri."

dari kejauhan ada yuli dan roland menyaksika adegan romantis mereka,

" cih dasar kampungan." ucap yuli segera menuju tempat parkir mobil meninggalkan roland.

yuli merasa cemburu dengan okta dan memilih pergi..

....

jam menunjukan pukul 4 sore okta dan ilham memutuskan untuk mencari masjid atau musolah terdekat untuk menunaikan 4 raka'at...

setelah melaksanakan sholat 4 raka'at mereka pun melanjutkan mencari tempat makan dan menemukan  warung yang bersepanduk unik " MENYEDIAKAN MENU BAKAR MEMBAKAR." di pinggir jalan..

" unik ya mas nama warungnya." tanya okta sambil turun dari motor ilham..

" iya dek ayo buruan mas laper." jawab ilham

mereka pun duduk di tengah keramaian, tak lama pemilik warung datang dan bertanya.

" mas mau pesan apa.?" sambil memberikan menu pada mereka..

" bebek bakar sama ES teh manis pak, kamu mau makan apa dek.?" tanya ilham pada okta

" samain aja mas."

" ya udah bebek babar dua sama ES teh dua pak."

" di tunggu ya mas."

sambik menunggu ilham melirik okta. okta yang di lirik bertanya.

" kenapa mas kok lirik-lirik gitu."

" kamu cantik dek." goda ilham

" mas iih malu tau kalau di denger orang."

" biarin emang bener pacarku cantik kok." jawab ilham acuh.

" terserah kamu lah mas." okta pura-pura marah dengan bibir di manyunkan

" dih malah manyun gitu. oh iya dek mas mau ngomong serius tapi bingung mau mulai dari mana."

" tinggal ngomong kok mas."

" hmm gini dek mungkin dua hari lagi mas mau berangkat jadi nelayang lagi selama 2 tahun." okta langsung menatao ilham dengan muka berubah jadi sedih,

" kenapa mendadak sih mas ." jawab okta dengan mata yang sudah berkaca-kaca

" bukan mendadak dek emang sebelum almarhumah ibu meninggal mas sudah izin." jawab ilham yang tak sanggup melihat wajah cantik yuli yang berubah sendu..

" apa ndak sebaiknya mas cari kerja di sini saja entar biar aku bantu carikan." okta mencoba memberi solusi

" maaf dek bukanya mas menolak niat baik adek, tapi mas sudah punya tekad sendiri." tolak ilham secara halus.

" ya udah jika itu mau mu mas."

" kamu jangan marah ya dek, mas janji setelah pulang secepatnya akan segera melamar adek." tawar ilham

" beneran. emang mas sudah yakin dengan ku.."

" beneran dek, adek jangan tinggalin mas dengan memilih laki-laki lain ya kalau mas tinggal nanti."

" ndak mungkin mas, jika niat mas baik aku akan bersabar menunggu mas sampai kembali nanti."

" makasih ya dek." ucap ilham sambil menggenggam tangan okta.

" iya mas, aku harap kamu ndak lupa dengan janjimu ini."

" Insya Allah ndak akan lupa dek, dan mas akan selalu kasih kabar jika mas mendapat sinyal atau sedang berada di daratan."

pesanan mereka pun tiba mereka pun makan dengan tangan..

" dek enak kali ya makan dengan tangan mu." celetuk ilham, okta tidak jadi menyuapkan makanan yang ada ditangannya..

" bilang aja minta di suapin, nih." jawabnya sambil memajukan tangan ke mulut ilham, dengan malu malu. ilham pun punya ide menjahili okta.. dan..

" Auuh mas sakit tau tangan ku."

" suruh siapa muka kamu gemesin gitu ya aku gigit aja tangan mu." jawab ilham sambil tertawa. orang yang berdekatan dengan mereka pun menyaksikan ke romantisan hubungan mereka..

" mas sama mbaknya pengantin baru ya." okta yang mendapat pertanyaan seperti itu sanagt malu, tidak menjawab.

" hahaha.. doain aja mbak biar jadi pengantin beneran kelak." jawab ilham sambil tertawa

" Amiin, semoga hubungan mas sama mbaknya bisa sampai ke pelaminan ya."

" Amiin.." jawab mereka yang ikut mendengarkan obrolan orang yang di sebelah ilham.. okta sendiri hanya diam tapi dalam hati dia juga mengaminkan doa orang tersebut..

Bersambung...