Setelah puas tertidur, tepat setelah shalat ashar, Arkan sengaja mengajak Liona berkeliling rumah sakit. Tentunya dengan harapan mood Liona bisa kembali ke mode normal.
Sejak kejadian tadi, Liona tetap memilih diam. Mungkin dadanya masih terasa sesak. Pasti sudah membuang jauh-jauh perasaan itu. Jadi wajar saja jika Liona sampai sekarang masih terjebak dalam kendala yang sama.
"Kita balik ke kamar aja yu kak! Gak asik juga di sini," celetuk Liona. Padahal mereka baru saja sampai di area taman belakang.
Arkan bahkan belum sempat duduk, dia masih berdiri tepat di belakang Liona.
"Di sini aja. Kita bisa liat senja. Lagian Papi gak akan kelimpungan nyariin kita," tolak Arkan.
Lebih baik menghabiskan waktu di taman yang dipenuhi bunga-bunga, kupu-kupu dengan tambahan panorama langit sore hari.
Keindahan yang tiada tara asalkan kita bis mensyukurinya.
Liona sama sekali tidak bereaksi saat Arkan mendorong kursi rodanya mendekati bangku taman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com