Aku terkejut ketika dia menarik kepalaku dengan cepat dan menaruhnya di antara dua gundukkan itu. Aku langsung mendorong tubuhnya, tetapi dia cukup kuat bahkan sekarang dirinya dengan sengaja menekan gundukkan tersebut tepat di wajahku secara bergantian. Aku yang kesulitan bernapas pun hanya bisa berusaha untuk mendorongnya. Dia ingin membunuhku dengan melakukan hal ini? Dasar perempuan gila!
"LEPASKAN AKU!" bentakku dan dengan keras mendorongnya hingga dia melepaskan tangannya yang terus menekan kepalaku. Aku menjauhkan tubuhnya dari wajahku tanpa mengubah posisi ini.
"Jangan seperti ini! Kau seorang perempuan. Jagalah kehormatanmu!" kataku tanpa menatapnya.
"Aku rela kehilangan kehormatan demi lelaki tampan sepertimu," balasnya membuatku mengernyitkan dahi.
"Kau sudah gila?" tanyaku.
"Ya aku gila karenamu." Sial! Dia menceracau tidak jelas. Pasti akibat dirinya sedang menikmati permainannya sendiri. Aku bingung harus bersikap apa kepadanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com