webnovel

Rise of Grand Crest

Sejarah panjang umat manusia telah dipenuhi dengan peperangan dan pertumpahan darah. Semua kebencian dikumpulkan sebagai senjata untuk menguasai yang lainnya. Hingga tiba suatu masa, seseorang menemukan hal yang disebut 'sihir' dan menyebarkannya ke semua orang. Namun pada akhirnya sihir berubah menjadi senjata untuk berperang. Penggunaan sihir secara masif menimbulkan lahirnya mahluk mengerikan, bengis, kejam, dan menyukai peperangan. Itu adalah iblis. Dewa mengutus seorang pahlawan untuk mengalahkan para iblis, dan mereka berhasil menang. Namun raja iblis bersumpah bahwa suatu saat keturunannya akan kembali. Apakah dunia akan diselamatkan atau hancur oleh keturunan raja iblis? Dengan kepergian pahlawan, siapa yang mampu menghentikan bencana itu?

NightDragonfly · Fantasy
Not enough ratings
31 Chs

Kejutan besar

Energi kehidupan mengalir deras ke seluruh tubuhku. Semua kelelahan dan rasa sakit telah hilang sepenuhnya.

[Leon, ini saatnya untuk bersinar. Tunjukkan kemampuanmu]

Benar, aku telah siap.

Tongkat sihir melayang di udara. Tongkat itu memancarkan aura hitam pekat yang bahkan dapat dilihat oleh mata biasa. Sejumlah aura itu berkumpul dan membentuk bayangan sosok iblis. Dia memiliki tubuh yang sepenuhnya hitam pekat. Kedua tangannya sedikit panjang dan memiliki lima cakar yang tajam. Matanya merah menyala dengan gigi yang tajam dan sepasang tanduk di kepalanya.

<<Kikikiki, aku menemukanmu>>

Dia tertawa.

Lingkaran Crest hijau milikku berputar cepat dan semakin cepat. Perlahan sisik di tubuh Shira Yuki juga mulai berubah hijau.

Sepertinya tubuh Shira Yuki memiliki kecocokan dengan hampir semua jenis kekuatan.

Iblis itu mulai menarik napas.

[Bersiaplah, dia datang]

Sejumlah besar api dimuntahkan dari mulutnya. Aku mengulurkan tangan ke depan dan berusaha memperkuat sihir pelindung yang melindungi kami.

"Keerrhh"

Tekanan yang sangat kuat bisa aku rasakan langsung di tanganku. Seluruh tubuhku terasa seperti sedang dihimpit oleh dinding dari depan. Hampir seluruh otot di tubuhku menegang.

Hanya dalam beberapa detik, pelindung milik kami hancur!

Api menerobos masuk dan langsung menuju tubuhku. Aku terlempar oleh ledakan sejauh lima meter dan menerobos jendela toko yang berada di belakangku.

"Uhuk uhuk"

Aku terbatuk karena debu yang berhamburan. Jantungku berdegup cepat.

Jantungku hampir berhenti ketika api sampai tepat di depan wajahku.

Hampir semua orang di sekitar kami telah melarikan diri, namun ada beberapa orang yang tetap tinggal untuk menonton.

[Leon, kau masih hidup karena perlindungan dariku. Ingatlah, perlindungan dariku memiliki batasan. Kau hanya bisa menggunakannya sebanyak tiga kali dalam sehari]

Aku mengerti. Jadi aku masih memiliki dua kesempatan lagi untuk selamat dari kematian.

Iblis itu telah bersiap lagi untuk menyemburkan napas api kedua.

Aku tidak punya waktu untuk bersiap!

[Leon!]

Sejumlah mantra sihir dikirimkan langsung ke kepalaku oleh sang Roh. Setidaknya ada lima sihir berbeda yang diberikan padaku. Namun ada satu yang tepat untuk waktu yang tidak banyak seperti ini.

"Wahai Ibu Bumi dan Dewi Alam, pinjamkan aku kekuatanmu"

Tato di tangan kananku bersinar. Sebuah sulur tanaman meluncur sangat cepat dari tanganku lalu melilit sebuah pilar bangunan. Aku langsung menarik diriku sendiri secepatnya.

Booom!!

Aku berhasil menghindar. Toko yang baru saja aku tinggalkan langsung dilahap oleh kobaran api.

Paman Albion berkata, "Tidak perlu mengkhawatirkan kerusakan yang terjadi, aku akan mengurusnya"

Barbartos menambahkan, "Aku memiliki separuh tanggung jawab dalam hal ini, jadi aku akan membantu mengurus kerusakan yang terjadi"

[Leon!]

Saat perhatianku teralihkan oleh kerusakan di sekitar, iblis itu langsung muncul di depan wajahku!

<<Boooo>>

Aa…! itu membuatku terkejut! Dia benar-benar mempermainkanku.

Aku mengambil kesempatan untuk bisa mengambil tongkat sihir dari tubuh iblis itu, tepatnya di dadanya.

Tanganku menembus dadanya begitu saja dan langsung menyentuh tongkat sihir itu.

Tapi… ketika aku telah berhasil menggenggam tongkat sihirnya… aku tidak bisa menariknya. Iblis itu tersenyum lebar hampir seperti mulutnya robek.

Dia mengambil napas lagi!

Aaaaaayooooolaaaaahhh!

Aku berusaha menarik keluar tongkat sihir itu sekuat tenaga. Sejumlah sulur tanaman muncul dari tanah untuk membantuku menariknya. Bahkan Shira Yuki tidak ingin tertinggal.

Hanya tinggal sedikit lagi untuk iblis itu menyemburkan api.

Rrrrrraaaaaaahhhhh!

Aku berusaha menariknya mati-matian.

Akhirnya… kami berhasil menarik keluar tongkat sihir dari tubuh iblis itu.

<<Tidaaaaaakkkkk!! Terkutuklah kau, manusia!>>

Tubuh iblis itu menghilang seperti menguap di udara.

Aku terbaring di jalanan dengan napas yang tidak beraturan. Aku menatap tongkat sihir hitam pekat di tangan kananku. Aku menggenggamnya erat, seolah tidak akan membiarkannya kabur.

Akhirnya… kekacauan ini berakhir. Aku bahkan terlalu lelah untuk berdiri.

Anna menghampiriku, "Leon… kamu tidak apa-apa?"

"Yah… kurang lebih"

Anna tersenyum lembut, "Syukurlah… aku senang"

[Leon, 20% kekuatanku yang aku pinjamkan padamu telah habis. Aku harus kembali sekarang]

'Mengapa habis begitu cepat?'

[Tongkat itu terus menyerap energimu ketika kau menyentuhnya. Aku terus berusaha menjagamu tetap memiliki energi untuk bisa hidup. Lebih dari itu, aku bahkan meminjamkan padamu stamina untuk bisa menarik tongkat itu. Ini telah melebihi kontrak kita, tapi aku tidak bisa berhenti di tengah jalan, jadi aku harap kau akan membalasnya suatu hari nanti]

'Baiklah, maaf telah merepotkan. Sampai jumpa lagi, Nona Roh'

[Tidak perlu memanggilku Nona Roh. Kau bisa memanggilku Elma]

'Tapi itu akan tidak sopan bagiku. Tolong biarkan aku memanggilmu Nona Elma saja'

[Baiklah, terserah padamu. Aku akan pergi sekarang]

Wujud Nona Elma menjadi semakin transparan dan pada akhirnya dia menghilang sepenuhnya. Aku berusaha berdiri meskipun sulit. Paman Albion dan Barbartos menghampiriku.

Aku bertanya, "Jadi… berapa banyak yang harus aku bayar untuk tongkat ini?"

Barbartos menatapku dengan tidak senang, "Lupakan saja, tongkat itu milikmu"

Ah… syukurlah. Sejujurnya aku lupa membawa uang sebelum ke sini karena terburu-buru.

"Tapi kau harus membayar lima ribu koin emas untuk kotak penyimpanan tongkat itu. Ini adalah hal yang wajib jika kau menginginkan tongkat itu"

Apa?!

Paman Albion berbicara pada Barbartos, "Itu keterlaluan. Apakah kau sedang berusaha merampok anak kecil?!"

"Tentu saja aku bercanda. Mengapa semua orang terlalu serius"

Paman Albion menjawab, "Itu karena leluconmu terdengar serius! Berikan saja kotak itu padanya, aku yang akan membayarnya"

Aku menerima kotak hitam dari Barbartos. Meskipun cukup besar untuk menyimpan sebuah tongkat sepanjang tiga puluh centimeter, kotak ini lebih ringan dari yang aku duga.

"Ah, aku baru ingat! Aku harus menghadiri kompetisi sekarang! Bagaimana ini?! aku tidak akan sempat kembali tepat waktu"

Paman Albion bertanya, "Di mana tempat kompetisi itu dilaksanakan?"

"Di sekolahku, North Star Academy"

"Hmm, itu tidak terlalu jauh. Baiklah, aku akan mengantarmu"

Paman Albion menyentuh pundakku. Tiba-tiba pandanku menjadi buram.

Saat berikutnya aku membuka mata, kami telah berada di tengah arena.

Di sisi kanan arena adalah timku yang menatap dengan bingung.

Yah, aku mengerti perasaan itu.

Hampir semua orang kebingungan dengan kedatangan kami.

Kepala sekolah kami langsung muncul di hadapanku, beliau langsung memberi hormat yang mendalam pada paman Albion.

"Selamat datang Tuan White Master, maafkan kami karena tidak bisa menyambut anda dengan layak"

Eh? Eeeeeeeeeeh?!!

W-White Master? Paman Albion?

White Master adalah gelar yang diberikan kepada penyihir putih terkuat. Gelar itu juga berarti orang itu adalah orang tertinggi di White Tower, salah satu menara utama dalam Wizard Tower.

Paman Albion meringis padaku. Orang ini sengaja melakukannya!

"Tidak masalah, santai saja. Aku datang ke sini bukan untuk kunjungan resmi. Aku hanya datang untuk mengantarkan anak ini dalam kompetisi"

Ah sial… pandangan semua orang di arena maupun bangku penonton menjadi berfokus padaku.

Jangan lupa untuk meninggalkan power stone dan komentar ya sebagai dukungan untuk saya. Ini sangat sederhana karena saya tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu.

NightDragonflycreators' thoughts