"HHHOOOEEEKKKSSS … AARRGGHH!!!" Aku sudah tidak tahan lagi. Entah sudah berapa kali aku mengeluarkan isi perutku akibat kemoterapi. Ya, minggu ini kemoterapiku dimulai. Baru satu hari, aku sudah sangat kewalahan sendiri. Ini kesekian kalinya aku muntah, padahal baru dua jam obat-obatan itu masuk ke dalam tubuhku. Ditambah saat muntah, kepalaku terasa sakit sekali. Aku sampai mengeluarkan air mataku saking sakitnya, ditambah sekujur tubuhku terasa nyeri. Aku seperti sedang ditimpa oleh sesuatu yang berat.
Selain itu, rasa lemas akibat muntah berulang kali membuat aku tak berdaya bahkan untuk duduk saja aku enggan. Aku hanya bisa berbaring, sembari menatap Miyazaki yang membantuku untuk mengeluarkan isi perutku. Tak lama dia memberikanku air putih, segeralah aku meminumnya.
"Apakah kau merasa lebih baik?" tanya Miyazaki. Aku menggeleng.
"Perutku terasa aneh," jawabku tanpa menatapnya.
"Kenapa? Bisakah kau memberitahuku?" tanya dia lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com