webnovel

PERKATAAN YANG TAJAM

Aku tidak tahu bagaimana raut wajah Marie saat ini. Aku tidak berani untuk melihatnya, karena aku yakin akan sama seperti yang pernah ditunjukkan Papa, Mama, dan Arata. Rasanya tak tega juga melihat raut wajah yang sama.

"Kau tidak bergurau, kan, Tu- maksudku, Rei?" tanya Marie. Aku menggelengkan kepalaku. Terdengar nada serak dari Marie. Aku pun menoleh dan terkejut lagi karena ternyata dia menangis. Dengan cepat aku menariknya ke dalam dekapanku.

"Maafkan aku kalau aku memberi tahu kabar yang kurang enak didengar, tapi harus segera ku beri tahu. Hanya kau dan satu temanku yang mengetahui hal ini," ucapku. Tak lama Marie melepaskan pelukan. Dia menghapus air matanya yang berjatuhan.

"Apakah Nyonya dan Tuan tahu tentang hal ini?"

"Tidak lama ini aku memberi tahu mereka, dan reaksi dari keduanya sangat berbeda," jawabku. Ku jelaskan bagaimana reaksi Papa dan Mama saat mengetahui kebenaran ini. Tidak jauh berbeda dengan Marie, hanya saja mereka tidak menangis.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com