webnovel

Rise of Grand Crest

Sejarah panjang umat manusia telah dipenuhi dengan peperangan dan pertumpahan darah. Semua kebencian dikumpulkan sebagai senjata untuk menguasai yang lainnya. Hingga tiba suatu masa, seseorang menemukan hal yang disebut 'sihir' dan menyebarkannya ke semua orang. Namun pada akhirnya sihir berubah menjadi senjata untuk berperang. Penggunaan sihir secara masif menimbulkan lahirnya mahluk mengerikan, bengis, kejam, dan menyukai peperangan. Itu adalah iblis. Dewa mengutus seorang pahlawan untuk mengalahkan para iblis, dan mereka berhasil menang. Namun raja iblis bersumpah bahwa suatu saat keturunannya akan kembali. Apakah dunia akan diselamatkan atau hancur oleh keturunan raja iblis? Dengan kepergian pahlawan, siapa yang mampu menghentikan bencana itu?

NightDragonfly · Fantasy
Not enough ratings
31 Chs

Hari setelah kekacauan

Karena banyak hal terjadi secara tidak terduga, kompetisi dihentikan untuk sementara waktu. Kepala sekolah menuai banyak protes dari orangtua murid. Mereka menuntut untuk mengeluarkan Leon dari sekolah karena membahayakan anak-anak mereka.

Sementara itu, Leon sedang dirawat di ruang perawatan. Dia belum sadar sama sekali meskipun dua hari telah berlalu. Hanya Elvi dan rekan timnya yang selalu bersamanya.

Rio— Kapten tim kelas kedua mengalami patah tulang di kedua tangannya. Proses penyembuhannya memakan waktu yang lama karena alasan yang tidak diketahui. Seharusnya sihir penyembuhan dapat membantunya, namun bahkan White Magician terbaik yang dimiliki akademi tidak dapat melakukan apapun.

Dalam sebuah ruangan khusus milik Wizard Tower. Sepuluh orang telah berkumpul untuk membahas berbagai hal yang menarik tentang penelitian sihir atau acara besar yang akan segera dilaksanakan. Salah satu orang diantara mereka adalah Albion. Dia mengenakan jubah putih seperti biasa karena itulah yang menunjukkan identitasnya.

Ketika tiba saatnya Albion memberikan laporan, dia berbicara dengan penuh minat.

"Kali ini aku telah menemukan sesuatu yang sangat menarik. Aku bertemu dengan seorang anak kecil, aku melihat bahwa bakatnya sangat tidak biasa. Sepertinya dia punya kemampuan untuk menarik kekuatan besar ke arahnya"

Beberapa orang di ruangan ini meragukan hal itu.

"Kau telah mengatakan hal yang hampir serupa terakhir kali, namun anak itu justru terbunuh karena bakatnya terlalu besar untuk dia hadapi sendirian"

Albion menjawab dengan senyuman lebar, "Tenanglah, kali ini berbeda. Bocah yang satu ini telah menarik minat tongkat iblis dan Ancient Spirit Forest Guardian sekaligus. Tidak hanya itu, Roh agung itu bahkan datang secara langsung untuk menyelamatkannya"

Sebagian orang percaya pada Albion, namun yang lainnya masih ragu karena tidak adanya bukti yang jelas.

Saat pembicaraan menjadi semakin panas, tiba-tiba seorang pria tua masuk ke dalam ruangan.

"Ohoho, kedengarannya menarik. Bolehkah aku bergabung dalam pembicaraan ini?"

Mata semua orang memandang pria tua itu dengan kurang nyaman.

"Rubah tua, bagaimana bisa kau masuk ke sini?"

Pria tua itu menjawab, "Aku mendapatkan izin untuk memasuki menara ini, jadi mengapa aku tidak boleh bergabung?"

"Memangnya siapa yang memberimu izin?!"

Albion menjawab, "Aku yang memberikannya izin"

Hampir semua orang berteriak pada saat yang sama.

"Apa?!"

"Kau sudah gila?!"

Albion menjawab dengan serius, "Aku tidak punya pilihan lain. Saat ini, selain bakatnya yang besar, anak itu juga memiliki potensi menjadi ancaman bagi kita semua. Selain itu, aku yakin kalian semua tidak melupakan sumpah raja iblis dahulu kala"

[Suatu hari nanti… keturunanku akan datang dan membawa dunia kembali dalam kekacauan. Itu adalah sumpahku]

Meskipun kebanyakan orang telah melupakan sumpah itu, para petinggi Wizard Tower masih mengingat legenda itu untuk selalu bersiap jika masa itu tiba.

Pria tua itu berbicara, "Karena itu, aku memiliki usulan yang sangat bagus"

Sudah satu minggu berlalu, akhirnya Leon terbangun di ruang perawatan.

"Uh, kepalaku sangat pusing. Berapa lama aku tertidur?"

Semua orang berteriak.

"Leon?!"

"Akhirnya kamu sadar, kakak"

"Ini sudah satu minggu sejak hari itu"

"Satu minggu?! Apakah itu benar? Jadi apakah kita menang? Uh, aku tidak mengingat apapun setelah Elvi dipukul oleh Rio"

Semua orang saling memandang karena kebingungan.

Lalu, itu artinya Leon yang saat itu mengamuk sedang tidak dalam kondisi sepenuhnya sadar. Mereka memang telah menduga hal ini, namun tidak pernah berharap benar-benar terjadi.

Elvi memulai pembicaraan, "Kakak, soal tongkat sihir itu…"

"Tongkat sihir? Ah, tongkat sihir terkutuk itu. Di mana tongkat sihir itu sekarang?"

Elvi menoleh ke Yue karena tidak yakin bagaimana menjelaskannya.

Yue menjelaskan dengan wajah tenang, "Tongkat sihir itu sekarang disimpan— lebih tepatnya disegel oleh pihak akademi. Selama seminggu ini tongkat sihir itu telah menimbulkan banyak kekacauan. Siapapun yang menyentuhnya selalu mengamuk tanpa alasan yang jelas. Leon, tongkat sihir itu sangat berbahaya, bagaimana bisa kamu mendapatkannya?"

"Aku mendapatkannya dari pasar gelap. Saat itu tongkat sihir itu juga disegel dalam sebuah kotak khusus. Aku bahkan masih membawanya"

Saat itulah Leon baru menyadari sesuatu yang aneh.

'Tunggu sebentar, aku bertemu paman Albion di pasar gelap. Mengapa seorang White Master ada di pasar gelap? Selain itu dia adalah orang yang bertanggung jawab di sana? Semua hal ini terasa aneh'

Yue melanjutkan penjelasan, "Kompetisi dihentikan sementara waktu karena berbagai hal. Namun… kami semua yakin bahwa kemungkinan tim kita didiskualifikasi cukup besar"

Leon sedikit menunduk, "Maaf, itu mungkin salahku"

Yui menggeleng pelan, "Emm… tidak, itu bukan salahmu sepenuhnya. Baiklah, ini sudah saatnya kami pergi, Istirahatlah dengan baik, Kapten"

Setelah itu mereka pergi dari ruang perawatan, meninggalkan Leon sendirian agar dia bisa beristirahat.

Setelah Yui dan Yue berpisah dengan yang lainnya, mereka memulai pembicaraan khusus dengan suara pelan.

Yui berkata, "Aku sudah menduga ini, tapi Leon lebih menakutkan daripada yang aku duga"

Yue mengangguk, "Hmm… itu benar. Umurnya bahkan belum genap tujuh tahun, namun dia berhasil menarik dua kekuatan misterius. Tongkat iblis dan roh… itu sedikit berlebihan"

Yue bertanya, "Haruskah kita mengambil tindakan lebih lanjut?"

"Tidak, mari kita perhatikan sedikit lagi"

Setelah itu keduanya pergi ke kamar asrama masing-masing.

Keesokan paginya, Leon telah diperbolehkan untuk mengikuti kelas, namun dia tidak dalam kondisi dapat mengikuti latihan fisik.

Ketika Leon tiba di kelas, beberapa siswa tampak lebih menghindarinya. Itu bisa sedikit diduga, namun jumlahnya lebih dari setengah kelas. Orang-orang di luar tim Leon yang tidak menghindarinya dapat dihitung dengan jari.

Leon segera duduk di bangku miliknya. Evan menyapanya.

"Selamat pagi, Kapten. Kau sudah pulih sepenuhnya?"

"Yah, belum sepenuhnya. Tubuhku masih sedikit lemas"

Hana Irena segera memasuki ruangan dan berdiri di depan kelas.

"Hari ini aku memiliki dua pengumuman. Yang pertama, kelas kita akan mendapatkan seorang siswa baru"

Pintu dibuka kembali, seorang gadis kecil masuk. Rambutnya pirang, mata birunya terlihat seperti air yang jernih, kulitnya terlihat putih dan halus. Selain itu, tubuhnya yang mungil membuatnya tampak imut. Gadis ini mungkin akan tumbuh menjadi wanita paling cantik suatu hari nanti.

"Baiklah gadis kecil, perkenalkan dirimu"

Gadis itu hanya mengangguk kecil, lalu berbicara dengan wajah tenang, "Namaku Arines Fou Belzarc. Class Avatar, Yellow Magician, level 12"

Meskipun beberapa orang telah terbiasa dengan Leon yang memiliki perkembangan tidak masuk akal, mereka masih tetap terkejut dengan kedatangan gadis ini. Levelnya bahkan telah melebihi Leon yang melebihi batas kewajaran.

Setelah perkenalan singkat, Arines dipersilahkan duduk, dia mengambil tempat duduk di tepi ruangan, bersebelahan dengan Leon.

Hana melanjutkan, "Pengumuman kedua adalah—"

"Halo semuanya!"

Perkataannya disela oleh seorang pria yang tiba-tiba masuk kelas.

Leon berteriak karena terkejut, "Paman Albion?!"

Ya, orang itu adalah Albion. Sang penyihir putih terkuat dari Wizard Tower.

Hana Irena menghela napas karena merasa kerepotan. Dia melanjutkan penjelasannya yang sempat disela.

"Tuan Albion secara khusus akan menjadi pembimbing Leon mulai sekarang. Ini adalah keputusan dari Wizard Tower"

Semua orang lebih terkejut lagi dengan hal ini. Lebih dari semua orang, Leon adalah yang paling terkejut. Dia punya banyak dugaan, namun kemungkinan yang menjadi alasan paling mungkin adalah karena tongkat sihir terkutuk miliknya.